Senin, 12 April 2010

The miracle voice chapter 3

Setelah kepergian oma, Chris terus menyendiri di dalam kamar sambil terus memainkan piano nya, dan sesekali mengobrol dengan Ray, burung merpatinya.
" Ra.. Ray.. Aku kangen oma " ucap Chris, lalu Chris mengambil buku diary oma nya yg pertama.
Ia baca dg seksama. Faktanya, Chris tak pernah belajar membaca, tapi itulah keistimewaan Chris, ia dapat membaca dg cermat walau tak pernah belajar.
Semua orang kini takut ada di dekatnya, begitu pula dg ayah dan ibu.
Chris makin putus asa untuk meneruskan hidup.
Tapi 3 hal yg masih ia tunggu dalam hidupnya.
Cinta, keajaiban, dan mimpi.
Seperti pesan oma di malam latihan terakhir.
" Chris, tetaplah hidup.. Agar Chris bisa menikmati mimpi, keajaiban dan Cinta."
Chris terus mengingat ucapan terakhir oma nya.
" tidak,itu bukan yg terakhir dari oma, Chris akan terus berusaha Oma " ucap Chris dan memainkan piano nya lagi.
***
Bunda dan Ayah memutuskan utk memasukan Chris ke sekolah luar biasa di dekat SD negri Obiet.
" Chris mau khan ?" tanya bunda
Chris hanya mengangguk.
Obiet memandang kakaknya sinis.
" O... Obiet kenapa ?" tanya Chris
" Obiet gak mau kakak sekolah di dekat sekolahku bunda! " berontak Obiet.
" tak apalah Obiet, kamu gak boleh begitu " nasihat bunda, tapi Obiet tak mau mendengarnya.
Bunda dan Ayah hanya menghela nafas dg sifat Obiet
" bu..bunda.. A..ayah.. " panggil Chris
" iya Chris? " tanya Bunda
" a..aku ha..hanya menyusahkan Obiet ya?" tanya Chris
" tidak Chris, sama sekali tidak " hibur Ayah, tapi hati Chris terus terluka dalam, dan semakin dalam.
***
Malam itu, Obiet terus mengurung diri di kamar.
Bunda dan Ayah sudah kewalahan dg sikap manja Obiet, akhirnya Bunda dan Ayah berusaha membiarkan Obiet untuk tenang dg sendiri nya.
Diam - diam, Chris membuka pintu kamar Obiet perlahan.
" O.. Obiet.. " gumam Chris.
Ia masuk perlahan ke kamar Obiet, dan duduk di samping Obiet yg membelakanginya.
" bunda ga usah ke kamar !" hardik Obiet, Chris menatap punggung Obiet, adik yg sangat ia cintai.
" pokoknya Kak Chris nggak boleh sekolah di SLB dekat SDN ku !" omel Obiet
" ke..kenapa O.. Obiet ?" tanya Chris, Obiet kaget mendengar suara Chris di belakangnya, ia langsung berbalik, Obiet menatap paras cantik kakaknya yg saat ini sedang sedih.
" kenapa ? Kakak tanya ke aku, kenapa kakak ga boleh sekolah dekat dg ku?"
Chris mengangguk
" karna aku malu punya kakak seperti kamu !" omel Obiet, dan untuk pertama kalinya Chris meneteskan air matanya..
" Chris sa..sa..sayang Obiet " lalu Chris pergi meninggalkan Obiet, ternyata ucapan Chris barusan menyadarkan Obiet, bahwa Obiet juga sebenarnya menyayangi Chris, tapi gelar master music telah mengambil rasa sayang itu menjadi sebuah gengsi..
" kak Chris .. " panggilan Obiet menghentikan langkah Chris.
Obiet menggapai tangan Chris.
" Obiet juga sayang kak Dea " ucap Obiet lirih, Obiet merasakan air hangat keluar dari pelupuk matanya, Obiet malu menatap kakaknya.
Kontan, Chris memeluk Obiet, adik kesayangan Chris itupun menangis untuk pertama kalinya di pelukan kakak satu - satunya
" maafin Obiet kak " sesal Obiet
Chris terus mengelus Obiet dg kasih sayang.
***
Keesokan harinya..
" benarkah ?! " tanya Bunda tak percaya
" benar bunda, ayah, mulai sekarang. Obiet akan terus menjaga kak Dea " ucap Obiet.
Akhirnya dengan cepat Bunda mendaftarkan Dea ke SLB Prisma, sebuah SLB khusus untuk anak - anak Autisme.
***
Chris mulai merasakan indahnya hidup di SLB tersebut. tapi ia belum menemukan 1 hal dalam hidupnya, yaitu.. Cinta..
***
Hingga di suatu hari..
" be..belajar yg baik ya biet " pesan Chris saat mengantarkan Obiet ke SDN Obiet.
" kakak juga hati - hati ya ^^ " ucap Obiet dan meninggalkan Chris, Chris tetap menatap Obiet hingga Obiet menghilang dari hadapannya.
Saat Chris akan meninggalkan SDN Obiet, Chris tak sengaja melihat seorang cowok yg seumuran dengannya melintas melewatinya, cowok itu sungguh tampan, tinggi, dan wajahnya ramah.
Chris terus menatap cowok itu, hingga cowok itu menghilang.
Entah apa yg dirasakan oleh Chris, perasaannya tak keruan, jantungnya berdegup kencang dan ia mulai mengayuh sepedanya dg riang.
***
Sesampainya di depan SLB, Chris memarkir sepedanya, dan bergabung dengan teman - teman nya.
***
Pelajaran di SLB pun di mulai.
" hari ini kita belajar tentang CINTA, karna diumur kalian ini, akan merasakan cinta pada lawan jenis " ucap seorang guru yg sering di panggil kak Uci.
" cinta itu, bagai bintang yg bersinar di dalam hati, jadi, ketika kita merasakan cinta, bintang itu akan redup lalu bersinar karna gugup, coba rasakan sebuah rasa gugup ketika kalian bertemu dg orang yg kalian sukai." ucapan kak Uci barusan mengingatkan Dea akan cowok yg ia temui tadi pagi.
Dea tersipu malu ketika ia mengingat wajah cowok itu.
" a..aku ma..mau ketemu di..dia lagi.." ucap Dea.
***
Setelah pelajaran usai, Chris langsung melesat ke SDN Obiet.
Chris menunggu Obiet dengan perasaan yang senang.
" kak Chris, maaf ya lama " ucap Obiet
" i..iya.. Se..sebentar ya.." ucap Chris karna ia ingin melihat cowok itu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Bashing just positive. oke?

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini