Rabu, 25 Mei 2011

Paradise of Love - Paradise 6 (Last)

26 Mei 2009

Minna sangat marah pada Kyuhyun, saat di sekolahpun ia tak mau bicara pada Kyu. Kelemahan Minna memang terlalu egois jika amarahnya sudah memuncak.
“Minna, tolong maafkan aku. Kemarin aku benar-benar lupa.”
Minna masih diam. Kyu tak bisa jujur pada Minna, ia pasti sangat marah jika tahu kemarin ia lupa hanya karna telepon salah sambung, jarak dari rumahnya ke Rumah sakit pusat memang sangat jauh dan harus menempuh perjalanan 1 jam pergi dengan mobil.
“Ada apa sih dengan kalian?” Tanya Ryeowook.
“Kemarin kami janji bertemu di taman, tapi aku lupa karna telepon salah sambung yang menyatakan Ummaku sekarat.”
Mendengar penjelasan spontan dari Kyuhyun barusan, Minna mulai maklum pada keadaan Kyuhyun, tapi apa ia sama sekali lupa? Pikir Minna.
“Kemarin aku sangat panik, Minna. Maafkan aku.”
“Menunggu selama hampir 2 jam membuatku hampir sekarat juga, apa kau tak pernah memikirkan perasaan orang lain yang membuat janji denganmu?”
“Maafkan aku, Minna. Tolong maafkan aku.”
Hari ini Minna memang sekolah, tapi sungguh wajah Minna saat ini sangat pucat. Karna menunggu Kyu kemarin trauma Minna muncul lagi, walaupun ia bisa pulang tapi bayangan orang-orang yang memukulinya muncul saat ia hendak tidur. Sampai-sampai Minna tak bisa tidur dan ketakutan hingga pagi.
“Apa itu sebabnya wajahmu sangat pucat hari ini, Minna?” Tanya Yesung.
Minna terdiam dan menatap tajam Kyu. Yesung berdiri dan tiba-tiba memukul wajah Kyuhyun. Minna terkejut begitupun Ryeowook.
“Kau kenapa, Yesung?!”
“Ini balasan karna kau membuat Minna kembali trauma!”
“Ok, aku memang salah, tapi kenapa kau ikut campur urusanku dengan Minna?!”
“Karena aku sahabat Minna, aku takkan membiarkan Minna terluka!”
Kyuhyun balik memukul Yesung, beberapa murid melihat keduanya dengan antusias.
“Aku juga sahabat Minna! Bahkan sebelum kau mengenal Minna!”
“Se…sebelum aku mengenal Minna?”
“Ya, Minna sahabat kecilku, sekaligus cinta pertamaku.”
Semua terdiam, karna terkejut mendengar pernyataan Kyuhyun.
“A…apa maksudmu?”
“Apa kau tuli? Sudah kubilang Minna cinta pertamaku, dan kemarin aku ingin menyatakan perasaanku pada Minna, tapi diluar dugaan aku tak bisa menemui Minna.
Yesung langsung memukul Kyu beberapa kali, hingga Kyu tak sadarkan diri.
---
Kyuhyun dilarikan ke rumah sakit karna luka di pelipis matanya yang cukup serius, tak ada yang membesarkan kejadian ini demi nama baik sekolah. Sebenarnya Umma Kyu ingin melaporkan Yesung ke kantor polisi, tapi ia tak punya kuasa jika tak ada Appa Kyu. Minna pun sudah menjelaskan pada Umma Kyu untuk tenang karna Yesung akan membayar pengobatan Kyu hingga Kyu sembuh.
Yesung benar-benar menyesal karna telah termakan emosi, ia berjanji takkan melakukannya lagi. Minna sangat marah pada Yesung dan hanya sedikit bicara pada Yesung. Selain karna marah, ia juga ingin fokus menjaga teman-temannya yang masuk rumah sakit. Keadaan Kyuhyun saat ini tak memungkinkan untuknya bisa ikut festival seni, maka tinggal Yesung dan Minna yang bisa ikut. Mendengar berita itu, Hyerin merasa peluangnya untuk jadi pemenang semakin besar. Untuk Minna dan Yesung ia rasa ia tak perlu menyingkirkan mereka, karna ini sebuah tantangan segar baginya. Melawan 2 orang berbakat yang dapat dengan mudah ia kalahkan. Hyerin juga tahu walau suara Yesung luar bisa, tapi bakat Yesung yang sebenarnya bukan di bidang musik, melainkan di bidang seni rupa. Jadi Yesung adalah kandidat lemah, dan yang akan menjadi lawannya yang sebenarnya adalah Minna.
---
02 Juni 2009

Minna dan Hyerin bertemu di tempat yang sama dengan malam Promnight. Minna ingin membuat perhitungan juga perjanjian dengan Hyerin.
“Mau apa lagi kau?”
“Kau kan yang menyuruh orang untuk memukulku Februari lalu? Dan kau juga kan yang membuat Sungmin masuk rumah sakit?”
“Minna yang selalu merasa benar, tapi kenyataannya kau salah!”
“Mungkin kau kira aku salah, tapi aku bisa melaporkan orang-orang yang memukulku itu dan memaksa mereka mengaku siapa yang menyuruh mereka.”
“Hah?”
“Tidak usah bingung, jika kau di penjara, sekolah ini akan damai.”
“Aku tak mengerti perkataanmu! Sudah! Aku punya banyak urusan!”
Minna menahan Hyerin yang akan lari.
“Jika kau ingin bebas, kau harus membuat perjanjian denganku. Jika besok aku atau Yesung menang di festival seni. Kau tak boleh mengganggu teman-temanku, oh bukan. Semua murid Gakuen!”
“Aku tak bersalah, untuk apa aku menyetujui perjanjian ini.”
“Penjara menunggumu.”
“Ba…baiklah, aku takkan mengganggu kalian lagi.”
---
03 Juni 2009

Festival pun tiba, Yesung dan Minna bersiap melawan Hyerin dan teman-temannya. Sampai saat ini Minna masih kesal pada Yesung, tapi terpaksa memberi semangat pada Yesung.
“Semangat ya, ini untuk Wookie, Sungmin, dan Kyu.”
“Pasti!”
Yesung memberi isyarat untuk high-five, Minna dengan segan membalasnya. Minna mendapat nomor urut 25 dan Yesung 26. Tak sengaja mata Hyerin dan Minna bertemu, Minna menatap Hyerin dengan tatapan mengancam. Hyerin sontak gelisah dan mengalihkan pandangan. Sebenarnya bukan hanya takut pada Minna, tapi ia takut pada Kyu yang mendapatkan kuasanya lagi di rumah. Roda kehidupan terus berputar, Appa Kyu menemukan potensi Kyu untuk menjadi artis yang akan mendongkrak perusahaan musiknya. Jadi Appa Kyu mulai mempercayai Kyu lagi dan menyuruh Kyu bersama Umma dan adiknya untuk tinggal di rumah yang lebih besar dari rumah sebelumnya.
Seperti menyerah, Hyerin tampil buruk di panggung. Membuat para juri menggelengkan kepala, nilai Hyerin merosot jauh dari sempurna. Ini membuat panitia panik, karna mereka tak bisa menaikan nilai Hyerin drastis.
Kini giliran Minna yang tampil, ia akan menampilkan 2 performa. Pertama permainan biola, lalu menyanyi.
“Untuk sahabat-sahabatku yang berarti, yang telah mengisi kekosongan dalam hidupku.”
Minna memainkan lagu Snow Flower dengan baik, suara dari biola itupun melekat indah di hati setiap orang yang mendengarnya. Selesai bermain biola, orang yang paling bersemangat memberi tepuk tangan adalah Sunny, gadis itu sekarang tak sombong lagi. Berkat Minna yang memberinya nasihat agar selalu tersenyum dan murah hati, Sunny jadi merasa hidupnya tak kosong lagi, semua permainan biolanya semakin indah didengar dan lebih berarti.
Setelah bermain biola, Minna akan menyanyikan lagu ‘First Love’ dari Utada Hikaru.
“Untuk cinta pertamaku yang selalu menemaniku di kala senang maupun sedih, untuk orang yang membuat hidupku lebih berarti dengan senyumnya. Untuk semua yang ia berikan dari Surga ke hatiku.”
Yesung menatap Minna lekat, kata ‘cinta pertama’ itu membuatnya sadar jika yang dimaksud Minna adalah Kyu.
Minna sesekali meletakan tangannya di dada, untuk merasakan cinta yang hangat dari senyum kakaknya. Dalam hati ia meminta izin pada kakaknya untuk mengizinkannya menangis. Sungguh lega saat ia menangis, dan Minna percaya Kang In akan mengizinkannya.
---
Kini giliran Yesung tampil, ia menyanyi sambil bermain keyboard. Lagu yang akan ia nyanyikan berjudul ‘And I Love you’. Yesung pun bernyanyi, Minna merasa lagu itu merasuk ke perasaannya. Yesung bernyanyi memang dari hati, dan ia yakin lagu itu untuk seorang yang Yesung suka.
---
Pengumuman pemenang pun tiba, Yesung keluar menjadi pemenang Festival seni tahun ini, dan Minna menjadi juara 2. Sedang Hyerin? Ia menjadi juara 10 tahun ini, panitia yang tahun lalu curang akhirnya tertangkap berkat Ryeowook yang berjaga di depan ruang panitia. Sesuai perjanjian kemarin, Hyerin tak punya kekuatan untuk menjatuhkan Kyuhyun lagi.
---
03 Juni 2009 - malam

Yesung masih memeluk Minna, ia tak ingin melepas Minna lagi.
“Kau tahu kenapa aku marah saat Kyu bilang kau adalah cinta pertamanya?”
Minna menggeleng.
“Karna aku menyayangimu, lebih dari sahabat.”
“Maksudmu?”
Yesung melepas pelukannya, lalu menatap dalam ke mata Minna. Minna merasa jantungnya berdetak sangat cepat.
“Aku mencintaimu, dan gadis yang kumaksud waktu itu adalah kau, Minna.”
Mata Minna berkaca-kaca, ia tak menyangka lelaki yang selama ini ia cintai juga mencintainya. Ia kembali mendongak dan tersenyum, seperti melihat wajah kakaknya di langit.
“Saat aku memutuskan untuk tak pernah menangis, itu adalah saat terburuk dalam hidupku. Saat kakakku meninggalkanku, itu lebih buruk dari yang terburuk. Dan jika aku bilang aku tak mencintaimu, itu adalah hal yang paling buruk.”
Minna kembali menatap Yesung, pada saat bersamaan Yesung mengecup kening Minna, airmatanya menetes di pipi Minna.
“Tolong tetaplah bersamaku, walau Kyu cinta pertamamu, aku mohon tetaplah mencintaiku hingga kita bisa ke Surga bersama.”
“Kyu cinta pertamaku? Kata siapa?”
“Jika Kyu menyukaimu, pasti kau punya perasaan yang sama. Apalagi saat Kyu memberikan coklat padamu.”
“Yesung, bukan Kyu yang memberi coklat itu padaku, tapi aku sendiri yang memberikannya.”
“Aku tak mengerti.”
“Waktu itu aku ingin memberikan coklat tersebut padamu, tapi bodohnya aku lupa kalau mau memberikannya padamu. Jadi aku terkejut saat melihat coklat itu di lokerku.”
“Ha ha ha, dasar pelupa!”
“Apa?”
“Tapi jangan lupa jika aku pernah menyatakan perasaanku padamu.”
Minna tersenyum.
“Pasti.”
“Bersama Minna yang seperti ini, sudah membuat hidupku seperti di Surga.”
---
03 Juni 2015

Cincin berwarna perak tersemat di jari manis Minna, Yesung mengecup kening Minna sama seperti pertama ia menyatakan cintanya 6 tahun yang lalu pada Minna. Dan sekarang ia akan mengucap janji yang akan mengikat keduanya hingga mereka bisa ke Surga bersama.
“Aku berjanji akan bersama Na Jang Mi hingga kita bisa ke Surga bersama.”
“Aku juga berjanji akan bersama Kim Jong Woon hingga kita bisa ke Surga bersama.”
Ingatan keduanya tentang kejadian di SMA dulu terulang, saat Yesung memakan kare pedas karna Hyerin. Saat pertemuan mereka dengan Sungmin, Ryeowook, dan Kyuhyun. Saat Yesung menemukan Minna di hutan. Saat Minna memutuskan untuk menangis jikala sedih. Saat mereka tak saling memahami di lorong loker. Saat Yesung memukul Kyuhyun. Dan saat Yesung mengutarakan perasaannya pada Minna. Semua terekam indah di benak Minna dan Yesung.
Hingga masanya tiba, Yesung dan Minna berjanji untuk terus bersama. Bersama cinta mereka yang dikirim dari Surga ke hati.


The End

Selasa, 24 Mei 2011

Paradise of Love - Paradise 5

17 April 2009

Hubungan Yesung dan Minna belum membaik, mereka tak pernah bertemu di lorong loker, mereka benar-benar tak saling menyapa. Ryeowook dan Sungmin merancang makan malam special untuk keduanya besok, sedang Kyu? Ada sebuah rencana besar pula yang akan ia lakukan besok.
Malam ini malam terakhir Minna berlatih dengan Sunny, malam ini juga waktunya Minna di test.
“Berikan aku lagu ‘loving you’.”
Minna mulai memainkannya, lagu itu begitu syahdu dengan goresan nada biola. Dalam permainannya wajah Yesung tergambar. Besok ia harus meminta maaf pada Yesung.
---
18 April 2009

Festival seni Gakuen akan berlangsung 2 minggu lagi. Semua orang mempersiapkan kemampuan mereka untuk menang di festival nanti. Tapi mereka agak ragu jika Hyerin masih ikut festival ini. Jadi mereka hanya berharap menjadi juara 2. Berbeda dengan Yesung dan kawan-kawan yang ingin mendapatkan tempat nomor 1 di festival tersebut.
Yesung, Minna, Kyu, Wookie, dan Sungmin berkumpul di rumah Minna sesuai janji Minna 2 minggu yang lalu. Walaupun hubungan Yesung dan Minna sedang tidak baik, tapi keduanya mencoba untuk berlaku normal.
“Jadi, apa kau sudah mahir biola Minna?” Tanya Sungmin.
“Semoga saja, mau dengar permainanku?”
“Boleh-boleh!”
Minna mengambil biola pemberian Sunny, lalu memainkan lagu ‘snow flower’ dengan syahdu. Hanya 2 menit Minna bermain, tapi mampu membuat keempat kawannya terpesona pada permainannya.
“Baru sekarang aku bertemu dengan pemain biola asli,” celetuk Wookie.
“Aku baru belajar, jangan panggil aku pemain biola.”
“Yasudah, sesuai janjimu. Berikan kami makanan enak malam ini!” seru Wookie.
“Baiklah!”
Kelima remaja itu menghabiskan malam mereka dengan menyenangkan, hanya saja Yesung dan Minna belum siap untuk saling bicara. Wookie dan Sungmin menangkap keganjilan itu, dan mulai bicara.
“Minna dan Yesung sepertinya kurang akrab,” ucap Wookie.
“Iya benar, kalian tak saling bicara. Ada apa?”
“Ani, kami hanya belum sempat berbicara,” jelas Minna.
“Tidak juga, Minna. Sebenarnya aku menjauhimu karna aku tak ingin mengganggu konsentrasimu untuk belajar biola. Maafkan aku ya atas masalah kita di lorong tempo lalu.”
“Lho? Ada apa sih sebenarnya? Kenapa kalian tak cerita?” protes Wookie.
“Masalahnya panjang, lupakan sajalah…,” ucap Minna.
“Iya, ayolah kita lanjutkan lagi kesenangan ini!”
Kyuhyun daritadi bungkam, ia seperti mengerti masalah Minna dan Yesung. Akhirnya niatnya ia urungkan demi keeratan persahabatan ini. Ia menikmati hidupnya bersama anak-anak luar biasa ini, dan ia tak ingin kehidupan ini hancur hanya karna cinta.
---
Keesokan harinya…
Yesung dan Kyuhyun terpaku di depan mading, membeku karna sebuah pengumuman.

KEPADA SELURUH MURID SMA GAKUEN, FESTIVAL SENI GAKUEN AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 03 MEI 2009 DAN DIHARAPKAN SELURUH MURID MENAMPILKAN PENAMPILAN SOLO (DILARANG KERAS TAMPIL SECARA GRUP)

*pengiring musik telah disediakan

“Ba…bagaimana ini Yesung?”
“Aku juga kaget.”
“Kita harus katakan ini pada teman-teman segera!”
Kyuhyun dan Yesung pun berlari ke kelas.
---
Di kelas…
“Apa kalian sudah melihat pengumuman di Mading?”
“Ya, sungguh mengejutkan memang, tapi mau bagaimana lagi…”
“Jadi sekarang apa rencana kita?” Tanya Kyuhyun.
“Kita berusaha sendiri-sendiri saja,” usul Ryeowook.
Semua terdiam, lalu satu persatu setuju dengan sebuah anggukan.
“Walaupun sendiri, kita tetap satu,” ucap Minna.
“Ya, aku setuju dengan ucapan Minna,” setuju Yesung.
Yesung, Minna, Sungmin, Ryeowook, dan Kyuhyun pun menerima keputusan panitia yang itu berarti akan memecah mereka untuk sementara.
---
Setelah berpencar, kelima remaja Gakuen itu menentukan jalannya masing-masing. Mereka punya tujuan tersendiri untuk ikut Festival Seni.
Pertama, Sungmin.
Ia ingin ikut festival demi cita-citanya menjadi penyanyi, walau tak menang setidaknya orang-orang tahu jika ia bisa menyanyi. Maka ia berlatih keras agar orang-orang terkesan padanya.
Lalu Ryeowook.
Ia sebenarnya malas ikut Festival Seni, tapi karna Minna yang menyuruh maka ia mau. Jadi niatnya hanya untuk menyenangkan Minna.
Ketiga, Kyuhyun.
Rasa dendamnya pada Hyerin tidak hilang begitu saja setelah 14 Februari kemarin, malah ia makin membenci Hyerin. Jadi ini kesempatan untuknya menjatuhkan Hyerin.
Keempat, Yesung.
Ia punya beberapa alasan ketika ia memilih untuk berpartisipasi dalam Festival Seni. Pertama karna ia ingin menunjukan kemampuannya sebagai penyanyi, dan yang kedua ia ingin memperlihatkan kesan yang berbeda pada Minna. Kenapa Minna? Karna ia mulai sadar, ia menyukai Minna dalam arti cinta. Bukan kagum seperti yang ia rasakan pada Hyerin.
Terakhir, Minna.
Ia ingin bermain biola dan bernyanyi untuk kakaknya, kakak yang sangat ia rindukan, kakak yang berperan besar dalam hidupnya, kakak yang selalu menemaninya walau ia sudah tak ada.
---
03 Juni 2009 - malam

Malam ini Yesung mengajak Minna ke taman kota, Minna awalnya tak bersedia, tapi Yesung memaksanya. Minna merasa malam ini Yesung agak aneh, karna ia hanya mengajaknya ke taman. Biasanya mereka berlima. Apa karna masalahnya dengan Kyuhyun seminggu yang lalu? Minna terus bertanya dalam hati. Selama perjalanan pun Yesung terus diam, padahal di telepon tadi Yesung sangat cerewet.
Minna dan Yesung ke taman dengan jalan kaki, langit malam itu agak mendung sehingga memaksa Minna untuk membawa payung. Ia tak mau jika harus terjebak hujan bersama Yesung, mau bagaimanapun ia masih marah sejak Yesung memukul Kyuhyun tempo lalu.
“Minna…”
Minna tak menjawab panggilan Yesung, ia terus berjalan.
“Maafkan aku.”
“Maaf untuk apa?”
“Untuk kecerobohanku tempo lalu pada Kyu.”
“Seharusnya kau minta maaf pada Kyu, bukan padaku.”
“Tapi kau juga pasti kesal padaku kan?”
Minna bungkam, Yesung berhenti berjalan dan menggenggam lengan Minna. Minna menatap Yesung yang menunduk.
“Ini karna aku takut kehilangan kau, Minna.”
Minna mendongak, ia memejamkan matanya lalu mulai berkata.
“Kak, apa kau dengar itu? Ada seorang yang takut kehilanganku, tapi membuatku mulai menghilang dari hadapannya.”
Yesung menatap Minna, matanya berkaca. Ia langsung memeluk Minna, dan berjanji takkan lagi melepaskan Minna pada siapapun.
---
20 Mei 2009

Berita bahwa Yesung dan teman-temannya akan ikut festival seni terdengar Hyerin, Hyerin tahu potensinya mendapatkan juara dengan penampilan solo pasti besar, tapi khawatir tidak menang juga melanda Hyerin. Apalagi jika ingat Kyu akan tampil solo, itu akan membuatnya sulit. Sejarahnya untuk sekolah ini takkan terukir jika tahun ini ia tak menang. Tidak hanya Kyu, teman-teman Kyu yang sekarang juga bukan orang sembarangan. Memang baru tahun ini Yesung ikut festival, tapi banyak orang tahu Yesung punya suara yang luar biasa. Begitupun Sungmin dan Ryeowook, kedua teman Yesung itu punya dasar bernyanyi yang sangat baik, bahkan Hyerin kalah untuk masalah tehnik jika dibandingkan dengan mereka. Dan 1 lagi yang mengancamnya, Minna. Ia yakin Minna akan balas dendam karna kejadian yang membahayakan hidupnya, peristiwa pemukulan Februari lalu yang Hyerin yakin akan menyingkirkan Minna ternyata salah, Minna malah menjadi lebih kuat, dan sekarang siap membalas Hyerin. Hyerin sangat takut dan hanya ada 1 cara mengatasi ketakutannya, menyabotase mereka berlima.
---

21 Mei 2009

Sungmin duduk di bangku café sekolah sendirian, ia memesan bubur jamur dan susu vanilla hangat. Pagi itu ia datang terlalu awal, jadi ia tak bisa mengajak kawan-kawannya ke café. Saat makan ia tak pernah bisa fokus pada makanan, ia melakukan hal lain selain makan, seperti membaca komik atau mendengarkan musik. Tapi saat ia hendak membaca komik, seorang anak laki-laki duduk di hadapannya.
“Pagi, Sungmin,” sapa anak itu.
“Pagi, Junho. Tumben sudah ke Cafe pagi-pagi.”
“Ya, aku belum sarapan.”
Keduanya mulai melakukan kegiatan masing-masing. Sungmin masih asyik dengan komiknya, dan Junho diam-diam menaruh bubuk cabe pada bubur Sungmin. Beberapa lama Sungmin tak menunjukan respon, tapi tiba-tiba saja…
“Aish! Pedas!”
Perutnya mendadak sakit dan ia cepat berlari ke kamar mandi. Junho mengacungkan jempolnya pada Hyerin yang mengamati keduanya dari jauh.
Berkali-kali Sungmin ke kamar mandi, tapi tak berhenti disitu saja, Sungmin juga harus dilarikan ke rumah sakit karna bubuk cabe yang di berikan Junho mengandung obat pencahar berkadar tinggi. Sungmin tak mau menuduh siapapun, ia yakin ini ketidaksengajaan petugas Cafe, ia tak berfikir bahwa Junho lah yang memberi bubuk cabe tersebut.
“Sabotase 1 selesai, dengan begini Sungmin tak akan sehat hingga 2 minggu kedepan,” ucap Hyerin.
---
Minna, Yesung, Kyu, dan Ryeowook menatap Sungmin yang terbaring di tempat tidur. Wajahnya pucat karna kehilangan banyak nutrisi dari tubuhnya. Dokter mengatakan Sungmin harus dirawat hingga 2 minggu lamanya.
“Kamu makan apa, Sungmin? Kenapa tiba-tiba jadi begini?”
“Aku juga tidak tahu, Wookie. Tapi awalnya aku hanya kepedasan setelah makan bubur jamur di Cafe. Mungkin petugas Cafe tidak sengaja menaruh bubuk cabe terlalu banyak.”
“Tidak mungkin, petugas Cafe itu sangat teliti,” ucap Yesung.
“Tak ada yang sempurna, Yesung,” ucap Sungmin.
“Kalau perlu kita tanyakan langsung pada petugas Café,” usul Minna.
“Ya, aku setuju.”
“Sudahlah, tak usah dibesar-besarkan. Aku hanya harus dirawat di sini dan semua selesai kan?”
“Tapi…”
“Gomawo, Yesung. Kau sudah mengkhawatirkanku.”
Yesung menepuk pundak Sungmin beberapa kali. Minna menggenggam tangan Sungmin dan menghelakan nafas cukup panjang.
---
25 Mei 2009

Kejadian yang dialami Sungmin membuat kawan-kawannya sangat sedih, tapi yang paling kehilangan adalah Ryeowook. Boleh dibilang Ryeowook seperti kehilangan sebagian hatinya. Ia jadi sering diam karna tak ada Sungmin. Sebenarnya Minna dan Yesung sudah mengajak Ryeowook mengobrol, tapi tak berujung baik, Ryeowook pasti terdiam dan mengalihkan pandangan seperti mengingat Sungmin. Dan sebuah pernyataan yang mengejutkan pun keluar dari Ryeowook hari ini.
“Aku tidak jadi ikut festival.”
“Hah?! Kenapa Wookie?”
“Aku merasa tak ada tenaga untuk ikut, Minna. Walaupun niat awalku memang ingin menyenangkanmu, tapi…”
“Tapi apa?”
“Tapi aku ingin menemani Sungmin, ia pasti kesepian… daripada aku latihan, lebih baik aku menghiburnya.”
“Kita hibur sama-sama, tapi kau jangan berhenti dari festival.”
“Maaf Minna, aku benar-benar tak bisa.”
“Kalau begitu, tak apa. Kau harus menjaga Sungmin dengan baik.”
Tanpa mencelakakan Ryeowook, Hyerin bisa menghilangkan 1 kontestan lagi. Hyerin tahu pasti Ryeowook sangat dekat dengan Sungmin, dan mencelakai Sungmin membuat Ryeowook tak bisa konsentrasi latihan, dan perkiraan Hyerin benar. Ryeowook mengundurkan diri dari festival karna Sungmin.
---
25 Mei 2009 - malam

Kyu : Minna, malam ini ada acara?
Minna : Tidak, memangnya kenapa?
Kyu : Aku ingin mengajakmu ke taman kota, kau mau?
Minna : Boleh.
Kyu : Sebentar lagi kujemput, ya.
Minna : Tidak usah, Kyu. Kita bertemu saja di sana.
Kyu : Baiklah, kita bertemu di gerbang taman, ok?
Minna : Ok.
---
Taman kota

Minna tiba di depan taman kota, tapi Kyu belum datang. Minna menunggu Kyu dengan keyakinan Kyu akan segera datang. Sesekali Minna melihat jam tangannya, pukul 8 malam. Minna agak sukar dengan keadaan ini, karna ia jarang keluar selarut ini. Biasanya jika ada acara malam kawan-kawannya lah yang ke rumahnya. Sebenarnya Minna ingin menolak permintaan Kyu, tapi tiba-tiba kata setuju itu keluar dari mulutnya, mungkin ia merasa permintaan Kyu memang penting.
Sudah 1 jam berlalu, dan Kyu tak kunjung tiba. Minna ingin pulang tapi ia benci mengingkari janji, jadi Minna terus menunggu.
---
Kyuhyun bersiap untuk bertemu Minna di taman kota, ia ingin bilang bahwa ia tahu Minna adalah sahabat kecilnya. Keyakinan Kyu muncul saat melihat lagi foto mereka saat TK. Ia sangat senang hingga mungkin malam ini juga ia akan menyatakan perasaannya pada Minna. Tapi saat ia mengambil mantelnya, adiknya berlari sambil membawa telepon.
“Kak! Umma, Kak!”
“Ada apa dengan Umma?”
“Umma kecelakaan dan sekarang sekarat!”
“Umma di rumah sakit mana?!”
“Rumah sakit pusat, Kak! Ayo cepat!”
Kyuhyun tiba-tiba saja lupa pada janjinya pada Minna, dan membuat Minna terus menunggu.
---
Minna terus menunggu Kyu selama 1 setengah jam, udara malam itu semakin dingin dan langit malam terus menghitam. Ia duduk bersandar di dinding gerbang taman. Perasaannya melayang ketika ia sendirian di hutan dalam keadaan antara hidup dan mati. Ia merasa berada lagi di saat-saat itu, tapi sebelum ia mulai kehilangan kesadaran, cepat ia pergi dari tempat itu.

Paradise of Love - Paradise 4

03 April 2009

Minna kini sudah normal, ia tak berniat untuk pindah sekolah karna ia punya janji pada dirinya sendiri. Untuk menjaga kawan-kawannya dari Hyerin. Dan siang itu di kelas, Minna memberikan masing-masing 1 gambar pemandangan bintang-nya yang menakjubkan pada Kyu, Yesung, Sungmin, dan Ryeowook.
“Ini untuk kalian.”
“Wah! Bagus sekali fotonya, Yesung tak mungkin bisa mengambil gambar sebagus ini,” puji Ryeowook.
“Apa maksudmu? Selama ini kan hanya momennya saja kurang pas, jadi aku tak bisa mengambil gambar seperti ini.”
“Ha ha ha, Yesung. Aku kan pernah mengirim sms tentang kejadian di foto ini, kau saja yang sibuk membuat kare demi Hyerin.”
“Benarkah? Huh, dasar Hyerin…”
“Kau menyalahkan Hyerin? Tidak salah?” Heran Sungmin.
“Ya, begitulah… sejak Minna celaka tempo lalu aku tak mau suka pada Hyerin. Ia membahayakan sahabat terbaikku.” Seraya merangkul Minna.
“Seenaknya saja kau merangkulku! Huh,”
“He he he, mian Minna.”
“Hei teman-teman, sebentar lagi kan ada festival seni tahunan Gakuen, bagaimana jika kita ikut serta?”
“Kita mau menampilkan apa, Wookie?”
“Banyak, Kyu. Seperti vocal group mungkin? Atau band?”
“Aku pilih band,” ucap Sungmin.
“Aku juga,” ucap Kyuhyun.
“Aku lebih suka vocal group,” sanggah Minna.
“Vocal group lebih oke,” setuju Yesung.
“Tinggal kau, Wookie. Kau mau pilih apa?”
“A…aku, uhm… bagaimana jika kita bermain musik sekaligus menyanyi?”
“Ide bagus!” seru Minna.
Akhirnya mereka berlima setuju untuk ikut serta dalam festival seni. Ini pertama kalinya untuk mereka berlima kecuali Kyu, Kyu memutuskan untuk keluar dari band-nya setelah mendapat perlakuan tak menyenangkan akibat pemberitaannya dari kawan band-nya. Tahun lalu ia Berjaya, tapi sekarang ia di bawah. Seperti roda kehidupan yang selalu berputar, dan ia yakin suatu saat ia bisa membuat Hyerin ada dibawah, dan juga menjunjung tinggi haknya sebagai anak Appa-nya.
---
Sepulang sekolah, Yesung dan kawan-kawan pergi ke ruang musik untuk persiapan. Untung saja, hanya murid yang membenci Kyu, jadi Kyu masih bisa bersosialisasi dengan penjaga sekolah. Kyu memang istimewa, dibalik sifatnya yang keras ia sungguh lelaki penyayang. Setibanya di ruang musik, mereka memegang alat musik masing-masing. Wookie harmonika, Sungmin dan Kyuhyun gitar, Yesung keyboard, dan tinggal Minna yang bingung mau memilih apa.
“Heum, aku seharusnya keyboard Yesung.”
“Yasudah, kita berdua saja.”
“Tidak, aku ingin bermain musik secara solo. Heum, biola…”
“Kau bisa bermain biola?”
“Tidak bisa.”
“Aigoo, jadi jangan pilih biola, Minna,” ucap Kyu.
“Tapi aku ingin mencobanya, setengah lagu pertama aku tak bernyanyi dan setengah lagu lagi aku bisa bernyanyi penuh, sama seperti Wookie.”
“Kau mau belajar pada siapa?” Tanya Ryeowook.
“Sunny… ya! Anak itu bisa mengajariku biola!”
“Sunny? Senior kita yang pemain biola Internasional itu?”
“Yap.”
“Sunny itu sama sombongnya dengan Hyerin, mana mau dia mengajari sembarang orang.”
“Aku takkan menyerah, pokoknya aku harus bisa belajar dengannya!”
Minna berlari keluar dari ruang musik meninggalkan kawan-kawannya, ia punya rencana untuk menjatuhkan Hyerin.
“Anak itu mau apa lagi sih?” heran Sungmin.
“Kau seperti tak tahu Minna saja, Sungmin. Dia pasti punya rencana yang mengejutkan,” yakin Yesung.
“Iya, sungguh gadis dari Surga.”
“Surga, Wookie?”
“Kalian tidak ingat? Bukankah Minna yang sudah mempersatukan kita? Pertama, Yesung dari buku lukisan, lalu Sungmin karna rubiknya, aku karna hujan, dan Kyu karna keputus asaannya. Ia yang telah mempersatukan kita menjadi bintang, bintang yang tidak terkenal tapi bersinar seperti kata Sungmin. Ia seperti malaikat dari Surga yang membawa cinta untuk kita…,” jelas Wookie.
Kyu, Yesung, dan Sungmin tersenyum mendengar penjelasan Wookie, mereka mulai ingat saat-saat pertama mereka bertemu dengan Minna.
---
Minna berkata pada 4 kawannya untuk tak bertemu atau menyapanya selama 2 minggu.
“Tapi kenapa, Minna?” Tanya Yesung.
“Sudahlah, ikuti saja keinginanku. Atau kita takkan bertemu selamanya? Pilih mana?”
“Tapi kita kan 1 kelas, Minna. Mana mungkin kita tak bertemu?” heran Sungmin.
“Pokoknya pura-pura tak melihatku, aku ingin fokus pada pelajaran biolaku, dan 2 minggu lagi kita bertemu di rumahku untuk latihan festival.”
“Tapi 2 minggu itu lama sekali, Minna,” keluh Kyuhyun.
“Kalian bersabar aja, ya. Aku janji deh akan membuatkan kalian makanan yang enak setelah 2 minggu ini,” janji Minna.
“Apa alasanmu menjauhi kami?”
“Ini syarat dari Sunny, Wookie. Jika aku mau belajar dengannya, aku harus fokus pada pelajaranku termasuk bersenang-senang dengan para sahabatku. Dan aku tak bisa menahan diri untuk bermain jika masih bersama kalian.”
“Iya juga ya, hi hi hi,” tawa Yesung.
“Oke, sampai bertemu 2 minggu lagi!” seru Minna dan meninggalkan keempat kawannya.
---
03 April 2009 - Setelah Minna meninggalkan ruang musik

Minna menunggu Sunny melewati gerbang, beberapa saat kemudian Sunny muncul. Minna langsung menarik Sunny yang memang selalu sendiri jika pulang sekolah.
“Hei, kau mau apa?”
“Unni, aku mau minta tolong padamu,” ucap Minna seraya mengapit kedua telapak tangannya seperti orang Budha berdo’a.
“Minta tolong apa?”
“Aku ingin kau mengajariku biola.”
“Kau siapa? Putri kerajaan? Kau tidak tahu aku siapa?”
“Aku tahu, kau ini pemain biola Internasional yang sudah mendampingi berbagai penyanyi maupun solo-biola hampir di seluruh dunia, dan aku bukan putri kerajaan. Tapi aku mohon, ini permintaanku yang sangat berharga.”
“Berharga? Itu menurutmu, tapi menurutku? Itu hanya sampah.”
Setelah mengatakan sampah, Sunny meninggalkan Minna. Tapi baru beberapa langkah, ia berhenti karna Minna berteriak padanya…
“Kau lebih jahat dari yang kukira!”
Sunny berbalik lalu mendekati Minna dan berkata
“Apa maksudmu?”
“Ya, kau sangat jahat! Bahkan kau lebih jahat dari Hyerin yang sudah membuat Kyu menderita!”
“Jangan kau bandingkan aku dengan gadis itu…,” lirih Sunny.
“Tentu aku harus membandingkan kau dengan gadis itu, karna kau berkata sampah pada keinginanku.”
“Kau makin mengesalkan ya!”
“Ini karna kau mengatakan keinginanku sampah!”
“Keinginanmu memang sampah!”
“Keinginan untuk menjatuhkan Hyerin kau bilang sampah?”
“Menjatuhkan Hyerin?”
“Ya, aku dan teman-temanku akan mengalahkan Hyerin di festival seni tahun ini, dan aku memegang biola, sedang aku tak bisa bermain biola. Maka dari itu aku ingin belajar padamu, aku mohon Unni, ajari aku”
“Apa kau yakin kalian bisa mengalahkan gadis itu?”
“Tentu, siapapun bisa mengalahkan Hyerin jika juri festival itu bersih.”
“Maksudmu selama ini juri-juri festival tidak bersih?”
“Bukan juri-nya, tapi panitia festival. Aku pernah memergoki mereka mengubah nilai dari juri, tapi aku tak bisa berbuat banyak karna pasti teman-teman memilih Hyerin untuk menang. Dan juga, jika kami bisa mendapat nilai jauh di atas Hyerin, maka kami bisa membuktikan nilai dari juri dan pengumpulan nilai dari panitia.”
“Kau terlalu percaya diri.”
“Ayolah, Unni. Bantu aku.”
“Baiklah, tapi kau harus mematuhi peraturanku.”
“Pasti Unni!”
“Pertama, kau harus fokus pada pelajaranku dengan berhenti bermain dengan teman-temanmu. Minimal selama 2 minggu.”
“Hah? Itu sangat sulit, jika aku bersama mereka aku tak bisa tak bermain.”
“Peraturan pertama saja kau tak bisa, yasudah…”
“Eh, i…iya deh, untuk 2 minggu saja kan?”
“Iya.”
“Baik! Aku setuju!”
“Kedua, kau harus mau menemaniku kemanapun, seperti jalan-jalan ke mall atau ke taman ria.”
“Kau bilang aku tak boleh bermain.”
“Kan tidak setiap hari, Minna.”
“Oiya, benar. Lalu apa lagi?”
“Setiap hari kau harus membawakanku bekal, dan yang terakhir kita belajar di rumahku juga setiap hari.”
“Sama saja aku jadi pelayanmu dong!”
“Hahaha, dasar kau ini. Kau hanya jadi adikku kok. Aku bosan jadi anak tunggal.”
“Oke!”
Keduanya tertawa bersama, dan ini awal pertemanan Minna dengan Sunny.
---
05 April 2009

Yesung dan Minna tak sengaja bertemu di lorong loker, mereka bertatap sejenak dan Minna langsung membuang muka, Yesung juga membuang muka. Tapi ia benar-benar tak suka keadaan ini, apalagi loker mereka bersebelahan. Ia ingin sekali menyapa Minna, sudah 1 hari ia lalui tanpa kehadiran Minna dan hidupnya terasa kosong.
“Ehem, bagaimana tentang penggemar rahasiamu?”
Minna tersentak dengan pertanyaan Yesung, tanpa menatap muka Yesung ia pun menjawab
“Sepertinya dia hanya mengirimiku hadiah pada Valentine kemarin, coklat itu mungkin salah alamat.”
“Minna jangan begitu, mungkin dia lupa.”
“Lupa bagaimana? Jika orang itu benar-benar menyukaiku, sebaiknya dia berterus terang. Aku tak suka pada orang yang memendam perasaan, seperti kau pada Hyerin.”
“Hyerin? Aku sudah melupakan gadis itu, karna sekarang aku suka pada orang lain.”
“Ohya? Siapa?”
“Untuk yang satu ini aku belum bisa mengatakannya pada siapapun, yang pasti kau sangat mengenal gadis ini.”
“Suatu saat nanti kau harus memberi tahuku, oke?”
“Pasti, uhm… aku duluan, ya.”
Minna mendengar dengan seksama suara langkah Yesung yang makin lama makin tak terdengar, sepeninggal Yesung, senyum Minna terkembang walau matanya berkaca-kaca. Hatinya sakit karna tak bisa berterus terang pada perasaannya. Ia benci pada dirinya yang selalu memendam perasaan itu, perasaan yang tak bisa digambarkan oleh lukisan seindah apapun. Ketika ia tahu Yesung menyukai orang lain lagi, entah kenapa ia ingin menangis selama mungkin. Karna ia tak pernah merasakan rasa ini pada lelaki manapun kecuali seorang.
---
14 Februari 2009 – sebelum malam promnight

Setelah mengamati coklat Valentine yang diterimanya tadi sore ia sedikit heran, karena ia merasa pernah melihat coklat tersebut. Minna mengambil surat yang terselip di pita coklat, lalu membacanya lagi. Tulisan itu ia sangat kenal, dan ia langsung terkejut.
“Ini kan coklat buatanku! Kenapa aku bisa lupa!”
Ditepuknya dahinya lalu tertawa kecil.
“Coklat ini untuk Yesung… dan aku malah mengacaukan semuanya, kenapa aku bisa lupa, sih!”
Minna memeluk coklat itu, hatinya kembali terasa sakit mengingat perasaannya pada Yesung.
“Kenapa juga aku tak bisa menyatakan perasaanku? Aku ini benar-benar pengecut, lebih pengecut dari Yesung… padahal aku yang menasihatinya untuk berterus terang…”
---
Sunny dan Minna duduk di taman rumah Sunny. Pelajaran pertama yang akan Sunny berikan pada Minna adalah mengenal biola. Sebuah biola berwarna hitam diberikan Sunny, sontak mata Minna berbinar melihatnya. Tapi Sunny tak mengizinkan Minna menyentuh biola tersebut.
“Kenapa?”
“Kau tak boleh menyentuhnya sampai kau merasakan bahwa biola itu bukan sekedar alat musik.”
“Ya, aku takkan menganggapnya alat musik, ia temanku kok.”
Sunny sadar ia tidak sedang mengajari gadis biasa, ia Minna, gadis yang ingin menjatuhkan Hyerin demi sahabat-sahabatnya. Benar-benar tak habis pikir Sunny melihat semangat Minna.
“Ada lagi, kau harus membuang perasaan dendammu pada Hyerin jika ingin menjadi teman Biola. Dan juga mau kau namakan apa biolamu?”
“Kang In.”
“Hah? Ka…Kang In?”
“Ya! Aku menyayangi Kang In Oppa, maka dari itu aku bisa belajar biola dengan cinta dari Kang In.”
“Siapa Kang In?”
“Kakak lelakiku yang sekarang tinggal di Surga. Ia yang telah berjasa banyak untukku, ia berikan aku semangat untuk hidup, ia yang selalu menasihatiku tentang jangan memendam perasaan. Pokoknya ia segalanya untukku.”
Mata Minna berkaca-kaca saat bercerita tentang Kang In, walaupun senyumnya masih merekah. Sunny menatap Minna seksama, gadis itu benar-benar mengingatkannya pada Almarhumah Appanya. Seorang wanita yang selalu tersenyum walau hatinya terluka. Ia ingin seperti itu, tapi hatinya terlalu sakit untuk menahannya dengan senyuman.
Sunny mendekati Minna dan mengelus rambut Minna lembut, ia merasa Minna sudah seperti adiknya sendiri. Bahkan ia berjanji akan mengajari Minna hingga Minna lebih mahir darinya.
“Minna, jika kau ingin menangis, menangislah… jangan kau tahan semua itu di hatimu, karna luka itu akan terasa semakin sakit jika kita tidak mengeluarkannya.”
“Tapi Kakak mengajariku untuk tetap tersenyum, Kakak tak pernah manangis walaupun ia terluka, bahkan saat ia akan meninggalkanku, ia tak menitikan sedikit airmata pun. Ia bilang padaku untuk tidak menangis, karna menangis hanya membuat orang di sekitar kita terluka. Dan aku membuktikannya, saat SMP dulu, aku sangat cengeng apalagi di dekat kakak dan itu membuat teman-temanku menjauhiku, sekarang saat aku memilih untuk tetap tersenyum, aku mendapat sahabat-sahabat yang terbaik. Dengan senyum.”
“Tak selamanya senyum bisa memperbaiki keadaan, jika kau terus tersenyum saat keadaan duka, apa itu membuat orang di sekitarmu senang?”
“Jika keadaannya seperti itu aku memilih diam.”
“Di dalam hatimu, kediamanmu membuat lukamu terus membesar, hingga suatu saat nanti kau takkan bisa menahan itu semua, rasanya akan sangat sakit.”
Minna terdiam, ia menatap dalam tatapan Sunny. Lalu menundukan pandangannya, mengingat Kakaknya yang selalu bersamanya. Perlahan airmata Minna keluar, dan semakin deras saat ia tahu rasa sakit dihatinya sekarang mulai berkurang.
“Aku sangat merindukan kakak, aku sangat sedih saat melihat Kakak kesakitan karna kankernya, tapi Kakak bilang aku tak boleh menangis, dan sejak saat itu aku tak pernah menangis, bahkan saat Appa meninggal, aku sangat ingin menangis, tapi aku ingat janjiku pada Kakak, karna aku sangat mencintai Kakak.”
Sunny memeluk Minna, ia mengambil biolanya dan memberikan biola tersebut pada Minna.
“Sekarang, luapkan perasaan cintamu pada Kang In dengan biola ini. Aku yakin ia akan tersenyum dari Surga sana karna alunan permainanmu. Jangan kau pikirkan Hyerin, yang terpentin adalah Kang In. Hanya Kang In.”
“Apa ia akan mendengarnya?”
“Ya, ia pasti dengar.”
“Gomawo, Unni.”
Dan sejak saat itu, ia akan bermain biola karna Kakaknya. Agar kakaknya bisa tersenyum di Surga. Ia pun baru ingat, wajah Yesung agak mirip dengan Kang In, itulah sebabnya ia merasa ada hal berbeda yang ia rasakan dari Yesung. Sebuah hal yang sangat indah bernama Cinta.
Tapi sayang… Yesung sudah mencintai gadis lain, dan Minna yakin Yesung akan serius pada gadis itu, karna Yesung tak sembarang berterus terang pada Minna.
---
Ryeowook dan Sungmin siang ini menyibukan diri di perpustakaan kota. Mereka ingin fokus juga pada festival seni, mereka mencari buku tentang alat musik masing-masing. Akhirnya mereka berpencar mengelilingi perpustakaan dan bertemu lagi di ruang baca.
“Sungmin, kau menemukan hal menarik di perpustakaan ini?”
“Tidak, kau?”
“Tidak juga.”
“Sebenarnya kita mau apa sih disini?”
“Mau mencari hal menarik.”
Keduanya menghelakan nafas, Sungmin mengeluarkan sebuah album foto lalu ia perlihatkan pada Ryeowook.
“Ini foto potretanmu?”
“Bukan, ini dari Yesung dan Minna.”
“Semua?”
“Iya.”
“Mereka berbakat ya, dalam fotografi, pelajaran, juga seni…”
“Benar.”
“Apa mereka saling suka ya?”
“Aku tak tahu, tapi menurutku mereka saling suka.”
“Kau yakin?”
“Yakin sekali.”
“Tapi bukankah Yesung suka pada Hyerin?”
“Bukan suka dalam arti cinta, tapi suka karna kagum.”
“O… begitu, bagaimana jika kita jodohkan saja mereka?”
“Wah! Benar juga! Ayo Wookie, berjuang!”
“Kau juga, Sungmin!”
---
06 April 2009

Hari ini pun Yesung dan Minna bertemu di lorong loker. Mereka kembali mengobrol tanpa bertatap muka.
“Sore ini kita bertemu lagi,” ucap Yesung.
“Iya, dan anehnya kita selalu melanggar peraturan.”
“Tak apalah, kan hanya sebentar.”
“Benar, uhm… kau sudah mulai latihan untuk festival?”
“Sudah, sesuai lagu yang kita pilih dulu kan?”
“Lagu ‘loving you’ dan ‘first love’ kan?”
“Ya.”
Beberapa lama mereka diam, Minna pun membuka pembicaraan.
“Kok jadi diam begini? Hi hi hi.”
“Apa karna kita sudah terlalu sibuk dengan keadaan masing-masing, ya?”
“Mungkin, ohiya, bagaimana dengan gadis itu? Apa dia juga menyukaimu?”
“Aku belum tahu, akhir-akhir ini aku jarang bertemu dengannya. Mungkin dia sudah punya orang yang disukai.”
“Tu kan, kau memendam lagi sampai mungkin sakit hati. Kau ini menyebalkan.”
“Lalu aku harus bagaimana, Minna?”
“Nyatakan saja.”
“Kau bilang begitu karna tak pernah merasakan rasa ini!”
Yesung menutup lokernya sangat keras dan meninggalkan Minna. Sekarang Minna tak bisa tersenyum, karna ia menyakiti orang yang ia sukai. Apa yang harus ia lakukan? Mengejar Yesung dan meminta maaf padanya?
“Sebaiknya memang begini…”

Sabtu, 21 Mei 2011

Paradise of Love - Paradise 3

15 Februari 2009

Pagi ini tak seperti pagi biasanya, Minna harus berlari melewati tangga yang biasa dilalui para murid Gakuen untuk sampai ke sekolah, karna hari ini ia kesiangan. Tapi karna ia terlalu terburu-buru buku yang ia bawa jatuh dan ia harus mengambilnya dengan turun lagi. Saat ia hendak berlari, seorang menahannya dan menariknya ke hutan dekat sekolah.
“Siapa kalian?”
“Itu tidak penting, kami hanya ingin tanya padamu, apa benar kau punya hubungan special dengan Kyu Oppa?”
“Apa maksudmu? Kami hanya bersahabat.”
“Tidak mungkin! Jelas-jelas Kyu Oppa tak menyukaimu juga teman-temanmu, kenapa sekarang kalian jadi bersahabat?”
“Karna kalian menjauhi Kyu!”
“Kami tak menjauhinya, kami hanya memberinya pelajaran karna telah menyakiti Unni Hyerin. Dan sekarang kami tahu siapa selingkuhan Kyu!”
Dua orang diantara ketiganya menahan tangan Minna, dan satu lainnya mulai mendekati Minna. Ia pun mengepalkan tangannya dan meninju perut Minna, berulang kali hingga mulut Minna mengeluarkan darah.
“To…tolong, hentikan…,” rintih Minna.
“Ini yang terakhir, dan jangan kau katakan pada siapapun tentang hal ini. Satu lagi, jangan pernah menyakiti Hyerin lagi!”
Satu pukulan yang paling keras mendarat ke perut Minna, mulut Minna langsung mengeluarkan darah lebih banyak. Ketiga gadis itu langsung meninggalkan Minna yang sedang sekarat.
---
Yesung dan ketiga kawannya mulai cemas pada Minna, mereka merasa kemarin Minna baik-baik saja, tapi kenapa sekarang ia tak masuk? Yesung sudah menghubungi orang rumah Minna dan ia semakin khawatir ketika Umma Minna bilang Minna sudah berangkat sekolah.
“Kita harus mencarinya, pasti Minna sedang dalam masalah,” cemas Ryeowook.
“Iya, aku setuju. Sepulang sekolah nanti kita akan mencarinya,” ucap Sungmin.
Yesung terdiam, sepulang sekolah nanti ia ada urusan keluarga yang penting, ia bingung memlih antara mencari Minna atau ikut serta dalam urusan itu. Kyu menangkap kegelisahan Yesung dan menepuk pundak Yesung.
“Kau kenapa?”
“Uhm, a…aku ada urusan keluarga sepulang sekolah nanti,” ucap Yesung ragu.
“Jika urusanmu sangat penting, kau pergilah dulu, baru menyusul kami,” saran Sungmin.
“Ya, sebaiknya begitu jika kau tak ingin urusan keluargamu kacau,” setuju Ryeowook.
“Gomawo.”
---
Tubuh Minna melemah, suhu di hutan saat itu sangat rendah hingga jaket tebal Minna pun tak bisa menutupi dingin yang menusuk. Minna terus berdoa agar ada yang menolongnya, ia lupa membawa telepon seluler, maka dari itu ia tak bisa menghubungi Yesung, Sungmin, Ryeowook maupun Kyuhyun. Ia pun tak kuat berdiri, ia hanya bisa diam dan berusaha menghangatkan tubuhnya.
“Tolong aku…”
---
Bel pulang sekolah pun bordering, Sungmin, Ryeowook, dan Kyuhyun bergegas mencari Minna ke tempat-tempat yang sering Minna kunjungi. Sedang Yesung bergegas ke tempat pertemuan, hari ini adalah hari ziarah untuk kakek Yesung. Selama upacara, Yesung gelisah memikirkan Minna. Ia merasa Minna benar-benar dalam masalah.
“Umma, bolehkah aku pulang duluan?”
“Kenapa terburu-buru? Acara ini belum setengah berjalan.”
“Besok aku ada ulangan sejarah, dan harus menghapal banyak materi.”
“Baiklah, tapi kau jangan bohongi Umma, ya?”
“Iya, Umma.”
Yesung pun meninggalkan acara tersebut, ia nyalakan handphonenya dan 5 sms dari Sungmin diterimanya. Semua berisi tentang Minna, dan tak ada yang bisa menemukan Minna. Yesung memutar otaknya, jika Minna tak pergi ke tempat favoritenya, apa mungkin ia pergi ke tempat yang ia benci? Yesung hanya ingat tempat yang dibenci Minna adalah Hutan belakang sekolah.
“Apa mungkin Minna kesana?”
Entah kenapa, hati Yesung sangat ingin ke hutan. Ia yakin Minna ada di sana, akhirnya ia putuskan untuk pergi ke hutan sendirian.
---
Berbekal pencahayaan dari senter dan keyakinan di hatinya, ia mencari Minna di hutan yang sangat gelap. Tak terasa sudah 15 menit ia mencari dan tak ada hasil, ia hampir putus asa jika tidak mendengar sebuah suara.
“Tolong aku…”
Yesung yakin itu suara Minna, ia pun mencari Minna di sekitarnya, dan ditangkaplah sosok Minna. Tergeletak tak berdaya, Yesung langsung mendekati Minna.
“Kau kenapa, Minna?!”
Tapi Minna sudah tak kuat lagi untuk menjawab, ia sangat lemah. Yesung panik saat melihat darah kering di bawah bibir Minna. Air matanya menetes perlahan, tanpa pikir panjang ia langsung menggendong Minna dan mengantarkannya ke rumah sakit.
---
Umma Minna datang bersama Kyuhyun, Sungmin, dan Ryeowook. Ia langsung menanyakan keadaan Minna pada Yesung.
“Yesung, bagaimana keadaan Minna?”
Yesung masih diam, airmatanya kembali keluar. Ia tak bisa menjawab karna terlalu takut pada kenyataan yang akan terjadi.
“Yesung, jawablah, jangan kau buat Umma Minna makin khawatir!” bentak Kyuhyun.
“Aku belum tahu, dokter sedang memeriksanya. Sebaiknya sekarang kita berdoa untuk keselamatan Minna.”
Kelima orang itu pun duduk dan mulai berdoa. Dan 10 menit kemudian dokter yang memeriksa Minna pun keluar.
“Dokter bagaimana keadaan anak saya Minna?”
“Minna mengalami luka memar serius di perutnya, tapi kami bisa mengatasinya. Dan juga ia mengalami trauma hebat.”
“Trauma? Trauma akan apa?”
“Saya juga kurang tahu, tapi saat ini tak memungkinkan untuk berbicara dengannya.”
“Berapa lama, Dok?”
“Mungkin sekitar 2 bulan ia tak bisa berbicara walau kondisinya membaik.”
“Seburuk itukah?”
“Ia pasti mengalami kejadian yang luar biasa.”
Umma dan sahabat-sahabat Minna menemui Minna di kamar rawat, terlihat Minna masih tak sadarkan diri. Ia pasti sangat lelah.
“Bagaimana kau bisa menemukannya, Yesung?” Tanya Ryeowook.
“Karna Minna tak berada di tempat favoritenya, jadi aku pergi ke tempat yang ia benci yaitu hutan belakang sekolah, awalnya aku putus asa dan akan pulang. Tapi aku mendengar suara Minna minta tolong, lalu kutemukan Minna tergeletak di dekat pohon, dan saat aku mendekatinya ia sudah tak sadarkan diri,” jelas Yesung. Sungmin mengepalkan tangan kirinya karna kesal, kesal pada orang yang telah menyakiti Minna.
“Bibi ingin berbicara pada Dokter dulu, kalian jaga Minna.”
“Baik, Bi.”
Umma Minna pun pergi, lalu Sungmin menggenggam tangan Minna.
“Siapa yang sudah melakukan ini pada Minna?”
“Aku tak tahu, tapi aku janji aku akan mencari pelakunya.”
Sungmin mengecup punggung tangan Minna, mereka bertiga benar-benar takut kehilangan Minna. Kyu merasa ini ada hubungannya dengan Hyerin, apalagi sejak ia menjadi sahabat Minna. Orang-orang pasti menyangka Minna ada hubungan special dengannya dan membuat perhitungan pada Minna. Kyu takkan membiarkan kawannya tersakiti oleh siapapun, termasuk pada orang yang sekarang memegang hidupnya.
---
Malam itu juga Kyuhyun datang ke rumah Hyerin, rumah yang sangat besar dengan penjagaan ketat. Walaupun ia pernah ke rumah ini, Kyuhyun tetap harus menghadapi 2 penjaga rumah ini.
“Tuan muda Kyuhyun?”
“Ya, biarkan aku masuk.”
“Ada keperluan apa, Tuan?”
“Aku ingin bertemu Appa.”
“Tuan besar sedang tak ada di rumah, ia sedang ke luar kota Tuan.”
“Kalau begitu, aku ingin bertemu Hyerin.”
“Nona Hyerin bilang, jika Anda ingin bertemu dengannya jangan diizinkan.”
“Aku ini atasan kalian! Sekarang panggil gadis itu!”
“Maafkan kami, Tuan muda. Tapi ini perintah dari Nona Hyerin.”
“Aku akan menelpon Appa agar ia memecat kalian.”
“Tolong Tuan muda, jangan beritahukan pada Tuan besar.”
“Yasudah, aku harus masuk sekarang!”
“Tapi Nona Hyerin yang akan memecat kita, kami tahu Tuan muda lebih berperasaan daripada Nona Hyerin, jadi kami mohon jangan paksa kami.”
Kyuhyun ingin melawan lagi, tapi ia juga tak bisa memaksa 2 penjaga itu, mau bagaimanapun ia menyayangi semua pelayan di rumah ini, rumah yang dulu ia tinggali bersama Umma dan adik perempuannya.
‘Andaikan aku yang masih di sini, aku takkan membiarkan kalian seperti ini…,’ ucap Kyuhyun dalam hati. Kyuhyun pun berlalu dari kediaman Hyerin.
---
04 Februari 2009

“Oppa, maukah kau bermain denganku?”
“Bermain? Maksudmu?”
“Aku tahu keadaan keluargamu saat ini sungguh memprihatinkan, jadi aku ingin membantu keluargamu dengan suatu permainan.”
“Permainan apa? Cepat katakan!”
“Kau harus menjadi pacarku hingga Valentine nanti, dan berpisah dengan berita yang menguntungkanku.”
“Berpacaran denganmu?”
“Ya, itu salah satu cara untuk membangunkan keluargamu dari kesedihan, jika kau tak mau… aku akan bilang pada Appa jika keluargamu telah menyakitiku, dan Appa pasti percaya padaku.”
“Kenapa kau sangat jahat pada keluargaku?”
“Karna aku sudah muak pada keluargamu! Jelas-jelas Appa tak mau kalian ada lagi bersamanya! Tapi kalian selalu menuntut Appa!”
“Ini semua takkan terjadi jika Ummamu tak menggoda Appa!”
“Apa kau bilang?! Jadi kau tak mau menuruti perintahku? Oke, adikmu akan menjadi sasaran pertamaku.”
“Jangan! Jangan sentuh adikku sedikitpun! Kau boleh menyakitiku, tapi jangan keluargaku!”
“Jadi, setuju dengan perintahku?”
“Ba…baik.”
---
27 Februari 2009

Keadaan Minna belum membaik, ia masih diam dan seperti orang sakit jiwa. Ia sangat depresi bahkan ia ingin pindah dari Gakuen. Keempat kawannya masih mencari pelaku yang membuat Minna sampai seperti ini.
“Aish! Sampai sekarang kita belum bisa menemukan pelaku itu!” kesal Sungmin.
“Lebih baik sekarang kita fokus untuk menyembuhkan Minna,” saran Ryeowook.
“Tapi kita harus menemukannya juga!” ucap Sungmin agak membentak.
Calm down, Sungmin. Kita boleh berusaha, tapi tak boleh membuat Minna semakin terluka,” ucap Yesung.
Lalu Yesung mendekati Minna, wajah Minna sangat pucat seperti orang ketakutan.
“Minna, ceritakan semuanya pada kami. Jangan diam seperti ini, kau sungguh menyiksa kami.”
Minna masih diam tanpa melihat Yesung, perlahan airmata Minna mengalir, ia menunduk dan kedua tangannya mengepal, tubuhnya mulai bergetar.
“Ye… Yesung…,” lirih Minna.
“Minna!? Kau mau bicara? Bicaralah!”
“Ma…maafkan aku karna aku menyiksa ka…kalian… tapi aku ta…takut.”
“Takut pada siapa, Minna? Kau tak usah takut, kami ada di sini bersamamu,” ucap Sungmin.
“Hu…hutan, mereka menarikku ke hutan dan memukuliku.”
“Siapa?! Siapa yang memukulimu!?” Tanya Kyuhyun.
“A…aku tak tahu, mereka bilang aku ini selingkuhanmu…”
“Sudah kuduga, ini perbuatan Hyerin!” kesal Kyuhyun.
Kyu langsung keluar dari kamar rawat Minna untuk menuntut balas pada Hyerin. Sementara di kamar rawat, Minna masih ketakutan karna mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan.
“Tak perlu takut lagi, Minna. Kami di sini bersamamu, dan akan selalu bersamamu,” yakin Sungmin dan langsung memeluk Minna cukup erat. Ryeowook ikut memeluk Minna, tinggal Yesung yang masih diam. Ia marah, bukan karna cemburu. Tapi karna Hyerin yang telah menyakiti sahabatnya, ia langsung menyusul Kyuhyun.
“Yesung mau kemana?” Tanya Ryeowook.
“Mungkin mau menyusul Kyuhyun memberi pelajaran pada Hyerin.”
“Ja…jangan, tolong tahan mereka, Sungmin, Ryeowook.”
“Tak apa, Minna. Mereka bisa mengatasi Hyerin,” ucap Sungmin.
“Tolong, jangan biarkan mereka menemui Hyerin. Aku mohon.”
Sungmin dan Ryeowook saling pandang, baru kemudian mereka berlari menyusul Kyuhyun dan Yesung.
---
14 Februari 2009 – seusai acara Promnight

Tanpa diketahui siapapun, Minna mengajak Hyerin ke taman belakang sekolah untuk membicarakan Kyuhyun. Hyerin masih dengan keanggunannya duduk di bangku taman dan memandang remeh Minna.
“Sebenarnya apa yang kau inginkan dari Kyu?”
“Apa urusanmu?”
“Karna aku sahabatnya, dan aku takkan membiarkan sahabatku menjadi bulan-bulananmu!”
Hyerin berdiri dan mendekatkan wajahnya pada wajah Minna. Minna agak menjauh, tapi Hyerin langsung menarik tangan Minna hingga sejajar pundaknya.
“Kau sungguh sahabat yang baik, apa kau akan mengorbakan segalanya untuk orang yang kau sayangi?”
“Tentu, jika tak ada mereka, aku takkan seperti ini.”
“Ohya? Apa kau tak berfikir bahwa bisa saja karna mereka kau akan tersakiti.”
“Walau aku yang tersakiti, tapi mereka tetap segalanya untukku, aku akan menjaga mereka sampai kapanpun.”
“Kau tidak percaya jika kau akan tersakiti karna mereka?”
“Sudah kubilang, aku akan menjaga mereka.”
“Begitukah?“
“Kau belum jawab pertanyaanku!” Bentak Minna lalu menepis pegangan Hyerin.
“Kyu punya masalah yang hanya aku yang bisa mengatasinya, dan jika ia tidak menuruti semua kemauanku, masalahnya akan semakin sulit. Dan jika ia membiarkan temannya seperti kau menghalangi kekuasaanku di sekolah ini, hidupnya akan benar-benar hancur.”
“Kenapa kau sangat jahat pada Kyu?!”
“Karna aku membencinya juga keluarganya!”
Hyerin mendorong Minna hingga jatuh.
“Ingat perkataanku, aku akan menjaga Kyu dan teman-temanku, tak ada yang boleh menyakiti mereka!”
“Aku akan mengingatnya, dan melihat sampai sejauh mana kemampuanmu menjaga mereka.”



Bersambung

Selasa, 17 Mei 2011

Paradise of Love - Paradise 2

Paradise 2

13 Februari 2009

“Kau siap untuk besok?”
“Apa tidak terlalu cepat Hyerin?”
“Tidak, bahkan ini sudah terlalu lama.”

14 Februari 2009

Hari Valentine, hari yang paling dinantikan murid-murid SMA Gakuen terutama bagi sepasang kekasih. Karna di hari ini menjadi ajang kompetisi, siapakah yang mendapat coklat paling banyak tahun ini. Dan siapapun pemenangnya akan mendapat penghargaan di malam promnight. Bahkan nama dan kesehariannya akan dipajang di majalah Gakuen hingga Februari usai. Tahun sebelumnya, Hyerin dan Kyuhyun menjadi couple pemenang kompetisi ini. Orang-orang yakin mereka akan menang lagi walaupun mereka sudah berpacaran.
Tapi pagi Valentine tahun ini dikejutkan dengan sebuah berita, Kyu dan Hyerin tidak lagi dalam 1 ikatan cinta! Pengumuman itu jelas terpajang di mading utama Gakuen yang mengatakan bahwa

DUA BINTANG ITU KINI TELAH BERPISAH, INI KARNA KEBODOHAN KYUHYUN YANG BERANI SELINGKUH MEMBUAT HYERIN PATAH HATI

Tentu berita tentang bintang sekolah langsung tersebar ke seluruh pelosok Gakuen, coklat untuk Hyerin pun mendadak melimpah. Ada yang memberikannya karna iba, ada juga yang karna memang mengidolakan Hyerin. Hyerin terus diam, banyak orang yang menghiburnya, tapi ia masih diam. Sedangkan Kyuhyun, tak ada satupun yang memberinya coklat, karna banyak orang yang membencinya. Kyu merasa sangat hancur mendapat pemberitaan itu, ia tak percaya Hyerin akan sejauh ini membuatnya jadi bulan-bulanan Gakuen. Dan anehnya tak ada satupun murid Gakuen yang ingin tahu siapakah selingkuhan Kyu atau iba pada Kyu, karna mereka tak ingin membuat Hyerin semakin sedih. Tak satupun, kecuali Minna, Yesung, Ryeowook, dan Sungmin. Keempat orang ini melihat sebuah kesempatan bagus untuk mengajak Kyuhyun berada diantara mereka.
“Ini kesempatan, Yesung. Ajaklah ia,” ucap Minna saat melihat Kyuhyun duduk di taman sendirian.
“Kau menyuruhku seperti ini bukan karna kau menyukai Kyu, kan?”
“Bukan, ayo cepat. Sebelum ia berubah lagi jadi orang jahat.”
“Ha ha ha, kau ada-ada saja, Minna,” ucap Sungmin.
Yesung dengan bantuan Minna akhirnya mau menemani Kyu. Dengan berat hati ia duduk di samping Kyu.
“Tidak dapat coklat, ya?”
Kyu hanya diam.
“Aku dapat dong!”
“Siapa peduli?”
Yesung yang bersemangat sambil setengah berdiri terduduk lagi karna ngeri dengan nada sinis Kyuhyun.
“Kau ini hanya putus dari Hyerin saja sampai begininya, lagipula ini juga kesalahanmu, kenapa juga harus selingkuh? Kurang sempurna apalagi Hyerin? Hyerin itu sudah cantik, pintar…”
Belum selesai Yesung bicara, Kyuhyun berdiri untuk meninggalkan Yesung. Tapi tiba-tiba sebuah bola meluncur hendak menghantam wajah Kyuhyun, Yesung spontan mendorong Kyuhyun agar tidak terkena bola.
“Hei! Siapa itu yang berani melempar bola?! Tunjukan dirimu!” seru Yesung. Tak berapa lama 2 lelaki melarikan diri dari semak.
“Hei! Tunggu!”
“Yesung,” panggil Kyuhyun.
“Kyu, kau tidak apa-apa?”
Kyuhyun berdiri, kepalanya bukan terhantam bola, tapi terhantam batu besar saat didorong Yesung.
“Hah?! Yaampun! Minna, Sungmin, Wookie. Bantu aku!”
Keempat orang itupun membawa Kyuhyun ke ruang kesehatan.
---
Kebetulan Minna adalah petugas kesehatan, jadi Kyuhyun masih terselamatkan. Minna menatap Yesung tajam, Yesung ketakutan seraya hendak menjauh, tapi Ryeowook dan Sungmin siap menghadang.
“Untung saja hanya luka kecil,” ucap Minna.
“Peace,” ucap Yesung seraya membentuk huruf V dengan kedua tangannya.
“Maafkan Yesung ya, Kyu,” ucap Minna.
“Ya tidak apa-apa, lagipula ia tak bermaksud mencelakaiku. Terimakasih ya sudah mengobatiku.”
“Santai saja, sekarang Yesung ingin bicara padamu.”
Minna mencubit pinggang Yesung.
“Eh, iya-iya.”
Yesung memegang pundak Kyu dan menatapnya lekat-lekat, sebenarnya ia masih ingin meninju Kyu, karna Kyu memang rivalnya dan sekarang karna Kyu telah menyakiti Hyerin. Tapi ia sudah berjanji pada Minna.
“Kau mau menjadi teman kami?”
Kyu terdiam, ia memandangi satu persatu orang yang telah ia hina tempo lalu, dan matanya mendarat pada Minna. Kyu baru sadar wajah Minna jauh lebih cantik dari Hyerin jika ia didandani sedikit, dulu saat SMP Kyu selalu menghina Minna sebagai gadis buruk rupa karna kacamata dan model rambut Minna yang kuno. Ia sangat menyesal.
“Aku tidak bisa,” lirih Kyu.
“Tu kan! Yes!” seru Yesung kegirangan, karna ia tak perlu menjadikan Kyu sebagai sahabatnya.
“Kenapa?” Tanya Minna.
“Karna aku ini buruk, mana bisa orang jahat berkumpul dengan orang baik seperti kalian.”
Sunyi, hanya itu tanggapan Yesung, ia jadi menyesal dengan perbuatannya tadi.
“Hya, kau memang orang jahat. Menyebutku gadis buruk rupa sampai kau membuatku tak masuk sekolah sebulan penuh. Kau sangat jahat!”
Kyu pun menunduk, sedang Yesung, Sungmin dan Ryeowook tidak menyangka kejahatan Kyu memang benar-benar keterlaluan.
“Tapi kau tahu? Kejahatanmu itu membuatku jadi seperti ini, selama sebulan itu aku ingin merubah semuanya, setidaknya jika aku buruk rupa, aku tak boleh buruk hati dan bodoh. Aku meredam semua dendamku padamu dan Hyerin dengan belajar, bukan hanya pelajaran sekolah, tapi juga arti kehidupan. Jadi kesimpulannya, kejahatanmu padamu membuahkan hasil yang manis sekali untuk hidupku.”
“A…aku menjadi motivasimu?”
“Semacam itulah, dan aku ingin orang yang memotivasiku itu bisa menjadi sahabatku, setidaknya kau tidak bergaul dengan Hyerin dan kawan-kawannya yang hanya ingin ketenaran.”
“Jadi keputusannya?” Tanya Ryeowook.
“Aku akan menjadi sahabat kalian.”
Yesung masih diam, tapi dalam hati ia sangat senang. Dan kini ia tahu, Minna tidak hanya lebih baik dari Hyerin, tapi jauh lebih baik dari Hyerin. Pendapatnya tentang Minna pun berubah dan ia mulai sadar diri, gadis yang selalu perhatian padanya itu telah membuat jantungnya berdetak cepat, dengan perasaan tak menentu.
---
12 Januari 2006

“Aww!”
“Rasakan itu buruk rupa!”
“Kyu! Kenapa kau selalu menjahiliku?!”
“Karna kau terlalu buruk dan bodoh berada di sekolah ini! Ini sekolah elit, dan seharusnya kau keluar dari sini sejak tingkat 1!”
Kyuhyun dengan kawan-kawannya kembali melemparkan bola voli pada Minna, Minna menangis sambil minta tolong, tapi semua orang berada di pihak Kyu. Minna nyaris tak punya teman di SMP, ini karna ia orang paling ketinggalan zaman dan kurang pintar, ia juga pendiam jadi wajar saja hampir semua murid ingin ia keluar. Minna terus dilempari hingga ia pingsan.
Selama 1 minggu ia pingsan, bahkan berada di antara hidup dan mati. Tak banyak yang tahu dan peduli akan keadaan Minna. Hingga ia sadar dan memutuskan untuk tidak sekolah selama minggu-minggu sisa bulan itu, ia belajar sangat giat demi menjadi lulusan terbaik di SMPnya. Dan itu membuahkan hasil, ia pun punya tekad takkan menjadi pendiam lagi, ia harus mendapat sahabat yang sesungguhnya di SMA.
---
Malam promnight pun tiba, semua murid berkumpul di hall Gakuen yang sangat megah. Semua memakai pakaian terbaik mereka dan datang dengan pasangan masing-masing. Hyerin pun begitu, ia memakai gaun warna ungu yang sangat anggun, ia bak bidadari valentine. Tanpa pasangan, Hyerin menunjukan kesempurnaannya, karna ternyata tak ada lelaki yang mendapat coklat terbanyak tahun ini. Jadilah Hyerin sebagai Ratu Valentine yang mengukir sejarah.
Jauh dari kemegahan Hyerin, Minna masih di rumah karna ada sesuatu yang menahannya untuk pergi ke Pesta. Ia duduk terdiam di depan sebuah coklat yang dibungkus dengan tempat berbentuk hati, kertas kado berwarna merah muda lembut, dan pita warna putih.
“Si…siapa yang memberiku coklat ini, ya?”
---
14 Februari - Sepulang sekolah

Setelah Kyu bersedia menjadi bagian dari Yesung, Minna, Sungmin, dan Ryeowook hari ini, Minna-lah yang paling senang dengan kehadiran Kyu. Tapi bukan karna ia menaruh hati pada Kyu, melainkan telah mengembalikan Kyu menjadi Kyu yang dulu. Tanpa Kyu sadari, sebenarnya Kyu sudah menjadi sahabat Minna sejak TK. Tapi karna sebuah alasan, ia harus pindah ke Singapure saat kelas 3 SD dan baru kembali saat kelas 2 SMP. Pertama kali melihat Minna ia tak sadar akan perubahan Minna yang menjadi pendiam, kurang bergaul dan kuno. Minna berubah juga karna Kyu. Minna merasa tak usah mempunyai teman, karna nantinya akan berpisah, dan Minna tak suka perpisahan.
Setelah membayangkan masa lalunya bersama Kyu, Sungmin menepuk pundak Minna dan membuatnya tersadar akan kenyataan. Sekarang bukanlah yang dulu, ia harus membuka lembaran baru dengan Kyu, menjalin persahabatan abadi seperti yang ingin ia lakukan dulu.
“Minna, aku dan Wookie duluan, ya!” Seru Sungmin seraya melambaikan tangan sambil berlari bersama Wookie.
“Aku juga duluan, ya,” pamit Kyuhyun.
“Ya.”
Tinggalah Minna dan Yesung di lorong loker, Yesung merapihkan isi lokernya sama dengan Minna. Tapi ditengah ketekunannya, Minna terkejut ketika menemukan sebuah benda berbentuk hati.
“Ne?!” pekik Minna, Yesung langsung menghampiri Minna.
“Ada apa, Minna?”
“Benda ini, dari siapa?”
Yesung juga terkejut melihatnya, ia hanya bisa menaikan kedua sisi pundaknya tanda tak tahu. Minna mengambil benda tersebut dan melihat sebuah pesan. “Your secret admirer will always love you”
“Penggemar rahasia? Jadi Minna punya penggemar rahasia sekarang?” Tanya Yesung setengah percaya.
“Aku nggak tahu apa-apa tentang ini, yang pasti aku sangat menghargai orang yang memberikan coklat ini padaku, tapi untuk saat ini… sepertinya nama penggemar rahasia tak cocok untukku.”
“Kau tak percaya jika kau punya penggemar rahasia?”
“Mungkin hanya main-main, aku hanya berfikir rasional. Siapa juga yang suka pada gadis sepertiku, kecuali dia…”
“Si…siapa yang suka padamu?”
“Appa-ku! He he he he!”
Yesung men-cubit pipi Minna gemas, gadis ini selalu membuat kejutan di perkataan-perkataannya.
“Tapi aku pun ingin tahu siapakah penggemar rahasia Minna? Sungmin, Wookie, atau Kyu? Atau orang lain? Heuh, ingin sekali menemukannya, tapi bukankah aku menyukai Hyerin? Kenapa juga aku ingin mencari orang tersebut? Ah, sudahlah,” gumamnya dalam hati.
“Yesung? Kau kenapa?”
“Oh, tidak apa-apa, ayo pulang.”
---
Yesung, Sungmin, Ryeowook, dan Kyuhyun masih menunggu Minna di depan gerbang hall. Mereka cemas jika Minna tak datang, dan itu artinya kekuatan mereka berkurang untuk bersenang-senang di pesta ini.
“Anak itu kemana, sih?” keluh Ryeowook.
“Mungkin Minna sedang berdandan semanis mungkin,” tebak Sungmin.
“Lho? Apa ia bersama teman kencannya?” Tanya Kyuhyun.
“Jika Minna punya pacar, dia pasti memberi tahu kita,” ucap Sungmin.
“Apa kau yakin, Sungmin? Mungkin saja sekarang Minna sedang kencan di tempat lain,” tebak Kyuhyun.
Sementara Sungmin, Ryeowook, dan Kyu berdebat. Yesung memutar ingatannya, ia ingat akan coklat yang Minna terima tadi sore.
“Apakah Minna sudah tahu penggemar rahasianya? Dan apakah Minna sudah menerima ajakan orang itu untuk menjadi pacarnya? Kalau begitu, sekarang Minna akan jarang bersamaku dan teman-teman.”
“Apa, Yesung? Kau bilang apa tadi?”
“Oh, Ani, Wookie. Hanya bergumam tak jelas.”
Yesung memtuskan untuk menghubungi Minna, tapi tak berapa lama Minna datang. Ia memakai gaun putih dan dandanan yang tak terlalu mencolok, hanya pelembab dan lipgloss merah jambu. Penampilannya yang seperti inilah yang membuatnya semakin manis.
“Annyeong, maaf ya aku telat.”
“Kau sangat telat, Minna! Aku takut kau tak datang,” ucap Sungmin.
“Lho? Kenapa?”
“Karna kami akan mati kutu bersama orang-orang yang sedang tergila-gila pada Hyerin,” ucap Yesung seraya menunjuk teman-temannya yang sedang mengerumuni Hyerin.
“Kau tidak ikut, Yesung?” Tanya Ryeowook.
“Tidak ah, aku punya waktu sendiri mendekati Hyerin.”
“Jadi kau tetap menyukai Hyerin?” Tanya Kyu.
“Ya, memangnya kenapa?”
“Ku sarankan sebaiknya kau tak usah menyukai Hyerin lagi, dia berbahaya luar dalam.”
“Ohya? Aku tak mau percaya, lalalala…”
“Dia memang begitu, sabar saja ya, Kyu.”
“Iya, Sungmin.”
“Oke, kita nikmati pesta ini!” Seru Minna.
Mereka berempat pun memasuki Hall dan mulai berdansa ria. Yesung masih memperhatikan Minna, ia ingin bertanya tentang penggemar rahasia Minna tapi belum berani. Minna tak sengaja menangkap pandangan Yesung padanya, Yesung yang ketahuan langsung berpaling. Minna juga berpaling dan menghapus ingatannya akan pandangan Yesung.
‘Tidak mungkin anak itu memperhatikanku, ia pasti memperhatikan Hyerin yang berada di belakangku,’ gumamnya dalam hati.
Minna melihat Hyerin, gadis itu memang sempurna. Ia cantik, pintar, terkenal, dan berkuasa. Pantas saja Yesung menyukainya, lagipula Minna memang remaja yang acuh akan hal seperti itu, ia tak mempedulikan ketenaran juga cinta. Yang terpenting sekarang adalah ia bisa berguna bagi semua orang yang mengenalnya.
“Minna, kau lapar?” Tanya Kyuhyun.
“Sangat, kau juga?”
“Iya, ayo kita makan saja!”
“Ayo-ayo!”
Kyuhyun kegirangan saat Minna setuju untuk makan dengannya, ia langsung menggandeng tangan Minna yang mungil menuju meja makan. Yesung melihat hal itu dan sedikit murung, tapi langsung ia alihkan pikirannya ke Hyerin. Hyerin masih cantik seperti biasa, tapi entah kenapa sekarang perasaan Yesung berbeda. Hyerin tak lagi menarik hatinya, apalagi setelah kejadian yang Kyu alami. Ia merasa Hyerin bukan gadis yang tepat untuknya. Ia bersinar karna kecantikannya, bukan karna hatinya. Sementara itu, Kyu dan Minna masih saja bercanda. Mereka seperti mengulang masa kecil yang dulu, memakan makanan kesukaan mereka bersama walau Kyu belum ingat siapa Minna.

Paradise of Love - Paradise 1

Paradise 1

05 Februari 2009

Yesung kembali duduk di depan kanvas, malam itu ia merasa sangat penat apalagi jika ingat kejadian siang tadi. Kyuhyun kembali menjelek-jelekan karyanya, karya yang ia anggap paling bagus diantara karya lainnya. “Kyuhyun memang menyebalkan,” lirihnya. Sejak Kyuhyun menjadi kekasih gadis yang ia suka, rival Yesung itu makin besar kepala. Malahan ia berani mengejek sahabat-sahabat Yesung. “Halah, teman-temanmu itu memang selevel denganmu, pecundang!” kata-kata itu kembali terngiang di benak Yesung. Ingin rasanya ia meninju habis-habisan Kyuhyun hingga Kyuhyun berlutut padanya. Kyuhyun tak tahu dendam Yesung yang sudah menumpuk padanya bisa meledak kapan saja. Ini belum saatnya, tapi pasti suatu saat nanti, batin Yesung. Yesung genggam kuas yang telah menemaninya sejak ia berumur 10 tahun, berarti 6 tahun sudah ia menekuni ilmu melukis, selain melukis ia pun ahli dalam bidang fotografi. Lalu ia pun mulai melukis. Abstrak… inilah tema lukisan Yesung saat ini. Tapi belum selesai Yesung melukis…
‘kringg’
Yesung meletakan kuasnya, memandangi sejenak hasil karyanya baru beranjak menuju telepon kamarnya.
“Annyeong Haseyo, siapa ini?”
“Annyeong Haseyo, Yesung. Ini aku Minna.”
“Oh, Minna. Ada apa?”
“Kau baik-baik saja? Dari nada suaramu kau kelihatan sedang sedih.”
“Ani, kau terlalu mengkhawatirkanku.”
“Bukan begitu, Kyuhyun sudah sangat keterlaluan menghinamu, apa kau tak mau membalasnya?”
“Tidak perlu, nanti juga dia dapat balasan yang setimpal.”
“Kau terlalu baik padanya, jika aku jadi kau, aku akan meninjunya habis-habisan apapun resikonya.”
Yesung tertegun mendengar pernyataan sahabatnya, kenapa Minna berfikiran sama denganku? Batinnya.
“Ha ha ha, kau itu galak juga ya, tapi juga perhatian… kau memang susah ditebak.”
“Sudah berulang kali kau mengatakan itu padaku.”
“Ohya? Ha ha ha, mian-mian. Ngomong-ngomong kau menelponku hanya untuk menanyakan keadaanku?”
“Nggak juga sih, aku ingin meminta padamu untuk dibuatkan sebuah lukisan pernikahan dengan model Appa dan Ummaku, bisa?”
“Sangat bisa! Kapan?”
“Besok sepulang sekolah kita ke rumahku, oke?”
“Oke, asyik kerjaan baru.”
“Ye, malam ini pun jangan begadang, ya.”
“Siap Noona. Uhm, tadi siang kau, Sungmin dan Ryeowook pun diejek Kyu. Kau tidak apa-apa?”
‘Sejak SMP aku sudah biasa dihina seperti itu…’ gumam Minna dalam hati.
“Minna?”
“Oh, apa-apa dong! Maka dari itu aku ingin meninju Kyu!”
“Ha ha ha! Dasar kau ini, oke, selamat malam Minna.”
“Selamat malam, Oppa.”
Yesung meletakan gagang telepon ke tempatnya, lalu duduk kembali ke depan kanvas. Saat Minna menelponnya, ia teringat wajah manis Minna yang begitu perhatian padanya, tapi tetap saja jika dibandingkan dengan Hyerin, Minna masih sangat jauh. Bahkan masuk ke tipe gadis ideal Yesung pun tidak. Yesung tetap bermimpi bunga sekolah Hyerin menjadi kekasihnya.
“Heuh, Hyerin, wajahmu begitu manis.”
---
Awal Yesung mengenal Hyerin saat ia dan Minna sedang mencari buku lukisan di Perpustakaan.

09 Maret 2008

“Namamu Yesung bukan?”
“Iya, kau Minna?”
“Ya, kau sedang cari buku apa?”
“Buku yang berisi lukisan, aku sedang mencari inspirasi.”
“Kau pelukis? Bukankah kau sekelas denganku?”
“Iya, walaupun aku masih muda, aku ingin menghasilkan karya sebanyak-banyaknya.”
“Waw! Teruslah berkarya!”
Saat itulah Hyerin lewat di hadapan keduanya, Hyerin membawa setumpuk buku dan ia seperti kesusahan membawanya. Yesung pun menawarkan bantuan untuk membawakan buku-buku tersebut.
“Bolehkah aku membantumu?”
“Tentu, bawakan ini.”
Dengan cepat 10 ensiklopedia yang dibawa Hyerin berpindah ke tangan Yesung. Minna melihat hal itu agak risih, pasalnya ia kenal siapa Hyerin, gadis itu selalu memanfaatkan lelaki di dekatnya, tentu kecantikan menjadi andalan Hyerin. Minna takut teman pertamanya di SMA ini jatuh hati pada Hyerin, maka dari itu ia berusaha menyadarkan Yesung secepatnya.
“Yesung, katanya kau ingin mencari buku lukisan, ayo kita cari lagi.”
“Tidak usah, Minna. Aku masih ada urusan penting.”
Minna terlambat, kawannya itu telah jatuh hati pada kecantikan Hyerin. Tapi ia takkan membiarkan Yesung menjadi bulan-bulanan Hyerin.
---
Minna duduk di balkon kamarnya, bintang bertebaran di langit malam itu. Seakan tak mau melewatkan begitu saja momen bintang itu, Minna masuk ke dalam dan mengambil kameranya. 1 gambar, 2, 3, 4, 5 gambar dengan berbagai posisi bintang ia ambil.
“Aku ingin sekali memberikan bintang-bintang ini pada seseorang…,” lirihnya.
Minna menikmati langit malam itu sendiri, kecuali ada orang yang bersedia menemaninya walau lewat telepon seluler. Tak disangka, sebuah sms masuk.
Sungminie : Minna, besok aku pinjam buku PR sainsmu ya, sekaligus ajari aku pelajaran itu.
Minna : Oke. Hei, lihat ke langit sekarang deh, langit malam ini sangat indah.
Sungmin yang menerima sms tersebut langsung keluar dan memperhatikan langit, matanya pun berbinar melihat pemandangan akan keagungan Tuhan tersebut.
Sungminie : Sangat indah, Minna! Gomawo sudah memberi tahuku tentang malam ini!
Minna : Sama-sama, aku tak mau melewatkan malam yang indah ini sendirian, tentu aku
akan mengajak sahabat-sahabatku.
Sungminie : Apa kau juga memberi tahu Yesung dan Ryeowook?
Minna : Belum, tapi pasti akan kuberitahu.
Langsung Minna mengirim sms Yesung dan Ryeowook tentang langit malam ini, tak berapa lama Ryeowook membalas sms Minna.
Ryeowook : Ternyata gadis tomboy ini bisa juga romantis, ya.
Minna : Maksudmu? He he he, iya dong Wookie.
Ryeowook : Gomawo ya Minna.
Minna : Tentu.
Hanya Yesung yang tidak membalas sms Minna, padahal Minna hanya menantikan balasan sms Yesung, entah kapan ia mulai merasakan perasaan ini, perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan pada siapapun kecuali pada Tuhan, hatinya, dan alam. Tanpa sadar setelah terlalu lama menunggu balasan Minna tertidur di balkon.
---
Setiap pagi, saat Hyerin melangkah melewati lorong sekolah, seluruh lelaki SMA Gakuen pasti memperhatikannya. Tapi pagi ini Hyerin tidak berjalan sendiri, ia ditemani kekasih barunya. Rival Yesung, Kyuhyun. Itu membuat bukan hanya lelaki, tapi juga gadis SMA ini patah hati. 2 bintang SMA Gakuen itu akhirnya bersatu dan membuat sinar mereka makin terang. Walau patah hati, fans keduanya harus mengakui bahwa 2 bintang yang sedang berjalan itu memang serasi.
Diantara fans, terlihat Yesung bersama 3 sahabatnya juga memperhatikan Kyuhyun dan Hyerin. Hati Yesung panas, tapi ia tak bisa berbuat apapun. Ia hanya bisa menahan rasa sakit hatinya itu dengan memakan saus kare yang sengaja ia buat semalaman untuk persiapan jikala ia mulai cemburu, itu akan sedikit mengalihkan pikirannya dari Hyerin.
“Setiap Hyerin dekat dengan lelaki lain, kau pasti makan saus kare,” ucap Ryeowook.
“Apa tidak ada hal yang lebih menyenangkan daripada menyiksa dirimu sendiri, Yesung?” Tanya Sungmin. Tapi Yesung tetap saja melahap saus kare pedas itu sampai wajahnya me-merah.
“Kita menyanyi saja, ayo ke ruang musik!” seru Minna seraya menarik tangan Yesung, Sungmin dengan sigap melepaskan kantung kare dari tangan Yesung dan membuangnya. Yesung hendak protes tapi Ryeowook terus mendorongnya.
Tibalah 4 sekawan itu di ruang musik. Sungmin mengambil gitar, Ryeowook mengambil drum, Minna mengambil keyboard, sedang Yesung bingung mau bermain instrument apa.
“Sebaiknya kau menyanyi saja, lagu apa ya?” Tanya Sungmin.
“Sad heart saja! Yesung kan sedang sakit hati!” usul Ryeowook.
“Jangan-jangan, lagu All my Heart dari Super Junior saja. Lagu itu asyik, he he. Ayolah!” seru Minna yang langsung memainkan keyboardnya, memberikan awal yang baik untuk mengobati sakit hati Yesung. Yesung pun mulai bernyanyi dengan suka cita.
---
18 Maret 2008

Rubik, permainan kesukaan Sungmin yang membuatnya bertemu dengan Minna dan Yesung. Saat itu ia sedang menyendiri di taman memecahkan teka-teki rubik. Minna dan Yesung ke taman karna mereka jenuh dengan suasana kelas, berhubung Yesung tak tahu harus bercerita pada siapa tentang perasaannya pada Hyerin karna semua lelaki di SMA tersebut pastinya punya perasaan yang sama dengan Hyerin.
Minna yang bosan mendengar Yesung yang terus mengoceh tentang Hyerin mengalihkan perhatiannya pada Sungmin.
“Rubik? Kau suka permainan itu?”
“Oh, i…iya.”
“Sepertinya kau seangkatan denganku, namamu siapa?”
“Namaku Sungmin, Lee Sungmin, namamu?”
“Namaku Na Jang Mi, panggil saja Minna. Yang ini Yesung, atau Kim Jong Woon.”
“Lho? Jadi daritadi kau tidak mendengarkanku?” Tanya Yesung.
“Ha ha ha. Mian ya, habis ceritamu daritadi tentang Hyerin.”
“Hyerin? Kau suka pada gadis itu?” Tanya Sungmin.
“Ye! kau juga suka?”
Minna mulai tidak suka dengan keadaan ini, tapi tak disangka…
“Ani, aku kurang suka pada gadis seperti itu, sejak SMP ia terlalu berbahaya untuk disukai.”
“Hah? Yang benar?” Tanya Minna antusias.
“Ia punya banyak fans, dan jika ia berpacaran, pacar gadis itu akan mengalami hal yang buruk dari fansnya yang lain.”
“Ya benar!”
“Ah, kamu sih membenarkan semua pernyataan yang menjelekan Hyerin! Aku takkan terpengaruh.”
“Itu kan kenyataan, Yesung,” ucap Minna menahan tawa.
“Aku sih lebih suka gadis yang tak terlalu terkenal, tapi bersinar.”
“Lho? Kalau nggak terkenal mana bisa bersinar?” Tanya Yesung dengan nada agak sinis.
“Gadis yang bersinar karna hatinya, dan menurutku gadis seperti itu jauh lebih baik dari Hyerin.”
“Selera setiap orang tentu berbeda,” sanggah Yesung.
“Tentu.”
Minna memukul kepala kedua kawannya itu.
“Kalian ini, sebaiknya fokus belajar daripada memikirkan masalah gadis!”
Ketiganya pun tertawa bersama.
---
Selesai menyanyi, keempat sekawan ini duduk di lantai. Ryeowook dan Sungmin tidur terlentang dengan kedua tangan menopang kepala, Yesung masih saja sedih karna saus kare yang rela ia buat semalaman harus dibuang oleh Sungmin, sedang Minna, ia memperhatikan Yesung seksama, karna Yesung membuatnya ingat pada seseorang.
“Minna? Kau memperhatikan Yesung?” Tanya Ryeowook.
“Hah? Oh, nggak kok!”
“Wah… sepertinya Minna suka pada Yesung, ya?” Ledek Sungmin.
“Nggak sama sekali! Aku hanya bingung, sepertinya aku pernah bertemu dengan Yesung sebelumnya.”
“Benarkah? Dimana?” Tanya Yesung antusias.
“Em…,” Minna terus memperhatikan Yesung, “aku lupa.”
"Ingat-ingat lagi, Minna.”
Tiba-tiba saja Yesung mendekatkan wajahnya dengan wajah Minna, sontak Minna menjauh dan kepalanya terkatuk keyboard.
“Aww, kau ini apa-apaan sih, Yesung!”
“Ha ha ha ha, kau pasti terkesan dengan wajahku yang tampan, ya?”
“Enak saja! Kyu lebih tampan!”
Minna langsung menutup mulutnya, ketiga kawannya memperhatikan Minna sinis, apalagi Yesung yang tidak terima Minna memuji rivalnya.
“Maksudmu apa?” Tanya Yesung.
“Bu…bukan apa-apa, tapi Kyu memang lebih tampan.”
“Kukira kau temanku, ternyata kau berkhianat!”
Minna tak kuasa menahan tawanya, ia pun tertawa sekencang-kencangnya melihat prilaku Yesung yang kini seperti serial drama yang kurang ia suka.
“Minna! Aku serius!”
“Jangan kau anggap serius perkataanku tadi, aku hanya bercanda. Diantara kita berempat kau memang paling tampan, tapi jujur deh, aku lebih suka Kyu daripada kau, bukan karna ia lebih tampan darimu, lho.”
“Lalu apa yang kau suka darinya?”
“Kau mau tahu kenapa aku suka padanya?”
“Pastinya.”
“Nantinya apa yang kau lakukan setelah aku memberi tahumu alasannya?”
“Um… aku akan mencoba jadi lebih baik darinya.”
“Yakin?”
“Iya, Minna. Ayolah.”
“Baik.”
Minna berdiri dan berjalan mendekati keyboard. Ia memainkan sebuah lagu berjudul “Hana’s Eyes” sejenak, lalu menatap Yesung sambil tersenyum tipis.
“Karna ia terbuka pada siapapun, tidak memendam perasaan sepertimu. Ia berani mengambil resiko yang mungkin kau juga tak bisa menerimanya.”
“Kenapa kau sangat yakin, Minna?”
“Karna aku merasakannya dari pandangan mata Kyu saat menatap Hyerin. Sebuah alasan yang hanya ia dan Tuhan yang tahu, kenapa ia berani menjadi kekasih Hyerin.”
“Ah, kau terlalu mengada-ada,” cerca Yesung.
“Sekarang mungkin aku masih mengada-ada, tapi jika perasaanku benar, kau harus membayarnya.”
Minna mendekati Yesung, lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Yesung hendak berbisik.
“Kau harus menerima Kyu diantara kita.”
“Hah!? Kenapa tiba-tiba?! Kyu pun meremehkan kita berempat! Bagaimana ia bisa bergabung dengan kita?”
“Kau harus membujuknya.”
“Ini sangat berat, Minna.”
“Aku, Wookie, dan Sungmin akan membantumu, tenang saja.”
“Kau ini aneh, Minna. Kau bilang kemarin ingin meninjunya karna kesal, dan sekarang kau melakukan penawaran yang tak masuk akal.”
“Oh, teleponku kemarin? Ya, aku berubah pikiran saat melihatnya bersama Hyerin tadi pagi, semua orang nggak sempurna dalam berkomitmen lho, jika ada hal yang lebih baik dari komitmen sebelumnya.”
“Jadi?”
“Jadi kau harus menerima tawaranku mengajak Kyu bersama kita, deal?”
Yesung masih bungkam, ia sedang menerka apalagi rencana Minna padanya, tapi setiap rencana Minna akan berlangsung baik untuknya, jadi penawaran ini semoga saja berujung baik seperti biasa.
“Ba…baiklah.”
---
Jika pertemuan Minna dengan Yesung lewat buku lukisan, dan Sungmin lewat rubik. Tentu ketiga remaja ini bertemu Ryeowook dengan cara yang berbeda pula.

30 Maret 2008

Saat itu hujan turun sangat deras, seluruh anak Gakuen yang tak membawa payung harus menunggu hujan reda di halte sekolah. Minna yang sudah akrab dengan Yesung dan Sungmin memang sengaja tidak pulang jika ada salah satu diantara mereka yang tidak membawa payung. Hari ini Yesung yang tidak membawa payung, jadilah ketiganya bercanda ria di halte sekolah. Mereka bercanda, tapi sangat berisik hingga seorang Ryeowook yang duduk di samping mereka kesal.
“Hei! Kalian tidak bisa lebih tenang, ya? Hujan saat ini sudah berisik, tapi kalian lebih berisik!”
Bukannya minta maaf, Yesung, Sungmin, dan Minna malah tertawa lebih keras.
“Kalian ini aneh…”
“Menurutmu, kau tidak tidak aneh?” Tanya Sungmin.
“Aku daritadi diam, apa yang aneh?”
“Hari ini sangat dingin, tapi kau tidak membawa syal maupun jaket, apa tidak aneh?” lanjut Sungmin.
“A…aku merasa akan baik-baik saja, karna aku lelaki yang kuat!”
Ketiganya tertawa lagi.
“Bibirmu pucat karna kedinginan, apa itu baik-baik saja, aneh?” sanggah Yesung.
Minna langsung melepas syalnya, lalu memakaikannya pada Ryeowook.
“Kau ini jangan berlagak kuat, alam akan semakin keras jika kau terlalu sok, sebaiknya kau jaga kesehatanmu.”
Yesung menjulurkan tangannya pada Ryeowook.
“Yesung.”
Sungmin dan Minna juga menjulurkan tangan.
“Sungmin.”
“Minna.”
Ryeowook pun bingung menjabat tangan siapa duluan, dan akhirnya ia mengumpulkan ketiga tangan tersebut dan menjabatnya bersamaan.
---

Minggu, 15 Mei 2011

Love Really Hurts - Yesung Super Junior

Annyeong Haseyo :)
Kali ini Sufi mau posting lirik lagu Yeppa yang berjudul Love Really Hurts (사랑 참 아프다) yang jadi OST-nya Tazza :)
Di lagu ini Oppa benar-benar menunjukan khas suaranya yang power full :)
Yeppa I Love U
Maaf ya jikala terjemahannya kurang tepat :)
*maklum, pakai google translate sebagian


LOVE REALLY HURTS (사랑 참 아프다)
OST Tazza
By : Yesung Super Junior (Kim Jong Woon)

HANGUL :

난 숨을 쉴 수 없어요
길을 잃어 버렸죠
내 기억이 매말라 버려서
그런데도 그댄 태연히 아무 상관 없겠죠
마지막 일거라고 애써 꺼내죠
미안해 정말 미안해
이 말조차도 미안해
잠시면 우린 모두 잃게 될테니까
사랑 참 아프다 너무 아프다
쉼없이 날 웃게하고 끝없이 나를 울린다
사랑 참 우습다 정말 두렵다
제발 이제 그만 꿈을 깨게 해줬으면 좋겠다
잊지마 제발 잊지마
그런 거짓말도 괜찮아
잠시면 우린 모두 잃게 될테니까
사랑 참 아프다 너무 아프다
쉼없이 날 웃게하고 끝없이 나를 울린다
사랑 참 우습다 정말 두렵다
제발 이제 그만 꿈을 깨게 해줬으면 좋겠다
그리워 네 이름을 부를때마다
겁이 날 만큼 떨려올 만큼 사랑했었다고
믿고싶다
가슴이 멈춘다
눈물이 찬다
쉼없이 날 웃게하고 끝없이 나를 울린다
사랑 참 우습다 정말 두렵다
제발 이제 그만 꿈을 깨게 해줬으면 좋겠다


BACA :

nan sumeul swil su obseoyo
kireul ilheo beoryeotjyo
nae kieoki maemalra beoryeoseo
geureondedo geudaen taeyeonhi ahmu sanggwan obketjyo
majimak ilkeorago aeseo kkeonaejyo
mianhae chongmal mianhae
yi malchochado mianhae
chamsimyeon urin modu ilke dwildenikka
sarang cham apeuda neomu ahpeuda
swimeobsi nal utkehago ggeuteobsi nareul ulrinta
sarang cham uhseumta chongmal duryeomta
jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwoseumyeon johketda
itjima jebal itjima
geureon keojitmaldo gwaenchanha
chamsimyeon urin modu ilke dwildenikka
sarang cham apeuda neomu ahpeuda
swimeobsi nal utkehago ggeuteobsi nareul ulrinda
sarang cham uhseumta chongmal duryeomta
jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwoseumyeon johketda
geuriwo ne yireumil bureulddaemada
keomyi nal mankeum ddeolryeoul mankeum saranghaeseotdago
mitgosipta
kaseumyi meomchunta
nunmulyi chanda
swimeobsi nal utkehago ggeuteobsi nareul ulrinda
sarang cham uhseumta chongmal duryeomta
jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwiseumyeon johketda


ENGLISH :

I can’t breathe
I’ve lost my direction
My memory’s breaking into pieces
But you’re so calm because it has nothing to do with you
Do you even want to take away the last bit?
Sorry, really sorry
Even when I say this I feel apologetic
In a short while, we might lose everything
Love really hurts, it hurts too much
I keep smiling yet crying endlessly
Love is really funny, really frightening
Please, stop it now, if only I was able to wake up from my dream
Don’t forget, please don’t forget
Even if it’s all lies, it’s okay
In a short while, we might lose everything
Love really hurts, it hurts too much
I keep smiling yet crying endlessly
Love is really funny, really frightening
Please, stop it now, if only I was able to wake up from my dream
When I’m longing for, and calling out your name
Once anxiously and timidly loving you
Want to believe
Stop breathing
Resist the tears
I keep smiling yet crying endlessly
Love is really funny, really frightening
Please, stop it now, if only I was able to wake up from my dream


INDONESIA :

Aku tidak bisa bernapas
Saya sudah kehilangan arah saya
Memori saya memecah menjadi beberapa bagian
Tapi kau begitu tenang karena tidak ada hubungannya dengan Anda
Apakah Anda bahkan ingin mengambil potongan terakhir?
Maaf, benar-benar minta maaf
Bahkan ketika saya mengatakan ini saya merasa menyesal
Dalam waktu singkat, kita mungkin akan kehilangan segalanya
Cinta benar-benar sakit, terlalu banyak kesakitan
Aku terus tersenyum tetapi menangis tanpa henti
Cinta benar-benar lucu, benar-benar menakutkan
Tolong, hentikan sekarang, kalau saja aku bisa bangun dari mimpi saya
Jangan lupa, tolong jangan lupa
Bahkan jika itu semua kebohongan, tidak apa-apa
Dalam waktu singkat, kita mungkin akan kehilangan segalanya
Cinta benar-benar sakit, ini benar-benar menyakitkan
Aku terus tersenyum tetapi menangis tanpa henti
Cinta benar-benar lucu, benar-benar menakutkan
Tolong, hentikan sekarang, kalau saja aku bisa bangun dari mimpi saya
Ketika aku merindukan, dan memanggil namamu
Setelah cemas dan takut mencintai Anda
Ingin percaya
Berhenti bernapas
Menahan air mata
Aku terus tersenyum tetapi menangis tanpa henti
Cinta benar-benar lucu, ini benar-benar menyakitkan
Tolong, hentikan sekarang, kalau saja aku bisa bangun dari mimpi saya

It Has To Be You - Yesung Super Junior

Annyeong Haseyo :) teman-teman sekalian, hari ini Sufi mau kasih lirik lagu It Has To Be You dari Yesung Oppa :)
Kebetulan Sufi suka banget sama lagu ini :)
Ditambah terjemahannya dalam Bahasa Inggris dan Indonesia :) Maaf banget kalau terjemahannya buruk :
*maklum pakai google translate sebagaian

IT HAS TO BE YOU (너 아니면 안돼)
OST Cinderella step Sister
by : Yesung Super Junior


HANGUL :

오늘도 내 기억을 따라헤매다
이 길 끝에서 서성이는 나
다신 볼 수도 없는 니가 나를 붙잡아
나는 또 이 길을 묻는다
널 보고 싶다고
또 안고 싶다고
저 하늘보며 기도하는 날
니가 아니면 안돼
너 없인 난 안돼
나 이렇게 하루 한달을 또 일년을
나 아파도 좋아
내 맘 다쳐도 좋아 난
그래 난 너 하나만 사랑하니까
나 두 번 다시는
보 낼 수 없다고
나 너를 잊고 살순 없다고
니가 아니면 안돼
너 없인 난 안돼
나 이렇게 하루 한달을 또 일년을
나 아파도 좋아
내 맘 다쳐도 좋아 난
그 래 난 너 하나만 사랑하니까
내 멍든 가슴이
널 찾아오라고
소 리쳐 부른다
넌 어딨는거니
나의 목소리 들리지 않니
나 에게는
나 다시 살아도
몇 번을 태어나도
하루도 니가 없이 살 수 없는 나
내가 지켜줄 사람
내가 사랑할 사람 난
그래 난 너 하나면 충분하니까
너 하나만 사랑하니까


BACA :

oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda
i gil kkeuteseo seoseongineun na
dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
naneun tto i gireul mutneunda
neol bogo sipdago
tto ango sipdago
jeo haneulbomyeo gidohaneun nal
niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka
na du beon dasineun
bonael su eopdago
na neoreul itgo salsun eopdago
niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka
nae meongdeun gaseumi
neol chajaorago
sorichyeo bureunda
neon eodinneungeoni
naui moksori deulliji annni
naegeneun
na dasi sarado
myeot beoneul taeeonado
harudo niga eobsi sal su eomneun na
naega jikyeojul saram
naega saranghal saram nan
geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka
neo hanaman saranghanikka


ENGLISH :

Today, i wander in my memory
I’m pasing around on the end of this way
You’re still holding me tightly, even though i can’t see you any more
I’m losing my way again
I’m praying to the sky i want see you and hold you more
that i want to see you and hold you more
It can’t be if it’s not you
i can’t be without you
it’s okay if i’m hurt for a day and a year like this
it’s fine even if my heart’s hurts
yes because i’m just in love with you
i cannot send you away one more time
i can’t live without you
it can’t be if it’s not you
i can’t be without you
it’s okay if i’m hurt for a day and a year like this
it’s fine even if my heart’s hurts
yes because i’m just in love with you
my bruised heart
is screaming to me to find you
where are you?
can’t you hear my voice?
to me…
if i live my life again
if i’m born over and over again
i can’t live without you for a day
You’re the one i will keep
you’re the one i will love
i’m…yes because i’m happy enough if i could be with you


BAHASA INDONESIA :

Hari ini aku mengembara
Aku mengelilingi akhir dari jalan ini
Kamu masih menggenggamku erat, walaupun saya tidak bisa melihatmu lagi
Aku kehilangan jalanku lagi
Aku berdoa kepada langit, aku ingin melihatmu dan mempertahankanmu
Bahwa aku ingin melihatmu dan mempertahankanmu

Hal ini tidak bisa jika bukan kamu
Aku tak bisa tanpa kamu
tidak apa-apa, jika aku sakit untuk satu hari dan satu tahun seperti ini
tidak apa-apa jika hatiku terluka
ya, karna aku hanya ingin mencintaimu

Aku tidak bisa mengirimmu jauh sekali lagi
Aku tidak bisa hidup tanpamu
Hal ini lain jika bukan kamu
aku tidak bisa tanpa kamu
tidak apa-apa jika aku sakit pada satu hari dan satu tahun seperti ini
tidak apa-apa walaupun hatiku terluka
ya, karna aku hanya ingin mencintaimu

hatiku terluka
meneriakiku untuk menemukanmu
Dimana kamu?
Tidak bisakah kau mendengar suaraku
untuk ku
Jika aku menjalani hidupku lagi
Jika aku lahir lagi dan lagi
Aku tak bisa hidup tanpamu untuk satu hari
Kamu tetap satu-satunya
kamu satu-satunya yang akan tetap aku cintai
aku ... ya, karna aku cukup senang jika aku dapat bersamamu
ya, karna aku hanya ingin mencintaimu


Ini link download lagu It Has to Be You :)

Super Junior Yesung - It Has To Be You (Cinderella's Sister OST).mp3

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini