Jumat, 14 November 2014

Rain from Heaven (Remake)_DUA - Kamami



DUA – Kamami


Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Jakarta. Di dermaga, tempat kapal yang akan membawaku dengan anak-anak desa Summer menuju Jakarta, aku terus merasa was-was walaupun Lintar sudah menyemangatiku beberapa hari ini. Rasanya akan berbeda sekali saat tidak ada sahabat dan keluargaku di sampingku, tapi ini resiko yang harus kutanggung. Ya, ini keinginanku, aku tidak boleh mengeluh atau takut lagi. Tidak ada salahnya merantau begitu jauh jika itu untuk kebaikan.
“Kamu harus menjadi orang hebat di sana, De!”
“Oke, Lintar. Kamu juga. Jika ada kesempatan, berliburlah ke Jakarta, aku akan menemanimu.”
Kuambil tasku dari tangan Lintar karena sebentar lagi kapal yang akan kunaiki akan berangkat. Sebelum naik, kupeluk Ibu sangat erat. Aku benar-benar menyayanginya. Aku berjanji tidak akan mengecewakannya karena aku sudah berjanji, berjanji untuk selalu membuatnya bahagia. Ibu mengelus rambutku lalu mengecup pipiku saat kulepas pelukanku.
“Ibu percaya Dea nggak akan mengecewakan Ibu. Kalau nanti Dea nggak betah di sana, segera pulang, ya, Nak?”
“Semoga aku bisa betah di sana, Bu. Doain Dea, ya, Bu.”
“Sudah pasti, Nak.”
“Assalamualaikum,” ucapku seraya berbalik menuju tangga kapal.
“Waalaikumsalam,” ucap Ibu dan Lintar bersamaan.
Di setiap langkahku menuju kapal, ada perasaan yang tertinggal di sana. Perasaan takut yang awalnya memenuhi pikiranku kini hilang saat aku benar-benar berada di kapal. Aku kembali berbalik dan melambai pada Lintar dan Ibu. Mereka membalasnya, dan aku melihat dengan jelas ada airmata di pelupuk mata Ibu. Ibu, kumohon jangan takut karena Dea akan berusaha keras untuk menjadi yang terbaik di sana.

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini