Rabu, 14 April 2010

The miracle voice chapter 6

Chris duduk di meja belajar nya.
Dan mulai ia tulis sesuatu, untuk mewakili perasaannya yg bercampur aduk.

Halaman 1
Oma ku tersayang..
Engkau lah orang yang mengajarkanku segala sesuatu dalam hidup ini.
Yang membuatku bersemangat untuk hidup.
Oma, Chris ingat saat pertama kali Oma mengajarkanku tentang Lagu..
Ingat kah Oma, lagu yg pertama kali Oma ajarkan padaku?
Lagu .. Semua tentang kita.. Lagu yg sungguh indah untuk ku.
Susah payah Oma mengajarkan semua itu untukku.
Tapi aku bisa Oma..
Lagu itu selalu menjadi andalanku.
Aku selalu mengingat lagu itu.
Selalu.dan selamanya akan ku ingat.
Oma, hanya kau yang selamanya ada di benakku. di relungku. Aku sangat mencintaimu Oma.

Halaman 2
Obiet, adikku tersayang, seseorang yang ada di dekatku menggantikan Oma.
awalnya Obiet tak pernah menyayangiku.
Tapi.. Aku tau, Obiet selalu menyayangiku.
Dan itu terbukti saat aku bilang, aku mencintainya.
Dan ia juga mencintaiku.
Obiet adalah seperempat dari hatiku.
Obiet adalah seorang yg dapat mengantarkanku ke surga mimpiku.
Andaikan aku menjadi dirinya, tapi itu tak mungkin.
Aku bertekad akan menjadi diri sendiri.
Aku, sangat mencintai adikku Obiet.
Lebih dari apapun.

Halaman 3
Ayah dan Bunda ..
2 orang mulia yg telah membuatku ada di dunia ini.
2 orang yg selalu ku cintai sepanjang hidupku.
2 orang yg menjadi penyemangat hidupku.

" baru 3 halaman yg ku isi.. tapi suatu saat nanti, aku akan memenuhi seluruh halaman dg orang - orang yg ku cintai " ^.^
***
Hari ini adalah hari special untuk Obiet.
Hari ulang tahun Obiet yg ke 10, kurang 2 tahun dari Chris.
" selamat ulang tahun ya sayang " ucap bunda pada Obiet
" selamat ulang tahun bocah lelaki ayah " ucap ayah
" terimakasih ayah, bunda.. Eng.. Kak Chris mana ?" tanya Obiet, ayah dan bunda menggeleng, Obiet mulai cemas.
" seharusnya kak Chris ada di sini " keluh Obiet
" cobalah ke kamarnya Obiet " saran ayah
" ok " ucap Obiet lesu
***
Obiet mengintip ke dalam kamar Dea.
Obiet kaget, melihat kamar kakaknya sungguh indah.
Obiet sadar, kakaknya telah mengundang seseorang selain dirinya. Kak Rio mungkin, begitu pikir Obiet.
Tapi saat Obiet akan melangkah meninggalkan kamar kakaknya.
" Obiet " panggil suaranya yg tak asing lagi bagi Obiet, dg cepat Obiet menoleh ke belakang.
" kak Chris ?"
" kok ka..kamu pe..pergi? A..ayo masuk " ajak Chris.
Obiet duduk di sebuah kursi berwarna putih.
" kak? Ini buat Obiet ?"
" tentu sayang "
" untuk ulang tahun Obiet ?"
" iya Obiet, waktu itu khan kamu pernah ajak kakak untuk kencan, sekarang giliran kakak yg ajak kamu "
tangis Obiet tak terbendung lagi, ia memeluk erat kakak kesayangannya.
" Chris sayang Obiet "
" Obiet juga sayang kakak, sayang lebih dari apapun di dunia ini "
" untuk persembahan kasih sayang kakak"
Chris lepaskan pelukan Obiet, lalu ia berjalan ke depan piano
" aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu "
lagu Dealova di persembahkan Dea untuk adik kesayangannya Obiet.
***
Hari - hari terus berlalu, hingga hari kelulusan itu pun datang.
Chris pun lulus dari SLB dan berhasil masuk ke SMP music Prisma Bintang.
Di SMP MPB, Chris bertemu dengan Lintar, dan juga Rio.
" Chris, akhirnya kamu masuk sini seperti ucapanmu waktu itu " ucap Lintar
" iya Lintar, kamu juga "
" sekarang kita berteman ya ?"
" iya " Lintar tersenyum pada Chris, begitupun Chris pada Lintar.
Seorang gadis terhenti di depan Lintar dan Chris.
" a..aku ju..juga mau menjadi teman kalian" ucap gadis itu
" boleh, si..siapa namamu ?" tanya Chris
gadis itu menyadari, bahwa Chris adalah autis, tapi ia tetap akan menerima Chris dg lapang, ia senang dg sikap ramah Chris.
" namaku Rahmi, tapi panggil saja aku Ami " perkenal Ami yg mulai lancar dg ucapannya
" namaku Chris, da..dan i..ni "
" Lintar " ucap Lintar memotong perkataan Chris
" Lintar dan Chris, salam kenal " ucap Ami dan tersenyum dg manis
mereka bertiga mulai mengobrol dg asyik nya.
Saat mereka bertiga sedang mengobrol, datang 5 anak yang berjalan dg lagak bos.
" mereka lagi " ucap Ami kesal
" kenapa mi? " tanya Lintar, Chris ikut mendengar penjelasan Ami
" mereka ber4 itu 1 geng yg sombong, dari SD mereka selalu bersama, walau aku tidak 1 SD dg mereka, tapi aku tahu kesombongan mereka dari beberapa temanku yg ada di SD mereka, dan.. wah, tambah 1 lagi personil mereka " jelas Ami
" itu khan Rio " ucap Lintar, Chris kaget melihat Rio bersama geng sombong itu.
Semua mata tertuju pada kelima anak yg keren itu.
" Angel, Rio, Alvin, Cakka, haus ni aku, kita ke kantin yuk " ucap salah seorang personil geng yg bernama geng talenta itu.
" ok dech Shilla, yuk " setuju Angel
mereka bertiga pun berjalan dg gaya yg memang sangat keren. Rio yg baru masuk agak canggung memang.
Saat mereka berlima melintasi Chris, Ami dan Lintar, Rio langsung menyapa Chris dan Lintar
" Chris, Lintar! Kalian juga sekolah disini ?" tanya Rio
" iya yo "
" Rio, ayo ke kantin " ajak Cakka
ke empat anak lainnya berhenti dan melihat sinis ke Chris, Lintar, dan Ami.
" kamu kenal sama anak - anak cupu ini?" tanya Angel meremehkan.
Rio terdiam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Bashing just positive. oke?

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini