Jumat, 05 Oktober 2012

A Fanfiction - Mysterious Secret (Oneshot) _ Baekyeol

Mysterious secret


Author: Fie
Genre: Horror, shounen-ai (Boys Love), little humor, romance
Length: Oneshot
Rated: T
Pairing: Baekyeol/Chanbaek
Main Cast:
- Byun Baekhyun (most main cast)
- Park Chanyeol (most main cast)
- Kim Joonmyun - Suho
- Do Kyungsoo - D.O
- Oh Sehoon - Sehun
- Kim Jongin - Kai

Support Cast:
- Manajer-hyung
- Kang Won Rae (MC Mystery 6)
- Shin Woo Rin (OC-Paranormal)
- Kang Dong Woo (OC-Chanyeol’s friend)
- Kim Ryeowook Super Junior
- Lee Sungmin Super Junior
- Kang In Super Junior

A/N: Terinspirasi sepenuhnya dari variety show-nya Super Junior yang Mystery 6 en Paranormal Activity. Eh iya, sebenernya ini genrenya Brothership, tapi karena ada bagian Chanyeol suka sama Baekhyun jadinya kujadiin Shounen-ai (genre dibawah yaoi). Maklum aja ya kalau misalnya banyak kesamaan sama PA en Mystery 6, kiak kiak XD (ini bukan takdir, tapi sengaja ^^) . Enjoy it!


***



Dorm EXO-K_13.11.10_19:00 KST

Malam ini adalah malam dimana EXO-K sudah selesai mempromosikan album mereka, jadi mereka bisa mengambil nafas untuk bersantai. D.O sedang sibuk di dapur menyiapkan makan malam bersama Suho seperti biasa. Sehun dan Kai sedang bermain game yang baru dibelikan Manajer-hyung dengan agak rusuh. Sedangkan Baekhyun dan Chanyeol sibuk membaca dan membalas pertanyaan-pertanyaan para fans di website resmi EXO-K.

“Hya! Kai! Kau curang!”

Sudah dibilang kan? Dua anak itu rusuh.

“Enak saja! Kau yang curang!”

“Andwe! Aku tidak mungkin curang! Aku kan maknae!”

“Apa hubungannya? Dasar anak aneh!”

Sehun menghela nafas putus asa karena dia terus-terusan kalah dari Kai, akhirnya dia melempar stik playstation dengan kesal dan membiarkan Kai main sendiri. Kai juga sudah tidak peduli dan dia bermain lagi. Sehun pergi menghampiri ChanBaek yang sangat serius membaca sesuatu di depan komputer.

“Hyung!”

Sebenarnya Sehun sudah biasa berteriak begitu, tapi karena ChanBaek sedang serius, jadi mereka berdua langsung melonjak kaget. Sehun, sang naughty maknae, langsung cekikikan.

“Sehun-ah!” Hardik Chanyeol.

“Hahahaha, habisnya kalian serius sekali sih! Kalian sedang baca apa?”

Dengan kekuatan maknaenya, Sehun masuk ke sela-sela ChanBaek sehingga kedua orang itu kini terpisah menjadi ChanHunBaek. Baekhyun hanya memajukan bibirnya seperti kesal pada kelakuan Sehun.

“Ada berita yang sedang heboh,” jawab Chanyeol.

“Ohya?”

Sehun dengan seenaknya menggeser kursor dan melihat-lihat halaman yang dibaca ChanBaek tadi.

“Hah?”

Sehun terdiam sekaligus kaget melihat berita itu. Hampir semua pertanyaan dari fansnya menanyakan dan menyatakan tentang Mystery 6 EXO-K.

“Ini rumor atau...?”

ChanBaek hanya menaikan kedua bahunya bersamaan tanda mereka juga tidak tahu.

“Ish, kenapa harus kita sih yang ikut acara itu?”

“Kenapa memangnya? Kau takut?” Goda Baekhyun.

“Heuh, no comment.”

Dengan wajah cemberut Sehun pergi meninggalkan ChanBaek dan menuju dapur. Appa dan Eomma EXO-K sedang menyiapkan makanan di meja makan. Sehun dengan jahilnya diam-diam mengambil ayam goreng dan berlari ke ruang tamu untuk memakannya. D.O yang akan membawa piring ayam goreng keheranan karena ayamnya hilang satu. Ia melirik Suho penuh curiga, karena yang ia tahu hanya Suho yang ada di sini.

“Suho-hyung!”

“Apa?”

“Kan sudah kubilang, jangan makan duluan!”

“Siapa yang makan?”

“Ayam gorengnya hilang satu!”

“Aku tidak...aish! Ini pasti ulah Sehun!”

D.O dengan geramnya pergi ke ruang tamu dan mendapati Sehun sedang asyik makan ayamnya yang raib tadi. Sehun yang tidak sadar akan kedatangan D.O yang seperti hantu itu masih asyik memakan ayam goreng curiannya. D.O berjalan diam-diam mendekati Sehun.

“Apa ayamnya enak?”

“Enak seka-“ Sehun perlahan menoleh ke sumber suara dan D.O langsung menjewernya.

“Aw!! Mianheyo, D.O-hyung! Aku lapar sekali!”

“Jatah ayam gorengmu sudah kau makan! Kau tidak boleh makan lagi!”

“Yah...jangan begitu dong, Kyungsoo-hyung.”

“Masa bodo!”

D.O melepaskan jewerannya diiringi cekikikan Kai, Baekhyun, dan Chanyeol. D.O kembali ke dapur sedangkan Sehun masih memegangi telinganya yang dijewer D.O.

“Sakit juga ya...”

“Makanya jangan nakal!” Seru Baekhyun.

“Aku kan hanya lapar. Huft...”

“Makan malam siap!” Suho berteriak disambut para anggota EXO-K yang langsung lari menuju meja makan kecuali Sehun yang hanya berjalan. Di meja makan, Sehun memasang muka memelas untuk mendapatkan satu ayam goreng lagi, tapi D.O tetap tidak mau memberikannya dengan alasan semua sudah pas. Tapi Sehun terus berusaha dan bilang, “Masa’ Hyung tega melihatku makan nasi pakai tulang ayam?” D.O tetap tidak peduli dan membagikan semua ayam ke masing-masing anggota. Ternyata D.O benar, dia dan Suho memang membuat ayam dengan jumlah pas. Akhirnya Sehun hanya menatap para Hyungnya makan dengan nikmatnya.

“Sekali-sekali kau harus dapat hukuman,” ucap Suho.

“Suho-hyung...”

D.O dan Suho saling pandang dan tidak bisa menahan tawanya lagi, mereka berdua langsung tertawa sekencang mungkin melihat ekspresi Sehun. D.O berdiri lalu pergi ke dapur. Saat D.O kembali, dia membawa piring berisi banyak sekali ayam goreng. Melihat itu mata Sehun berubah jadi sangat besar dan benderang.

“Aigo! Kalian mengerjaiku!”

Ketiga anggota lain ikut tertawa melihat kejadian itu. Akhirnya mereka kembali makan malam. Tapi tiba-tiba lampu dorm padam.

“Aigo!” Teriak Kai.

Seketika suasana jadi rusuh saat lampu padam. Mulai dari Baekhyun yang meraba-raba wajah Chanyeol begitupun sebaliknya.

“Hya! Apa yang kau lakukan, Baekkie? Kau kan yang meraba wajahku? Kau dimana?” Sebenarnya tiga pertanyaan itu adalah jawaban dari semua pertanyaan Chanyeol. Apa yang kau lakukan, Baekkie? Baekhyun sedang merabanya sudah pasti. Kau kan yang meraba wajahku? Ini juga sudah pasti karena hanya Baekhyun duduk di sampingnya dan Chanyeol tahu itu. Kau dimana? Tentu saja Baekhyun sedang meraba wajahnya di sampingnya.

Lalu Sehun tidak sengaja menginjak kaki Kai sehingga anak itu berteriak seperti pada single pertama mereka ‘MAMA’ (?).

“Aniya!!”

“Hya! Kalian bisa diam tidak?” Teriak Suho mencoba menenangkan. Suho meraba-raba dinding seperti mencari senter. Tapi tiba-tiba...

HIHIHIHIHAHAHAHAHA

Keenam anggota EXO-K langsung melonjak kaget karena suara tawa itu, akhirnya mereka belarian tak tahu arah.

“Aw!!” Teriak Sehun yang kakinya terkatuk lemari buku.

“Chanyeol! Kau di mana?!” Teriak Baekhyun.

HIHIHIHIHAHAHAHAHA

Suara itu terdengar semakin kencang, tapi Kai langsung terdiam.

“Hei, tunggu dulu!”

Kai berseru agar semua anggota diam dan mendadak semuanya diam.

“Aku seperti kenal suara itu.”

Kai meraba sesuatu di dalam celananya dan ternyata benar, suara itu berasal dari ponselnya.

“Hehehe, itu suara ringtone ponselku.”

“Kai!” Seru semuanya dan berkumpul pada sumber cahaya dari ponsel Kai.

“Yeoboseo, Manajer-hyung? Hah? Di sini sedang mati lampu mana mungkin menerima tamu. Mwo? Sengaja? Untuk apa? Mwo!?”

Teriakan Kai membuat perasaan kelima anggota lainnya punya firasat buruk.

***

Keenam namja itu hanya duduk ‘ketakutan di pojokan’ (typo) mengelilingi sebuah meja bundar yang disediakan orang-orang dari televisi untuk acara ini. Mereka juga memasang lilin di berbagai sudut untuk menambah kesan misterius.

“Baik, persiapannya sudah selesai. Kita bisa mulai sekarang,” ucap Manajer-hyung.

“Sebenarnya ada apa ini, Manajer-hyung?”

“Sudahlah, Suho, nanti kalian juga tahu. Tapi apa kalian tidak sadar dengan berita besar baru-baru ini?”

“Jadi kami benar-benar ikut Mystery 6?”

“Iya, Sehun. Kalian akan mengikuti jejak sunbae kalian Super Junior dalam Mystery 6.”

Seorang lelaki berwajah seram dan wanita yang juga cukup misterius duduk di samping Manajer EXO-K. Lelaki lain yang diyakini sutradara variety show ini mengaba-ngaba kamera untuk mulai mengambil gambar. Lagu yang cukup seram terdengar sebagai backsound.

***

Dorm EXO-K_13.11.10_21:00 KST


“Selamat malam, kembali lagi pada acara Mystery 6. Bersama saya Kang Won Rae sebagai pembawa acara dan korban kita kali ini. EXO-K.”

“Korban?” Bisik Baekhyun pada Chanyeol.

“Ssst,” ucap Manajer-hyung dari balik layar.

“Seperti yang sudah kalian ketahui. Mystery 6 adalah sebuah reality show yang bercerita tentang dunia lain yang berdampingan dengan dunia manusia. Sekali lagi, kali ini kami mengundang EXO-K sebagai korban dalam reality show ini.”

Kang Won Rae membetulkan kacamatanya dan menatap Suho tajam. Suho sendiri merinding mendapat tatapan itu.

“Sekarang sebagai awal dari pertemuan kita kali ini, kami membawa pemirsa langsung ke dorm EXO-K. Seperti yang kalian lihat, listrik di dorm ini sedang mati, jadi kami hanya memakai cahaya lilin sebagai penerangan. Bukankah sangat kebetulan dengan kedatangan tim mystrery 6? Sekarang saya ingin bertanya pada para anggota EXO-K, apakah ada di antara kalian yang pernah melihat atau merasakan kehadiran mahluk dari dunia lain?”

Para anggota langsung saling pandang, lalu Chanyeol orang pertama yang berbicara.

“Uhm...sebenarnya aku juga masih terlalu muda waktu itu untuk berfikir tentang hal gaib. Dulu saat aku masih SD, aku mempunyai teman yang bisa melihat ‘sesuatu’ yang tidak bisa dilihat manusia biasa. Dia sering bercerita padaku tentang ‘sesuatu’ di sekitar kami setelah dia melihatnya beberapa jam yang lalu. Awalnya aku nggak percaya, sampai suatu hari aku merasakannya sendiri. ‘Sesuatu’ itu membuat punggungku sangat panas lalu temanku langsung mengucapkan hal-hal aneh yang tidak kumengerti, setelah itu punggungku kembali normal dan temanku tidak mau cerita apa-apa. Setelah keesokan harinya, dia baru bercerita kalau kemarin ada ‘sesuatu’ yang duduk di punggungku sehingga dia harus mengusirnya. Sejak itu aku mulai percaya pada hal gaib.”

Won Rae mengangguk-angguk lalu beralih pada wanita paruh baya di sampingnya.

“Bagaimana menurut Anda tentang kejadian itu?”

“Memang ada beberapa orang yang bisa melihat mahluk-mahluk dari dunia lain, tapi seharusnya orang itu tidak menceritakannya pada orang lain, kecuali keadaannya mendesak, karena akan berakibat fatal bagi dirinya sendiri. Apakah temanmu baik-baik saja sampai saat ini?”

“I-iya, dia baik-baik saja. Tapi dia memang agak berubah sejak SMP, dia jadi lebih pendiam dan tidak pernah menceritakan hal-hal gaib lagi.”

“Sepertinya orangtuanya sudah memperingatinya. Baiklah, kembali pada kasusmu. Menurutku, ‘sesuatu’ yang ada di punggungmu hanya ingin menjahilimu, dia terlalu bosan hidup sendirian jadi dia mencari teman. Tapi hantu seperti itu tidak terlalu berbahaya, hantu yang berbahaya adalah hantu yang...hanya memerhatikan kita tanpa melakukan interaksi. Mereka biasanya akan merasuki hati kita suatu saat nanti dengan bisikan-bisikannya.”

Keenam lelaki itu langsung menahan nafas karena wanita itu memang seram saat menerangkannya. Wajah penuh keriput dan bola matanya yang besar serta suasana mistis menambah kemisteriusannya.

“Apa ada lagi? Mungkin sejak kalian pindah ke dorm ini?”

Baekhyun mengacungkan tangannya dan semua mata langsung tertuju padanya.

“Aku...adalah anggota yang paling terakhir masuk EXO. Jadi saat trainee, aku mempunyai jam tambahan untuk berlatih dan jika merasa tidak cukup, aku akan berlatih sendirian di ruang tengah dorm saat teman-teman sudah tidur. Saat itu...sekitar jam 11 malam, radio yang kunyalakan untuk berlatih tiba-tiba mati sendiri, kupikir itu hanya kerusakan biasa, tapi ternyata kejadian itu terjadi sampai 3 kali. Entah hanya terbawa suasana atau...ah, aku tidak tahu. Perasaanku mengatakan ada sesuatu atau seseorang yang mengawasiku dari jendela balkon. Akhirnya kuakhiri latihanku dan tidak pernah latihan sendiri lagi. Walaupun aku masih punya niat untuk latihan sendiri, tapi tidak tahu kenapa jika ingat kejadian malam itu niatku langsung hilang.”

“Itu sih karena kau takut, Baekhyun-ssie,” bisik Chanyeol.

“Hya.”

“Bagaimana dengan kejadian ini, Ahjumma?” Tanya Won Rae.

“Di jendela yang mana yang kau maksud, Baekhyun-ssie?” Tanya Ahjumma yang sekarang diketahui namanya Shin Woo Rin. Baekhyun menunjuk jendela yang tidak jauh dari tempat mereka berkumpul.

“Bisa kau antarkan aku ke sana?”

“Ba-baik.”

Baekhyun mengantar Shin Ahjumma ke depan jendela yang dimaksud. Sambil memejamkan matanya Shin Ahjumma meraba setiap detail jendela itu. Keadaan menjadi sangat menegangkan, dan tiba-tiba...

“Astaga!” Teriak Baekhyun dan ia terjatuh seperti ada yang mendorongnya. Kelima temannya dan beberapa kru langsung menyelamatkan Baekhyun sedangkan Shin Ahjumma masih melakukan ritualnya.

“Kau kenapa Baekhyun-ssie?” Tanya Suho panik.

“A-ada yang mendorongku!”

“Mwo?!” Seru kelima teman Baekhyun bersamaan. Mereka membimbing Baekhyun untuk menjauh dari jendela. Tak berapa lama Shin Ahjumma selesai dengan ritualnya dan mendekati Baekhyun yang masih sangat syok. Ia menepuk-tepuk pundak Baekhyun seperti menenangkan dan Baekhyunpun mulai tenang.

“Sudah-sudah, tidak apa-apa,” ucap Shin Ahjumma. Lalu wanita itu kembali ke tempatnya.

“Sebenarnya apa yang terjadi, Ahjumma?” Tanya Won Rae.

“Aku tidak bisa mengatakannya sekarang, sebaiknya kita jalani saja dulu acara ini sampai aku bisa menemukan penyebabnya. Tapi ada kemungkinan...roh itu mengincar Baekhyun.”

“U-untuk apa?” Tanya Suho mulai khawatir.

“Untuk menemani jiwa yang kesepian itu...”

“Kenapa harus Baekhyun? Bisakah kalian mengusirnya?” Tanya Chanyeol yang tidak tega melihat teman sekamarnya menjadi incaran roh.

“Hanya 1, Baekhyun harus melawan kehadiran roh itu. Selama ini mungkin roh itu diam, tapi saat aku berkomunikasi dengannya tadi, dia membisikan nama Baekhyun terus-terusan.”

“Kalau tidak ada acara ini, Baekhyun-hyung tidak akan seperti ini!” Seru Kai.

“Kami akan berusaha membantu kalian, sementara ini jangan ganggu roh itu. Dan tetaplah mengawasi Baekhyun.”

Semua orang menatap Baekhyun yang kini sibuk dengan pikirannya sendiri. Para kru mulai memasang kamera di seluruh penjuru dorm untuk memantau keadaan dorm.

***

Dorm EXO-K_13.11.11_02:00 KST


“Umhhh...”

Baekhyun merasa tidak nyaman setelah insiden tadi malam, dia tidak bisa tidur dan akhirnya hanya bisa duduk di atas kasurnya. Suasana kamarnya gelap dan dingin, ia memeriksa penghangat ruangan dan tidak ada masalah di sana. Baekhyun tidak mau percaya pada perkataan paranormal tadi, dia akan menjalani hidupnya seperti biasa lagi. Akhirnya untuk melawan rasa takutnya, Baekhyun pergi ke ruang tengah tepatnya ke jendela balkon untuk membuktikan sendiri keberadaan hantu itu. Tapi langkahnya terhenti saat Chanyeol memanggilnya.

“Baekhyun-ssie? Kau mau kemana?”

“Aku mau cari minuman sebentar.”

“Kau tidak bisa tidur?”

“Hem.”

“Mari kutemani,” tawar Chanyeol yang juga masih khawatir pada insiden kemarin malam.

Baekhyun tidak menjawab dan keluar diikuti Chanyeol. Kini mereka ada di dapur yang letaknya tepisah dari ruang tengah. Baekhyun mengambil 2 kaleng jus jeruk dari kulkas untuknya dan Chanyeol. Chanyeol duduk di kursi makan sambil terkantuk-kantuk. Baekhyun meletakan salah satu kaleng jus itu di hadapan Chanyeol. Chanyeol membukanya dan meneguknya perlahan.

“Baekhyun-ssie, kau tidak bisa tidur karena kejadian semalam?”

Baekhyun hanya mengangguk.

“Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Selama kita tenang, kita tidak perlu takut.”

“Ne.”

“Aku dan teman-teman juga akan melindungimu.”

Baekhyun tersenyum dan menjawab, “Gomawo.”

Tak berapa lama, Chanyeol tertidur di meja makan. Baekhyun merasa ini kesempatan yang bagus untuk pergi ke jendela balkon dan membuktikan semuanya. Ia berjalan perlahan meninggalkan Chanyeol.

---

“Annyeong?”

Baekhyun merasakan aura itu lagi, kini ia lebih berhati-hati dalam melangkah. Baekhyun sengaja tetap mematikan sebagian lampu seperti saat dia latihan diam-diam dulu. Baekhyun mendekati jendela itu dan saat dia menyentuh jendela tersebut, tiba-tiba saja tubuhnya membeku. Sebuah sosok perempuan, anak kecil, berdiri di balkon membelakanginya.

“Si-siapa itu?”

Sosok itu tidak menjawab, dia tetap diam. Bulu kuduk Baekhyun berdiri, udara di sekitarnya menjadi sangat dingin, dan suasana ruang tengah mendadak mencekam. Baekhyun pun memutuskan untuk membuka jendela itu, tapi tiba-tiba tubuhnya terlempar ke dinding! Tubuhnya terbentur sangat keras ke dinding sampai membangunkan teman-temannya. Suho segera menyalakan lampu, sedangkan yang lain menghampiri Baekhyun yang pingsan karena benturan tadi.

“Hya! Baekhyun-ssie! Kau kenapa?!” Chanyeol sangat panik melihat keadaan Baekhyun. Ia menopang kepala Baekhyun di pahanya dan menepuk-tepuk pipi Baekhyun.

“Kenapa Baekhyun-hyung bisa terbentur ke dinding?” Tanya Kai bingung.

Chanyeol dan Kai pun mengangkat tubuh Baekhyun ke kamar dan menyelimutinya. D.O mengambil termometer sedangkan Sehun menyiapkan air dingin dan handuk untuk mengompres Baekhyun.

***

Dorm EXO-K_13.11.11_05:00 KST


Manajer-hyung memandangi Baekhyun sambil melipat tangannya di depan dada. Wajahnya berubah serius saat mendengar cerita dari anggota EXO-K tentang Baekhyun.

“Aish, anak ini. Sudah Shin Ahjumma bilang kan jangan ganggu penghuni jendela itu.”

“Jadi sekarang kita harus bagaimana, Hyung?” Tanya Suho.

“Hari ini jangan biarkan Baekhyun kemana-mana. Kalian harus menjaganya sampai keadaannya pulih. Aku akan menghubungi kru Mystery 6 untuk menangani masalah ini.”

“Kalau kau tidak mengundang mereka, mungkin ini tidak akan terjadi,” ucap Chanyeol kesal, karena dia sangat khawatir pada keadaan Baekhyun.

“Sabar, Chanyeol-hyung,” ucap Kai yang berusaha mengantisipasi kemarahan Chanyeol.

“Sudahlah, aku akan menghubungi kalian lagi nanti. Ingat, jangan lepaskan pengawasan kalian dari Baekhyun.”

Manajer-hyung pergi. Chanyeol duduk di samping tempat tidur Baekhyun yang masih belum sadarkan diri. Ia pandangi Baekhyun penuh kecemasan.

“Kalau sampai terjadi apa-apa pada Baekhyun, aku akan menuntut mereka semua,” ancam Chanyeol.

“Ne, kami mengerti, tapi tolong jangan marah-marah begitu, Chanyeol. Kami semua juga khawatir pada Baekhyun,” ucap Suho. Chanyeol hanya diam dan terus memandangi Baekhyun.

***

Dorm EXO-K_13.11.11_08:00 KST


“Hei, jangan mengacaukan bubur Baekhyun-hyung!” Seru D.O pada Sehun dan Kai.

“Kami harus mencobanya sebelum Baekhyun-hyung memakannya!” Balas Sehun.

“Kenapa?”

“Kami tidak mau kau meracuni Baekhyun-hyung!” Seru Kai.

“Mwo? Awas kalian!”

“Kalian bertiga bisa diam tidak, sih?!” Sekarang giliran Suho yang marah dan semua langsung terdiam. Suho mengeluarkan sebuah kaset dan memutarnya dengan dvd player. D.O, Kai, dan Sehun ikut menonton dengan Suho. Ternyata itu rekaman cctv di dapur tadi malam. Terlihat Baekhyun dan Chanyeol sedang mengobrol dan munculah berbagai teriakan meledek dari Sehun dan Kai karena mereka memang sering begitu.

“Suit-suit! Ternyata Chanyeol dan Baekhyun-hyung kalau malam sering mengobrol berdua ya di dapur!” Seru Sehun.

“Ketahuan nih ye!!” Tambah Kai.

Chanyeol yang tidak tahan mendengar teriakan-teriakan itu akhirnya keluar dan menjitak kepala kedua maknae itu. Setelah selesai dengan urusannya, Chanyeol mengalihkan perhatiannya pada televisi yang menampilkan dirinya dan Baekhyun.

“Eh? Kalian sedang nonton rekaman semalam, ya?”

“Duduk saja dulu, Chanyeol. Baekhyun belum bangun, kan?” Tanya Suho.

“Hem.”

Chanyeol pun duduk di samping D.O dan ikut menonton rekaman itu. Chanyeol memang tertidur di dapur, jadi Baekhyun bisa leluasa pergi. Mereka masih menonton bagian dapur sampai terdengar suara benturan tubuh Baekhyun ke dinding. Chanyeol langsung bangun dan dapurpun kosong. Suho mengganti rekaman dapur menjadi ruang tengah.

Kini terlihat Baekhyun sedang mendekati jendela balkon perlahan sambil mengucap salam.

“Si-siapa itu?” Tanya Baekhyun. Lalu tubuh Baekhyun terlempar ke dinding dan tiba-tiba kamera cctv itu padam. Kelima lelaki itu terdiam, mereka langsung saling pandang karena tak percaya pada apa yang mereka lihat barusan.

“Jadi karena roh itu?” D.O mulai membuka pembicaraan.

“Sepertinya Baekhyun memang sedang diincar,” komentar Suho.

“Aniya! Pasti ada cara agar roh itu pergi!” Omel Chanyeol.

“Jangan bertindak gegabah, Chanyeol.”

Chanyeol pergi ke kamar dan mendapati Baekhyun tidak ada di kasurnya. Chanyeol mencari ke kamar mandi juga tidak ada. Ia pun berlari ke dapur dan Baekhyun tetap tidak ada.

“Baekhyun kemana?!” Tanya Chanyeol panik.

“Eh? Bukankah kau bilang dia masih tidur?”

“Iya, Suho-hyung, tadi dia masih tidur. Tapi sekarang dia menghilang!”

“Mwo?!”

***

Dorm EXO-K_13.11.11_10:00 KST


Sudah 2 jam mereka mencari Baekhyun ke tempat-tempat yang mungkin Baekhyun datangi. Tapi hasilnya tetap nihil. Akhirnya mereka menghubungi Manajer-hyung lalu kembali ke dorm. Chanyeol, D.O, Kai, dan Suho duduk di ruang tengah sambil menghubungi teman-teman Baekhyun. Sehun pergi ke dapur untuk mengambil minuman, tapi dia sangat terkejut saat mendapati Baekhyun sedang duduk terdiam di kursi makan. Sehun mendekati Baekhyun perlahan lalu menepuk pundak Baekhyun tapi Baekhyun masih diam.

“Baekhyun-hyung?”

Akhirnya Baekhyun menoleh, wajahnya benar-benar pucat seperti mayat. Sehun bergidik ngeri melihat raut itu.

“Hyung! Baekhyun-hyung ada di sini!” Teriak Sehun. Keempat anggota lain langsung berlari ke dapur. Chanyeol langsung menempelkan kedua telapak tangannya di pipi Baekhyun karena khawatir.

“Baekhyun-ssie! Kau darimana saja, bodoh?!”

Baekhyun tidak menjawab dan hanya memandang Chanyeol dingin. Suho melepaskan pegangan Chanyeol dari pipi Baekhyun.

“Baekhyun-ssie, kau darimana? Kami mencarimu selama 2 jam,” ucap Suho lebih tenang. Baekhyun masih tidak menjawab dan hanya menatap dingin.

“Kyungsoo-hyung, Baekhyun-hyung seperti kerasukan,” bisik Sehun.

“Mwo? Tidak mungkin.”

“Apanya yang tidak mungkin? Daritadi dia hanya diam.”

“Mungkin karena dia masih sakit.”

Akhirnya Suho menyuruh Kai dan Chanyeol untuk membantu Baekhyun pergi ke kamar. Sesampainya di kamar, Chanyeol membimbing Baekhyun untuk tidur di kasur, karena Baekhyun seperti orang hilang ingatan.

“Panggil Manajer-hyung sekarang juga, Suho-hyung!”

“Baik.”

***

Dorm EXO-K_13.11.11_10:30 KST


Manajer-hyung tiba dengan Shin Ahjumma. Shin Ahjumma memeriksa keadaan Baekhyun dan wajahnya berubah cemas. Dengan buru-buru dia pergi ke jendela balkon dan kembali melakukan ritual. Tiba-tiba saja dia terjatuh dan wajahnya penuh keringat.

“Ini bahaya, sangat bahaya. Kalian tidak boleh melanjutkan variety show ini, kalian...kalian akan mendapat karma jika melanjutkannya.”

Semua orang di situ terdiam. Setelah melakukan ritual sekali lagi, Shin Ahjumma pergi dari dorm EXO-K dengan wajah gelisah. Kini kelima teman Baekhyun hanya terdiam di ruang tengah dengan pikiran mereka masing-masing.

“Sebenarnya apa yang terjadi? Hanya dalam semalam dorm kita menjadi sarang roh jahat,” ucap Kai.

“Se-sepertinya bukan karena semalam. Kalian ingat cerita Baekhyun-hyung kemarin malam, bukan? Sebenarnya Baekhyun-hyung pernah menceritakan itu sebelumnya padaku. Dia pernah bilang kalau...”

“Kalau apa, Sehun?” Tanya D.O penasaran.

“Baekhyun-hyung pernah bertemu dengan roh itu.”

“Mwo?!”

“N-ne. Roh itu hampir mengajak Baekhyun-hyung menemaninya.”

“Hampir menemani?” Suho mulai heran.

“Menemaninya untuk menjadi roh juga.”

Keadaan mendadak hening.

“Waktu itu kukira Baekhyun-hyung hanya bercanda, tapi kalau melihat keadaannya sekarang...”

“Kenapa kau tidak pernah bilang pada yang lain, Sehun!” Omel Chanyeol.

“I-itu...Baekhyun-hyung menyuruhku untuk diam. Dan saat ada acara ini, dia bilang mungkin mereka bisa membantunya mengusir roh itu. Tapi kenyataannya...”

BRAKK

Chanyeol langsung berlari ke kamar diikuti teman-temannya. Mereka mendapati Baekhyun tergeletak di lantai kamar. Chanyeol dengan sigap mengangkat tubuh Baekhyun kembali ke kasur. Tubuh Baekhyun tidak panas, tapi wajahnya berubah lebih pucat.

“Baekhyun-ssie! Kau kenapa Baekhyun-ssie!”

Chanyeol menggoyang-goyangkan tubuh Baekhyun tapi Baekhyun tetap tidak sadarkan diri. Chanyeol meminta Suho untuk memanggil ambulan, tapi Suho bilang kalau Manajer-hyung tidak membolehkan Baekhyun ke rumah sakit.

“Apa? Kenapa bisa begitu?”

“Aku juga tidak tahu.”

“Aish! Mau sampai kapan Baekhyun kesakitan begini? Aku benar-benar akan menuntut mereka!”

“Sabar, Hyung,” ucap D.O.

***

Taman bermain_13.11.23_08:00 KST


Karena keadaan Baekhyun belum juga membaik, akhirnya EXO-K memutuskan untuk berlibur ke taman bemain guna menghibur Baekhyun. Manajer-hyung tetap tidak membolehkan Baekhyun pergi ke rumah sakit, seperti ada yang ia sembunyikan. Beralih dari kejadian itu, di sinilah mereka, di taman bermain yang tidak begitu ramai karena hari ini bukan hari libur. Anak kecil saja hanya sedikit terlihat.

“Yap, kita main sepuasnya! Lupakan kejadian di dorm! Oke?” Tanya Suho.

“Oke!!” Seru semuanya kecuali Baekhyun yang selalu diam sejak kejadian itu. Dia benar-benar seperti orang kerasukan. Diajak bicara diam, disuruh makan diam dan D.O harus menyuapinya, diajak bercanda juga diam.

“Baekhyun-ssie, kau mau ke wahana apa?” Tanya Chanyeol. Tapi tentu saja Baekhyun tetap diam seperti biasa.

“Bagaimana kalau kita langsung naik halilintar?” Tanya Kai.

“Jangan! Kau ini bagaimana, sih, Kai? Baekhyun bisa sakit jantung kalau langsung halilintar,” cegah Chanyeol.

“Iya maaf...”

“Kalau begitu—“ belum sempat D.O bicara, Baekhyun menunjuk rumah hantu.

“Ru-rumah hantu?” Tanya Sehun memastikan dan Baekhyun mengangguk pelan.

“Yasudah, apa salahnya ke rumah hantu? Kita pemanasan suara!” Seru Chanyeol sambil menggandeng Baekhyun. Akhirnya keenam namja itu bersama beberapa penjaga memesan tiket rumah hantu. Kebetulan satu kereta pas untuk 6 orang satu kali masuk. Mereka berenam pun memasuki area mistik. Pertama mereka disambut dengan suara-suara seram seperti suara tangis wanita, suara tertawa anak kecil, dan lainnya.

“Baru suara-suara, kau tidak usah ketakutan begitu dong, Sehun,” ledek Suho.

“Ish, Suho-hyung! Jangan meledekku, dong!”

Kai, Chanyeol, dan D.O tertawa. Suasana seperti ini menjadikan mereka tidak terlalu takut. Beberapa hantu juga sudah mulai bermunculan, dari gadis kecil sampai dewasa(?), tengkorak, bayangan-bayangan aneh, mumi, dan lainnya. Tapi semua itu terasa membosankan bagi anggota EXO yang sudah berulang kali memasuki rumah hantu. Mungkin tidak semua anggota, Sehun sendiri menutup matanya sepanjang perjalanan. Setelah 15 menit, akhirnya mereka keluar. Baju Sehun agak basah karena ketakutan, apalagi tadi para hyungnya menakuti Sehun habis-habisan.

“Kau ini penakut sekali, sih!” Ledek Kai.

“Kalian tahu aku penakut, tapi tetap saja mengerjaiku!”

“Ah...sudahlah, sebaiknya sekarang kita berfoto saja,” usul D.O.

“Ide yang bagus. Hyung, tolong kami, ya,” ucap Chanyeol sambil menyerahkan kamera palaroidnya. Seorang lelaki bertubuh besar mengambil kamera itu dan mulai mengatur posisi. Karena sekarang bukan acara tivi, jadi mereka berenam bisa berfoto tanpa posisi normal. Tentu saja, Chanyeol langsung menarik Baekhyun untuk berada di sampingnya. Setelah berfoto, mereka kembali bermain. Setiap menyelesaikan satu wahana mereka pasti berfoto. Seperti anak-anak gila foto =,=.

***

Dorm EXO-K_13.11.23_19:00 KST


Keenam namja itu melepas peluh mereka di ruang tengah. Baekhyun kembali ke kamar dan meminta izin untuk tidur duluan. Sehun mengambil gambar-gambar palaroid mereka dan menyusul Baekhyun ke kamar.

“Mungkin Baekhyun-hyung akan terhibur dengan foto-foto ini.”

“Jangan macam-macam pada Baekhyun, ya. Baekhyun belum sembuh.”

“Iya, Chanyeol-hyung.”

Baekhyun melepas sepatu dan kaos kakinya dan duduk di kasur. Sehun menahannya agar tidak tidur dulu.

“Kita lihat-lihat foto dulu, Hyung.”

“Ah, baiklah.”

Sehun membantu Baekhyun untuk melihat foto-foto mereka yang gila kecuali Baekhyun yang hanya menunjukan ekspresi datar.

“Kenapa wajahmu datar begini sih, Hyung? Dasar.”

Baekhyun masih diam seperti biasa. Tapi tiba-tiba...

“Aaa! Jauhkan! Jauhkan semua foto itu dariku!”

“Ba-Baekhyun-hyung? Kau kenapa?”

“Dia! Anak itu mengikutiku!”

“Siapa? Anak yang mana?”

“Jauhkan!!”

Chanyeol dan lainnya langsung berlari masuk. Chanyeol dengan penuh amarah menarik kerah Sehun hingga tubuh Sehun agak terangkat. Karena ia kira Sehun penyebab Baekhyun berteriak histeris seperti itu.

“Apa yang kau lakukan?”

“A-aku hanya menunjukan foto-foto kita yang tadi. Tiba-tiba saja Baekhyun-hyung seperti orang ketakutan!”

“Jauhkan! Anak itu tidak mau melepasku!”

Suho mulai curiga pada foto-foto palaroid yang berserakan di lantai, ia ambil beberapa dan matanya langsung membesar.

“Aku baru sadar kalau ada...seorang anak kecil yang selalu mengikuti kita.”

“Be-benarkah?” Tanya D.O lalu mengambil sisa foto yang tergeletak di kasur.

“Baekhyun, tenanglah, kami di sini menjagamu. Tenanglah.”

Chanyeol memeluk Baekhyun agak erat lalu menepuk-tepuk pundak Baekhyun seperti menenangkan. Lalu namja tinggi itu merebahkan tubuh Baekhyun dan menyelimutinya. Chanyeol menyuruh semuanya keluar karena Baekhyun butuh istirahat.

Di ruang tengah, Suho, Kai, D.O, Chanyeol, dan Sehun masih memeriksa semua foto palaroid. Anak kecil itu ada di semua foto. Sejak mereka di rumah hantu sampai gerbang keluar. Suho mengeryitkan dahinya karena menyadari sesuatu.

“Apa...dia anak kecil yang selama ini membuat Baekhyun seperti itu?”

Belum sempat menjawab, kelima namja itu dikejutkan oleh Baekhyun yang tiba-tiba membuka pintu kamar, menatap teman-temannya nanar, lalu berlari menuju balkon!

“Baekhyun-ssie!” Seru Chanyeol.

Kelima temannya langsung menyusul Baekhyun. Baekhyun layaknya orang yang mau bunuh diri, melewati pagar pembatas dan menjatuhkan dirinya dari balkon. Tapi Baekhyun ternyata masih berpegangan pada pagar. Chanyeol dan Kai yang masih syok dengan cepat mengangkat tubuh Baekhyun lalu menenangkannya. Sebenarnya yang tidak tenang adalah teman-teman Baekhyun. Sedangkan Baekhyun? Dia hanya diam dan memasang wajah datar.

“Baekhyun-ssie...ada apa denganmu...,” lirih Chanyeol dan kembali memeluk Baekhyun. Ia tak mau melepas pelukan itu karena Chanyeol takut Baekhyun melakukan hal-hal aneh lagi.

“Ayo kita bawa Baekhyun ke kamar, Chanyeol,” saran Suho.

Chanyeol menuntun Baekhyun ke kamar. Sekarang Chanyeol tidak mau meninggalkan tempatnya dari samping Baekhyun. Chanyeol menggenggam tangan Baekhyun erat, sekali lagi, dia tidak mau melepas Baekhyun.

“Baekhyun-ssie, tolong sadarlah dari sikapmu yang sekarang. Jangan buat kami cemas seperti ini.”

“Aku sangat mencemaskanmu lebih dari yang lain, Baekhyunnie. Kau harus tersenyum lagi. Kita kerjai teman-teman seperti biasa, eoh? Aku akan menghukum diriku sendiri kalau terjadi apa-apa padamu, Baekhyun.”

“Chanyeol...,” gumam Baekhyun.

“Iya, Baekhyunnie, aku selalu di sini. Kau tidak usah khawatir.”

Perlahan Baekhyun membuka matanya yang sayu.

“Anak itu selalu mengikutiku...aku tidak bisa lepas darinya.”

“Siapa, Baekhyun?”

“Anak yang menginginkanku menjadi temannya.”

“Aku akan mengusirnya, Baekhyun.”

“Jangan.”

“Kenapa? Bukankah dia menyakitimu?”

“Anak itu kesepian, aku harus menemaninya.”

Baekhyun bangun dan melepaskan genggaman Chanyeol.

“Aku harus menemaninya, Channie. Aku harus...”

Tiba-tiba saja Baekhyun tidak sadarkan diri. Chanyeol mencoba tenang, dia yakin Baekhyun butuh istirahat sekarang.

“Tidurlah, Baekhyunnie.”

***

Dorm EXO-K_13.11.24_07:15 KST


Pagi ini suasana dorm agak sepi, karena sebagian besar anggota masih terlelap akibat liburan kemarin. Hanya Chanyeol yang sudah terjaga dan sedang membuat bubur untuk Baekhyun. Baekhyun juga ternyata sudah bangun saat Chanyeol selesai memasak.

“Ah, kau sudah bangun, Baekhyunnie. Apa kau tidur dengan baik?”

Baekhyun hanya mengangguk pelan, padahal biasanya Baekhyun selalu melucu jika Chanyeol menanyakan hal menggelikan seperti itu.

“Baiklah, apa kau lapar? Aku membawakan bubur buatanku.”

“Ne, aku mau.”

“Benarkah?”

Chanyeol sangat senang karena Baekhyun menunjukan balasan yang berarti pada Chanyeol. Mungkin Chanyeol harus lebih banyak di samping Baekhyun.

“Apa kau mau kusuapi?”

“Tidak usah.”

“Ah, kau jangan menolak, Baekhyunnie. Karena walaupun kau menolak, aku akan tetap menyuapimu.”

“Baiklah, terserah apa maumu.”

Chanyeol mulai menyuapi Baekhyun, Baekhyun melahap bubur itu. Sebenarnya rasanya agak keasinan, tapi Baekhyun mencoba bertahan agar Chanyeol tidak kecewa. Bagaimanapun Chanyeol sudah membuatnya dengan susah payah.

“Bagaimana?”

“Enak.”

“Benarkah? Aku belum mencobanya, tapi syukurlah jika buburnya enak. Ayo makan lagi.”

Baekhyun mengangguk dan memakannya lagi.

“Kau harus makan banyak, supaya kau jadi lebih kuat menghadapi roh itu.”

“Tolong jangan bicarakan itu saat makan, Chanyeol.”

“Oh, baiklah.”

Chanyeol kembali menyuapi Baekhyun.

“Sebentar lagi kau ulang tahun, ya?” Tanya Baekhyun.

“Eh? Iya, aku sampai lupa.”

“Kau mau hadiah apa? Aku akan membelikannya.”

“Benarkah? Tapi ini sangat mahal, tidak apa-apa?”

“Hem. Aku akan berusaha mendapatkannya.”

“Kalau begitu...tolong jadilah Baekhyun yang menyenangkan seperti dulu.”

Baekhyun terdiam. Saat Chanyeol menyodorkan buburnya lagi, Baekhyun menggeleng.

“Kalau kau dan yang lainnya terganggu dengan sikapku. Baiklah, aku akan berusaha menghilangkannya.”

“Menghilangkannya?”

“Ne.”

“Apa maksudmu, Baekhyun?”

“Aku masih mengantuk, aku mau tidur lagi.”

“Kau marah?”

“Anyeo.”

Baekhyun merebahkan tubuhnya lagi dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

“Kembalilah seperti dulu lagi, Baekhyun...,” bisik Chanyeol lalu pergi.

“Aku akan berusaha membuat kalian tenang lagi. Walaupun aku harus mengakhiri semuanya, Chanyeol.”

***

Dorm EXO-K_13.11.24_16:24 KST

TING TONG

“Annyeong haseyo!”

“Sungmin-hyung! Wookie-hyung! Kangin-hyung!” Seru Sehun yang membukakan pintu.

“Kami membawakan makanan untuk Baekhyunnie, kami dengar dia sakit,” ucap Sungmin.

“Ne, silahkan masuk, Hyung.”

“Terimakasih, Maknae,” ucap Ryeowook.

Ketiga sunbae EXO itu masuk. Sungmin meletakan bingkisan yang ia bawa di atas meja. Suho yang baru selesai mandi langsung menyambut mereka dengan senyuman.

“Ah, selamat sore, Hyung! Tumben berkunjung. Tidak ada jadwal, to?”

“Iya, kami sedang longgar jadwal. Kami dengar Baekhyunnie sakit. Benar?” Tanya Ryeowook.

“Ne, sudah sejak awal bulan ini. Semua karena...acara Mystery 6 mengajak kami ikut acaranya, tapi di tengah perjalanan, keadaan Baekhyunnie makin buruk, jadi kita menghentikannya.”

“Ohya? Dulu Donghae-ssie yang sakit, sekarang Baekhyunnie. Tapi bukankah mereka harusnya membantu Baekhyunnie sampai menyelesaikan masalahnya?” Tanya Sungmin.

“Kami juga bingung, mereka bilang kami hanya tidak boleh mengganggu rohnya. Tapi sampai sekarang Baekhyun belum sembuh.”

“Sebaiknya kalian hubungi mereka lagi, Suho,” saran Kangin.

“Manajer-hyung melarang kami,” celetuk D.O dari dapur.

“Mwo? Melarang? Kenapa?”

“Kami juga tidak tahu kenapa, Sungmin-hyung,” jawab Suho.

“Yasudah, kami yakin Manajer-hyung tahu yang terbaik. Sekarang apa kami boleh melihat keadaan Baekhyun?”

“Tentu, Kangin-hyung. Mari.”

Suho mengantar ketiga sunbaenya menuju kamar Baekhyun. Di dalam kamar, Baekhyun masih tidur sedangkan Chanyeol sedang membaca buku. Chanyeol langsung menutup bukunya dan berdiri memberi hormat pada tiga sunbaenya.

“Selamat sore, Sunbae-nim.”

“Jangan pakai bahasa formal, Channie-ssie,” ucap Sungmin.

“Baik, Hyung.”

“Sepertinya kau tekun sekali menjaga Baekhyun,” terka Kangin.

“Ne. Dia orang yang sangat kusayangi, uhm...maksudku Baekhyun sekarang menjadi tanggung jawabku karena dia sekamar denganku.”

“Ah, tidak usah sembunyi-sembunyi begitu. Kalau kau suka dia, kami maklum kok,” ledek Sungmin.

“Eh? Andwe, Hyung.”

Ketiganya tertawa lalu mendekati Baekhyun. Ryeowook menempelkan punggung tangannya di dahi Baekhyun, menganalisa bagaikan eomma.

“Suhu tubuhnya cukup tinggi, apa ini benar-benar karena roh itu?”

“Mungkin, Wookie-hyung. Antara percaya atau tidak, sejak Baekhyunnie...terlempar ke dinding karena didorong roh itu, Baekhyun jadi sakit begini.”

“Apa kalian sudah mencoba untuk membawanya ke rumah sakit?” Tanya Kangin.

“Manajer-hyung melarang kami, Hyung. Aku sebenarnya sudah tidak sabar, tapi Manjaer-hyung bilang kami akan mengakibatkan masalah besar jika membawa Baekhyun ke rumah sakit.”

“Lalu mau sampai kapan Baekhyun kesakitan begini?” Tanya Kangin.

“Aku...kami...tidak bisa berbuat apa-apa.”

Raut wajah Chanyeol berubah sendu. Sungmin mendekati Chanyeol dan menepuk-tepuk punggung Chanyeol. Chanyeol menghela nafas panjang seperti banyak beban dalam helaan itu.

“Sabarlah, kami yakin saran manajer kalian ada maksudnya. Baiklah, kami tidak bisa lama-lama di sini. Kami membawakan nasi kepal, kimbimpap, dan kimchi untuk Baekhyun. Suruh dia makan banyak, dan jika kalian memang tidak boleh mengganggu roh itu, jangan coba-coba mengganggunya. Ohiya, apa kalian sudah mencoba untuk mencari tahu asal-usul roh itu?” Tanya Sungmin setelah berbicara panjang lebar.

“Kami takut malah mengganggu roh itu, Hyung.”

“Ah, benar juga. Baiklah, kami harus pamit,” ucap Sungmin sekali lagi.

“Baekhyunnie, jaga dirimu baik-baik. Para sunbaemu selalu mendoakan kesehatanmu,” bisik Ryeowook lembut.

Kangin, Sungmin, dan Ryeowook berpamitan setelah puas melihat keadaan Baekhyun. Chanyeol belum meninggalkan tempatnya, dia masih trauma dengan kejadian kemarin malam. Dia tidak mau melepas penjagaannya dari Baekhyun, bahkan saat dia mandi atau buang air, Chanyeol menyuruh Sehun atau yang lain untuk bergantian menjaga Baekhyun.

“Chanyeol, aku membawakan nasi kepal untukmu dan Baekhyun,” ucap Suho. Ia membawa nampan berisi delapan nasi kepal hangat yang dilapisi rumput laut dan meletakannya di meja di samping tempat tidur Baekhyun.

“Kau juga harus menjaga kesehatanmu, Chanyeol. Aku tahu kau cemas, tapi kau tidak mau kan saat Baekhyun sehat, malah kau yang jatuh sakit.”

“Tidak apa-apa, Hyung. Aku rela sakit demi Baekhyun.”

“Sepertinya yang Sungmin-hyung bilang tadi benar, kau menyukai Baekhyun, ya?” Canda Suho, tapi ternyata Chanyeol tidak menganggapnya sebagai candaan. Chanyeol memang menyukai Baekhyun, bukan sebagai sahabat, tapi Chanyeol tidak mungkin mengatakannya. Dia hanya bisa memendamnya dalam hati, sudah cukup dia menjaga Baekhyun seperti ini, karena dengan begini tidak akan ada masalah besar dalam grup ini.

“Channie-ssie?”

“Eh? Apa, Hyung?”

“Kau melamun.”

“Jinja? Ah, tidak juga. Nasi kepalnya kelihatannya enak! Aku sangat lapar!” Seru Chanyeol sambil mengambil satu nasi kepal dan melahapnya cepat. Sepertinya dia sedang mengalihkan pembicaraan.

“Kalau kau mau istirahat, aku bisa menggantikanmu.”

“Tidak, Hyung. Aku masih kuat menjaga Baekhyun.”

“Yasudah, pokoknya panggil aku kalau kau butuh bantuan.”

“Pasti, Hyung.”

Setelah menepuk pundak Chanyeol beberapa kali, Suho meninggalkan kamar yang hangat itu karena AC kamar dimatikan. Chanyeol kembali sibuk dengan bukunya, tapi pikirannya tetap tertuju pada Baekhyun.

“Umh...”

Baekhyun bergumam tak jelas, membuat Chanyeol menutup lagi bukunya. Ia elus dahi Baekhyun lembut.

“Tenang, Baekhyunnie. Kau tidak usah takut. Istirahatlah, aku ada di sini.”

“Chanyeol...”

“Iya, aku di sini, Baekhyunnie.”

“Chanyeol...”

“Ada apa, Baekhyunnie? Kau butuh sesuatu?”

Mata Baekhyun membuka perlahan. Ia menatap Chanyeol dengan mata sendunya, seperti tidak ada yang berarti dalam hidupnya.

“Aku sudah tidak kuat, Chanyeol...”

“A-apa maksudmu, Baekhyun?”

“Aku merasa...jantungku berdetak semakin lambat.”

“Tidak mungkin, Baekhyunnie.”

“Aku ragu bisa datang ke acara ulang tahunmu.”

“Jangan ragu, Baekhyun. Kau harus yakin. Bukankah kau berjanji untuk memberikan hadiah itu untukku? Tolong jangan seperti ini.”

“Aku mau pulang. Aku mau istirahat di rumah.”

“Anyeo, Baekhyun. Aku harus di sampingmu.”

“Aku butuh Eommaku, Channie.”

Chanyeol terdiam, dia tidak bisa mencegah Baekhyun untuk bertemu dengan Eommanya.

“Baiklah, kami akan mengantarmu malam ini.”

“Gomawo.”

***

Jalan raya Seoul_13.11.24_19:18 KST


Seperti permintaan Baekhyun tadi sore, Baekhyun diantar ke rumahnya untuk istirahat di sana. Yang mengantar Baekhyun hanya Suho, Chanyeol, D.O, dan Manajer-hyung. Sedangkan Kai dan Sehun sedang melanjutkan game yang sempat terhenti tempo lalu karena kerusuhan mereka. Malam itu hujun turun rintik-rintik, macet juga tidak melewatkan perjalanan Baekhyun. Bahkan mereka sudah terjebak macet selama setengah jam.

“Kau kedinginan, Baekhyunnie?” Tanya Chanyeol.

Baekhyun menggeleng, tapi asap terus-terusan keluar dari nafasnya. Ia juga mengusap tangannya seperti mencari kehangatan.

“Kau pasti kedinginan Baekhyun-hyung. Aku peluk, ya?”

“Ti-tidak usah, Kyungsoo.”

“Tidak apa-apa, tubuhku cukup hangat untuk menghangatkanmu.”

D.O mulai mendekatkan tubuhnya pada Baekhyun dan memeluk Baekhyun erat.

“Hangat, kan?”

“N-ne.”

Chanyeol menatap malas kejadian itu, tapi demi menyembunyikan perasaannya, Chanyeol menatap keluar, memandangi mobil-mobil yang berbeda macam tapi tidak terlalu kelihatan karena langit sudah gelap.

“Tubuhmu sangat dingin, Hyung.”

Chanyeol melirik sedikit dan sekarang dia benar-benar sudah tidak tahan.

“Manajer-hyung!”

Seruan Chanyeol mengagetkan semuanya sampai D.O merengangkan pelukannya pada Baekhyun.

“Ada apa?”

“Matikan saja ACnya. Baekhyun kedinginan.”

“Tidak usah, Chanyeol, kan sudah ada Kyungsoo yang menghangatkan Baekhyun. Lagipula sebentar lagi kita sampai.”

“Ish! Kubilang matikan, Hyung!”

“Kau kenapa, sih?”

“Channie, kau kenapa? Aku baik-baik saja.”

Chanyeol memandang Baekhyun sebentar dan langsung membuang mukanya lagi. Suho tertawa kecil, tapi di tawanya tersembunyi rahasia. Entah apa. Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah Baekhyun. Eomma Baekhyun menyambut mereka dengan ramah.

“Selamat malam. Baekhyun? Kenapa kau pulang? Memangnya boleh?”

“Begini, Ahjumma. Sebenarnya Baekhyun sudah sakit selama 2 minggu ini. Dia bilang ingin istirahat di rumah, dan mungkin kondisinya bisa membaik jika Anda yang merawat,” jelas Manajer-hyung.

“Baiklah, aku pasti akan merawat Baekhyun sampai sehat. Oiya, apa kalian mau masuk dulu? Paling tidak sampai hujan reda.”

“Tidak usah, Ahjumma. Kami harus segera pulang, gomawo untuk tawarannya,” tolak Suho halus.

“Eh? Kenapa tidak mam...aw!” Teriak Chanyeol yang kakinya langsung diinjak D.O.

“Kami pamit dulu. Baekhyun, kau harus cepat sembuh,” ucap Suho.

“Gomawo untuk semuanya. Semoga roh itu cepat pergi.”

“Roh?”

“Nanti akan kuceritakan, Eomma. Sekarang aku mau tidur. Aku lelah sekali.”

“Baiklah. Kami pamit dulu, Ahjumma,” pamit Suho.

“Hati-hati di jalan.

Eomma Baekhyun melambai pada empat namja itu. Chanyeol masih melihat Baekhyun sampai tubuh itu masuk ke rumah dan pintu kembali tertutup.

“Sudahlah, Baekhyun akan baik-baik saja di tangan Eommanya.”

“Ne, Suho-hyung. Ah iya, Kyungsoo, kau jangan coba-coba memeluk Baekhyun di depanku.”

“Kenapa memangnya?”

“Aku tidak suka,” jawab Chanyeol singkat dan masuk ke mobil. D.O dan Suho saling pandang dan tersenyum tipis, lagi-lagi ada sebuah rahasia di balik senyum mereka.

***

Dorm EXO-K_13.11.25_03:27 KST

KRING KRING KRING

“Yeoboseo?”

“Tolong! Tolong kami! Baekhyun...Baekhyun...”

Tut...

Deg

Deg

Deg

“A-ada apa ini? Suho-hyung!”

***

Rumah Baekhyun_13.11.25_04:19

Kelima anggota EXO-K dan Manajer-hyung langsung ke rumah Baekhyun setelah mendapat panggilan tiba-tiba itu. Suara penelpon seperti suara Eomma Baekhyun. Chanyeol menekan bel berkali-kali, tapi tidak ada jawaban.

“Sebaiknya kita dobrak saja, Hyung!” Seru Chanyeol yang sudah tidak sabar.

“Bagaimana, Hyung?” Suho bertanya pada Manajer-hyung.

“Ayo kita dobrak!”

Brakk

Pintu rumah Baekhyun terbuka. Suasana di dalam rumah itu sangat sepi, gelap, dan bau anyir semerbak tercium.

“Ada apa ini sebenarnya? Baekhyun-ssie? Ahjumma, Ahjussie?”

Tidak ada jawaban. D.O mencari sakelar lampu, lalu menyalakannya. Pemandangan ngeri langsung terlihat. Banyak darah berceceran di ruangan itu, barang-barang berserakan tak keruan, tapi tak ada seorangpun di sana.

“Baekhyun-ssie! Kau dimana?!” Panik Chanyeol.

“Hubungi polisi, Hyung!” Seru Suho pada Manajernya. Tapi bukannya menghubungi, Manajer-hyung malah terjatuh dengan dengkul menahan kakinya.

“Hal yang Shin Ahjumma takutkan terjadi.”

“M-mwo?”

“Kalian ingat kan kata-kata Shin Ahjumma tempo lalu? Roh yang berbahaya adalah roh yang membisikan hal-hal negatif pada orang yang dirasukinya. Aku rasa...roh itu mulai merasuki pikiran Baekhyun.”

“Jadi yang kau maksud?”

“Benar, Sehun. Baekhyun mencoba mencelakai orangtuanya.”

“Kita harus menghentikannya!” Seru Kai.

“Tapi di mana mereka?”

Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan Sehun.

PRANG

Tanpa basa-basi mereka langsung pergi ke dapur. Di sana Baekhyun duduk meringkuk di pojok dapur dengan kepala tertunduk. Tangan Baekhyun memegang pisau yang berlumuran darah dan bajunya juga penuh dengan darah. Chanyeol langsung duduk di samping Baekhyun tanpa memikirkan bahaya apa yang akan menimpanya, tapi Chanyeol yakin Baekhyun tidak mungkin melukainya.

“Baekhyun-ssie, lepaskan pisau itu.”

Tapi Baekhyun masih diam, dia masih menggenggam erat pisau itu.

“Baekhyunnie, ini aku, Chanyeol.”

Baekhyun mengangkat kepalanya, mata Baekhyun mengeluarkan banyak airmata. Dengan cepat Baekhyun melempar pisau itu lalu memeluk Chanyeol.

“Tolong aku, Chanyeol! Roh itu terus mengikutiku!”

“Tenang Baekhyun, kami di sini untuk melindungimu. Tenang,” ucap Chanyeol sambil mengelus punggung Baekhyun.

“Ayo kita bawa Baekhyun ke ruang tengah,” ucap Manajer-hyung. Akhirnya Chanyeol memapah tubuh Baekhyun seorang diri, dia tidak mengizinkan siapapun menyentuhnya. Sekarang Chanyeol ingin hanya dialah yang ada di samping Baekhyun.

Baekhyun duduk di sofa yang telah robek di sana-sini seperti tersayat. Tubuh Baekhyun masih gemetaran seperti orang ketakutan. Chanyeol masih mencoba menenangkan Baekhyun sedangkan Manajer-hyung mencoba menghubungi Shin Ahjumma.

“Apa sebaiknya kita panggil polisi?”

“Jangan, Kai. Kau mau Baekhyun dijadikan tersangka? Lagipula belum tentu orangtua Baekhyun meninggal, kan? Mereka menghilang.”

“Baik, Suho-hyung.”

“Roh itu...roh itu menatapku...”

“Dimana dia sekarang, Baekhyunnie?”

“Dia menatapku!”

Srek srek

Terdengar suara kaki menyeret di halaman depan. Semua belum berani beranjak. Tapi tak berapa lama, Baekhyun berdiri dan hendak menghampiri suara itu. Chanyeol menahan tangan Baekhyun, tapi Baekhyun sekuat tenaga melepaskan pegangan itu.

“Baekhyun-ssie, kau mau kemana?”

“Aku harus menemui anak itu.”

“Jangan, Baekhyun-ssie,” cegah Chanyeol.

“Aku harus...”

Tubuh Baekhyun terjatuh, dia kembali tak sadarkan diri.

***

Dorm EXO-K_13.11.25_09:13 KST

Sudah kesekian kalinya Chanyeol memeras handuk dingin untuk mengompres dahi Baekhyun. Dan sudah sekian kali pula Chanyeol mengelus rambut Baekhyun.

“Baekhyun-ssie, aku harus minta bantuan siapa?”

Tiba-tiba Chanyeol teringat seorang yang mungkin bisa membantunya. Teman SDnya yang tempo lalu ia ceritakan pada Mystery 6. Chanyeol tidak mau mengatakannya pada yang lain, karena mereka pasti melarang Chanyeol dengan alasan akan mengganggu roh itu.

“Baekhyun-ssie, tenang saja, aku akan memanggil orang yang tepat untuk membantumu.”

Chanyeol mencari kontak temannya itu, lalu setelah menemukannya dengan cepat mereka mengadakan perjanjian.

***

Dorm EXO-K_13.11.26_10:00 KST

Keesokan harinya teman Chanyeol yang bernama Kang Dong Woo datang. Chanyeol langsung mengantar Dong Woo ke kamarnya.

“Siapa dia, Chanyeol?” Tanya Suho.

“Temanku yang akan menangani Baekhyun.”

“Mwo? Kenapa kau tidak bilang dulu pada kami?”

“Kalian pasti melarangku untuk membawanya. Sekarang kalian tidak bisa mengusir Dong Woo, dia sedang di kamar bersama Baekhyun, dan kuncinya ada padaku.”

“Kau tidak tahu apa akibatnya?”

“Aku akan menanggung semuanya, bahkan dengan nyawaku sendiri. Demi Baekhyun.”

“Kami lepas tangan. Terserah apa maumu.”

Satu jam berlalu...

Dong Woo belum juga keluar dari kamar, Chanyeol jadi cemas dengan keadaan Baekhyun. Apakah se-lama ini? Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk mengetuk pintu kamar, tapi tidak ada jawaban.

“Dong Woo? Baekhyunnie?”

Chanyeol mengetuk lebih keras, tapi tetap saja tak ada jawaban. Akhirnya ia buka pintu itu dan menemukan Dong Woo duduk diam di kasur Baekhyun. Sedangkan Baekhyun tidak ada di kasurnya.

“Baekhyunnie? Dong Woo, kemana Baekhyunnie?”

“Dia...pergi.”

“Apa maksudmu?”

“Dia pergi, Chanyeol.”

“Pergi kemana? Baekhyun pergi kemana?!”

“Aku tidak tahu. Aku harus pergi.”

“Dong Woo! Cepat jawab! Kau kemanakan Baekhyun?”

“Aku tidak tahu.”

Sikap Dong Woo yang awalnya ceria berubah menjadi dingin. Seperti ada yang dirahasiakannya. Dong Woo pergi dengan cepat, sampai Chanyeol tidak bisa mengejarnya.

“Chanyeol, Baekhyun benar-benar hilang.”

“Ini tidak mungkin, Hyung! Aku akan mencarinya!”

Tapi dicari kemanapun hasilnya tetap nihil. Baekhyun seperti ditelan bumi, hilang tanpa jejak. Dong Woo juga tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Sekarang Chanyeol benar-benar frustasi. Dia menyesal karena bertindak gegabah.

***

Dorm EXO-K_13.11.26_23:50 KST

Chanyeol duduk di kasur Baekhyun sambil merutuki perbuatannya. Dia berjanji jika Baekhyun kembali, Chanyeol akan mengakui perasaannya, dia akan menjaga Baekhyun seperti kekasihnya sendiri tidak peduli pada perkataan orang lain.

“Baekhyun-ssie...kau kemana...”

“Oppa, kau harus ikut denganku.”

Ada suara anak kecil di balkon tempat semuanya terjadi. Chanyeol langsung keluar dan ternyata semua anggota EXO-K juga di sana. Mereka melihat Baekhyun duduk di hadapan anak kecil. Mereka bisa melihat anak kecil itu!

“Ba-Baekhyun-ssie?” Panggil Chanyeol dan mulai mendekat, tapi Suho menahan Chanyeol.

“Oppa mau kan ikut denganku?” Tanya anak kecil itu lagi.

Baekhyun hanya mengangguk lalu berdiri sambil menggandeng anak kecil itu. Baekhyun mendekati tepi balkon. Chanyeol benar-benar ingin menyelamatkan Baekhyun, tapi Suho tetap menahannya. Di depan mata Chanyeol, Baekhyun menjatuhkan kembali dirinya dari balkon bersama anak kecil yang mengajaknya. Chanyeol mendorong tubuh Suho hingga Suho melepaskan pegangannya. Chanyeol berlari dan berharap Baekhyun masih bertahan seperti dulu. Tapi tubuhnya menghilang. Tak ada bekas jatuh atau apapun.

HIHIHIHIHAHAHAHAHA

Ponsel Kai berdering, tapi sekarang bukan suara telepon, melainkan suara alarm pengingat. Ulang tahun Chanyeol. Chanyeol terduduk lemas dan menangis.

“Kenapa di hari ulang tahunku, aku harus kehilangan orang yang kucintai?”

“Kau mencintai Baekhyun-hyung, Hyung?” Tanya Sehun.

“Aku selalu mencintainya. Bukan suka sebagai sahabat, tapi...aku ingin dia menjadi kekasihku.”

“Be-benarkah? Sejauh itukah?” Tanya D.O.

“Kenapa kalian malah bertanya seperti itu?”

“Kami kira kau tidak serius menyukai Baekhyun-hyung,” celetuk Kai sambil cekikikan. Keadaan menjadi begitu aneh untuk Chanyeol.

“Apa kalian tidak merasa kehilangan? Kenapa kalian bersikap sebiasa ini?”

“Sudahlah, abaikan saja,” ucap Suho dan menyuruh Kai, D.O, dan Sehun kembali ke kamar.

“Hya! Ada apa ini?”

Tiba-tiba lampu padam. Tapi tidak ada dari mereka yang panik, karena semua memang sesuai rencana. Rencana?

Saengil chukka hamnida...
Saengil chukka hamnida...
Saranghaneun, Chanyeollie
Saengil chukka hamnida...

“A-ada apa ini?”

Lilin yang dipegang oleh masing-masing anggota menyala. Termasuk Baekhyun. Eh? Baekhyun?

“Baekhyunnie? Kaukah itu?”

“Ne, Chanyeollie. Ini aku.”

“Aku tidak bermimpi, kan? Bukankah kau? Tadi? Aish! Aku tidak mengerti!”

Kelima anggota lain tertawa sangat kencang karena melihat ekspresi bingung Chanyeol. Dari balik pintu keluar, Manajer-hyung membawa anak kecil yang tadi mengajak Baekhyun, orangtua Baekhyun, kru Mystery 6, dan Dong Woo. Chanyeol semakin tidak mengerti.

“Ada apa ini? Beritahukan apapun padaku!”

Tak!

Baekhyun menjitak kepala Chanyeol agak keras untuk menenangkan orang itu.

“Bodoh! Memangnya kau masih belum mengerti? Tadi kan aku menyanyikan lagu ulangtahun untukmu!”

“Ja-jadi?”

“Kejutan!!”

“What the?! Jadi semua ini hanya tipuan? Semuanya?”

“Ne, semuanya. Dan sekarang, kue spesial buatanku datang!” Seru Baekhyun sambil berlari ke dapur untuk mengambil kue buatannya. Di atas kue itu terpajang lilin tulisan 22 dan sebuah hati kecil sebagai penghias. Baekhyun menyodorkan kue spesialnya pada Chanyeol sambil tersenyum lebar.

“Selamat ulang tahun, Chanyeollie.”

“Kau...dan semuanya mengerjaiku?”

“Kau tertipu?”

“Tentu saja, bodoh! Semuanya seperti nyata!”

“Yasudah, sekarang tiup lilin ini setelah mengucapkan permintaanmu.”

“Aku tidak mau! Aku marah pada kalian!”

“Hahahaha! Ayolah, jangan seperti anak kecil begitu dong, Hyung,” celetuk Kai.

“Maafkan aku, eoh? Tapi aku sudah memberikan hadiah yang kau mau, kan? Aku kembali menjadi Baekhyun yang dulu!”

Chanyeol menatap Baekhyun, entah apa yang dirasakannya saat ini ketika melihat Baekhyun yang dulu dikenalnya ada di hadapannya. Bukan Baekhyun yang aneh seperti kemarin. Marah, sedih, senang, terharu. Semuanya bercampur jadi satu.

“Aku mau meniup lilin ini, tapi aku ingin yang ada di ruangan ini hanya Baekhyun dan aku.”

“He? Kenapa?” Tanya Sehun.

“Pokoknya semuanya keluar!”

Dengan cepat, semuanya meninggalkan ruang tengah dan kini hanya ada Chanyeol dan Baekhyun di sana. Chanyeol masih memasang muka kesal pada Baekhyun. Sekarang hanya lilin yang menjadi penerang ruangan itu, menambah kesan romantis sekaligus misterius. Baekhyun hanya tersenyum jahil dan Chanyeol merindukannya.

“Huwaaa!!! Kau sangat jahat mengerjaiku sampai aku ketakutan begini!!”

“Eh-eh? Kau kenapa, Chanyeol? Yaampun, maafkan aku deh. Sekarang utarakan keinginanmu dan tiup lilinnya. Kita harus merayakan ulangtahunmu sekarang, sebelum semuanya mengantuk.”

“Baekhyun-ssie! Kau sangat jahat!!”

“Iya-iya, aku memang jahat, tapi sudah dong! Jangan seperti anak kecil begitu!”

“Baiklah! Aku akan mengatakan permohonanku. Semoga, semua yang mengerjaiku selama hampir sebulan ini mendapatkan balasannya!”

“Jangan begitu dong!”

“Dan...”

“Eh? Hanya satu, Chanyeol.”

“Tidak! Untuk ulangtahunku tahun ini, aku akan memohon dua kali!”

“Ne-ne, terserah kau saja.”

“Semoga...Baekhyun selalu berada di sisiku.”

Baekhyun terdiam mendengar permohonan itu. Chanyeol menundukan kepalanya dan meniup lilin ulangtahunnya.

“Apa Tuhan mendengarnya, ya?” Tanya Chanyeol.

“Pasti, Chanyeol. Tuhan pasti mendengarnya.”

“Jadi, kau akan selalu ada di sisiku?”

“Ne. Aku berjanji.”

“Aku menyukaimu, Baekhyunnie. Bukan sebagai teman atau saudara. Aku menyukaimu.”

“Tapi...ini tidak boleh.”

“Aku tidak peduli. Pokoknya aku menyukaimu! Terimakasih sudah mengerjaiku!”

Chanyeol meraih kue itu dan menaruhnya di tempat lain. Chanyeol memeluk Baekhyun erat sampai Baekhyun susah bernafas. Tidak sadar jika berpasang mata jahil sedang memerhatikan mereka.

“Ini akan jadi berita besar!!” Seru Sehun. Tapi seruan itu tidak membuat Chanyeol melepaskan pelukannya, malah dia makin mempererat pelukan itu.

“Cha-Chanyeol, lepaskan aku, aku susah bernafas, ni!”

“Biar saja! Ini hukuman karena kau dan semuanya sudah mengerjaiku! Aish! Aku benar-benar tertipu!”

“Tapi kalau tidak begini, aku tidak bisa mengetahui perasaan Chanyeol. Kalau tidak begini, Chanyeol tidak akan mendapat hadiah yang sangat berkesan seperti ini.”

“Ne, Baekhyunnie.”
***
Flashback

“Hem...ini sudah bulan November, tapi aku masih bingung hadiah apa yang akan kuberikan pada Chanyeol tahun ini.”

“Baekhyun-hyung, radioku mati, ni. Kau bisa membetulkannya?” Tanya Sehun yang masuk ke kamar Baekhyun tiba-tiba sambil membawa radio yang biasa ia buat latihan.

“Sini coba kulihat.” Sehun menaruh radionya di hadapan Baekhyun. Sambil melihat-lihat, Baekhyun tiba-tiba ingin memberikan radio untuk Chanyeol. Tapi sepertinya itu tidak berguna, mengingat Chanyeol sudah punya radio jumbo di rumahnya.

“Hei, Sehun. Kau apakan radio ini? Sebenarnya ini mudah diperbaiki, tapi kenapa pemutar kasetnya bisa rusak separah ini?”

“Aku tidak tahu, Hyung. Mungkin karena aku terlalu banyak latihan saat malam akhir-akhir ini. Bukankah Baekhyun-hyung juga memakai radioku dulu, saat kita masih trainee? Jadi ini salah Hyung juga!”

“Mulai deh...”

Baekhyun kembali menangani radio itu. Sedangkan Sehun mengambil lollipop dari sakunya lalu memasukan isinya ke mulutnya.

“Baekhyun-hyung, kau mau dengar cerita seram tidak?”

“Bukankah kau penakut? Mana bisa bercerita seram.”

“Ish! Aku serius!”

“Iya-iya, cerita saja.”

Sehun mulai menceritakan cerita yang sebenarnya adegan dalam suatu film. Lalu tiba-tiba ia teringat pada acara sunbaenya dulu, Mystery 6.

“Kau pikir itu nyata, Hyung?”

“Mungkin. Coba saja kita ikut acara itu, ya.”

“Iya, aku sih maunya bulan ini. Sekalian kita buat rencana untuk mengerjai Chanyeol-hyung.”

“Mengerjai? Dengan apa?”

“Ya dengan cerita-cerita seram. Kita kerjai dia habis-habisan! Seperti yang dia lakukan pada kita!”

“Hei! Aku jadi punya ide. Bagaimana kalau kita susun rencana untuk mengerjai Chanyeol sampai dia merasa semua itu nyata? Kita buat semuanya jadi seperti drama horror!”

“Boleh-boleh! Jadi bagaimana rencananya?”

“Begini...”



END



15 komentar:

  1. Huaaaaaa ~ bagus banget thor !
    sumpah ini horor banget !
    aku ampe keluar masuk kamar .. soalnya takut sama suasana di ff ini
    hehehehehe

    aku kira beneran .. eh ternyata cuman buat ngerjain chanyeol -_-
    tapi~ karena itu chanyeol jadi ungkapin perasaannya buat baekhyun .. (eeeeeeeeeaaaaaaa)
    wkwkwkwkwkwk
    Eh, tapi betewe, gimana tuh? baekhyun nerima chanyeol gak?? kok aku ga paham T.T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diterima kok diterima :D buktinya di sequelnya yang b-judul Paranoid, mereka udah jadian :D
      oiya, makasihhh banyak ya udah bacaa :D

      Hapus
  2. Dae to the bak!!!!!!!!!
    Kereeennnn tptp aku sempet kesel karena Baekhyun td ada niat mau bunuh diri, sukur aja Chanyeollie ngebatalinnya....
    KIRAIN ITU BENERAN!!!! TERNYATA NGERJAIN CHANYEOL!!!!!
    AUTHOR KAMU JJANG!!!! *thumbs up*
    *capslock keinjek* :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaampun, maafin aku banget baru bales 1 tahun kemudian ._.
      aku bener-bener vakum dari dunia per-ff-an setahun iniii

      waaa, makasih banyakkk yaaa udah dibilang jjang :D :D
      hehehe, ketipu deh kamuu

      Hapus
  3. eh (?) aku baru nemu ni blog masa' -_-
    ketinggalan banget aku ini........

    huwaaaaaaaaaaa.............. author udah sukses bikin jantungku berdetak 100 x lebih kencang................
    chanyeol kita ternyata sama, toosss '-')/
    sama2 ketipu, aku kira si baekki beneran aaarrrrggghhh................
    ternyata cuma sandiwara, tapi beneran deh ni FF keren gila...................
    aku suka aku suka....................................................

    keep writing buat authornya..............
    saya tunggu karya yg lain

    #fighting
    dan maaf baru comment sekarang -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah, makasih banyak yaaa :D sip dehh. maaf juga baru bales sekarang :D
      banyak kok yang kena tipu termasuk saya ._.

      Hapus
  4. kena tipuu
    aaa authornya daebaaakk><
    kerem thorr ku kira beneran :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk, makasih banyak yaa :D
      aku jugga kira beneran xD

      Hapus
  5. Kasian chanyeolnya dikerjain sampai kaya gitu tpi daebak thor keren bgnt ceritanya lanjutkan ide2 mu thor

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk :D makasih banyak yaaa . chanyeol kan jahil, jadi harus dijahilin balikk :D

      Hapus
  6. huaaaan kerem,kirain tadi btulan,sekalinya cuma rencaan -_-

    BalasHapus
  7. gila thor keren banget ceritanya wehhh :v kirain beneran TERNYATA CUMA NGERJAIN! TERTIPU SAYA TERTIPUUU /lempar author pake jongin

    BalasHapus
  8. bagus banget.. aku juga ketipu .. kirain bneran sma skli ga nyngka aklo ini kejutan..

    BalasHapus
  9. Huwaa....Ketipu..Keren FF Nya Thor..Seram jga ea,Takut..."-- Perhatian bgt c Yeol ama Baek..Eciee..Omo..Maknae..Jahil..Ehemmm..

    BalasHapus

No Bashing just positive. oke?

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini