Minggu, 15 Mei 2011

Love is Promise chap.10 (Love is Promise) - last

Love is Promise


Indonesia, 14 Juni 2010
Hari kelulusanku dari UI sudah lewat beberapa hari yang lalu, Chan Di berencana kembali ke Korea minggu depan, kami akan berpisah lagi tapi Chan Di berjanji akan sering berkunjung bersama keluarganya. Sebenarnya ia sudah nyaman tinggal di Indonesia selama 5 tahun ini, tapi ia tak bisa memaksa orangtuanya untuk tinggal di sini.
Siang itu, kubuka laptopku dan mulai mencari info tentang perkembangan Super Junior, aku masih ingat berita besar di kalangan penggemar SuJu, yang mengatakan
MANAGER SUPER JUNIOR “NA HYO RIN” MENGUNDURKAN DIRI KARNA MERASA TUGASNYA TELAH SELESAI UNTUK MEMBANGKITKAN SEMANGAT SUPER JUNIOR
Aku cukup kaget membaca berita besar tersebut, tapi coba kutahan demi kebaikan SuJu. Setelah kulihat perkembangan SuJu yang tergolong sangat pesat membuatku juga sangat gembira, mereka bisa bangkit tanpa aku. Walau di awal pemberhentianku mereka sempat vakum beberapa bulan, lalu entah bagaimana, Eul Ra bisa membangkitkan mereka lagi.
Dalam kurun waktu 5 tahun SuJu sudah mengeluarkan 4 album, penampilan mereka juga semakin matang. Penggemar mereka berada di seluruh belahan dunia, aku semakin bangga melihatnya.
Oh iya! Hari ini hari ulang tahun Ryeowook! Dan aku akan memberi kado special lagi untuknya, selama 5 tahun ini aku selalu mengirimi semua member SuJu hadiah ulang tahun. Aku menyamar sebagai penggemar dari Indonesia agar mereka tak tahu identitasku, sebagai big fan aku harus giat menyirami idolaku dengan hadiah, hi hi hi. Masalah mereka membuka hadiah dariku atau tidak, itu masalah nanti, yang penting rasa legaku untuk membahagiakan mereka bisa terlaksana.
Kali ini hadiahku adalah rekaman suara saja, tentang perasaanku sebagai fansnya.
“Annyeong Haseyo Wookie! Aku ingin menyanyikan 1 lagu untukmu, mungkin kau tahu lagu ini, “One spring day” lagu yang kau nyanyikan di album ke-4 SuJu. Aku sangat suka lagu itu, jadi aku akan menyanyikannya untukmu. Maaf ya jika suaraku kurang bagus, lagu ini akan kumainkan dengan permainan pianoku.”
Aku mulai bernyanyi dan bermain piano, lagu itu sungguh menggambarkan pengungkapan perasaanku pada Wookie genap 6 tahun yang lalu, di bukit hijau dengan langit penuh bintang.
^^
“Rinna, Chan Di sudah pulang?” Tanya teman indekosku, Dita.
“Sudah, Dit. Ada apa?”
“Chan Di bilang padaku bahwa ia akan mengajakku ke Korea dan bertemu dengan Super Junior… heum.”
Dita memang sangat menggilai SuJu, aku jadi ingat bagaimana meriahnya saat SuJu konser, mungkin Dita hanya sepersejuta fans SuJu yang kini sudah mendunia, dan Dita termasuk sepersejuta fans yang fanatik terhadap SuJu. Semua informasi dapat miudah ku peroleh dari Dita, gadis 22 tahun itu punya impian untuk bertemu dengan member SuJu terutama Leeteuk sang leader.
“Agustus nanti kita liburan ke Korea, yuk? Bukankah SuJu akan mengadakan Super Show mereka yang ketiga?”
“Benarkah?!”
“Benar,” yakinku.
“Ya Allah, baru kali ini ada orang yang bisa membuatku sangat gembira walau semua ini hanya khayalan.”
“Lho? Khayalan? Bukan, Dita. Aku serius, lagipula bukan hanya menonton SS3 kok, aku ingin mengunjungi teman-temanku di Korea.”
“Ka…kau serius?”
“Duarius deh, menabunglah dari sekarang, kekurangannya akan kutambah, kau nikmati saja liburanmu.”
Dita langsung memelukku, ia menangis bahagia karna impiannya menonton SuJu akan menjadi kenyataan, dan impianku bertemu Ryeowook juga terwujud.
^^
Korea, 14 Juni 2010 – malam
Ryeowook duduk di depan perapian apartemen dan membuka laptopnya, seperti biasa ia selalu men-cek kiriman dari fansnya, terkadang jika kiriman itu menarik untuknya ia akan menyimpan file tersebut bahkan membalasnya. Bukan untuk yang menarik saja, tentu ia berusaha membalas semua kiriman fansnya itu. Ryeowook menunggu sebuah kiriman yang berharga untuknya, kiriman yang mempunyai nama pengirim, ‘R’. Inisial itu membuatnya ingat pada Rinna, cinta yang belum bisa ia ganti hingga kini. Sejak kepergian Rinna ia merasa semua begitu gelap, tak ada putri salju yang senantiasa membangunkannya setiap pagi, membuat sarapan bersamanya, bercerita keluh kesah dengannya. Kali ini pengirim bernama R itu mengirim sebuah rekaman suara berisi lagu “One Spring Day” single pertamanya di album SuJu. Ia mendengar suara R sambil memejamkan mata, membayangkan bahwa R adalah Rinna yang sedang bermain piano dan bernyanyi untuknya. Ia merasa sangat mengenal suara ini, dan ia yakin R adalah Rinna!
“Kyu, boleh aku meminta bantuanmu?” ditemuinya Kyuhyun yang sedang duduk di balkon apartemen.
“Tentu boleh, Wookie.”
“Dengarkan rekaman suara ini dan buat kesimpulan, apakah kau mengenal suara ini?”
Kyuhyun mulai mendengar dan menerka suara siapakah yang menyanyi, dan matanya langsung membesar. Ia terdiam dan perlahan menatap Ryeowook.
“Rinna?”
“Anak itu masih berhubungan dengan kita, ia menjadi big fans SuJu dari Indonesia, setiap tahun ia selalu mengirimi kita hadiah special, ingatkah dengan kotak music yang kau terima dari Indonesia dengan inisial R? Itu dari Rinna! Ia masih bersama kita!”
“Apa lagi rencana anak itu, padahal ia sudah menghilang selama 5 tahun.”
“Kau tidak senang?”
“Aku tak tahu, perasaanku membaur antara senang, sedih, dan kesal. Gadis tidak bertanggung jawab yang telah membangkitkan semangat kita sekaligus mencuri hati 2 personil SuJu itu kini bersama kita? Aku masih ragu.”
“Jangan ragu, Kyu. Ini pasti rencananya agar ia bisa memberi tahu bahwa ia akan kembali bersama kita.”
“Aku jadi ingat kata-kata Eul Ra setelah 2 bulan kita vakum.”
“SuJu harus lebih bersinar agar Rinna bisa melihat usahanya yang berbahaya itu tidak sia-sia, dan kini kita membuktikannya.”
“Menurutmu, apa Rinna akan datang ke SS3?”
“Aku tak tahu, kita sudah menunggunya dari SS1, tapi mudah-mudahan ia datang.”
“Ya, semoga saja. Um, lalu masalahmu dengan Sungmin tentang biola itu bagaimana?”
“Sungmin ingin aku yang memberikan biola itu pada Rinna,” lirih Ryeowook.
Kyuhyun menepuk pundak Ryeowook lalu mengangguk untuk memberi semangat pada Ryeowook.
“Gomawo.”
^^
Agustus pun tiba, Dita dan aku berangkat ke Korea dan tinggal di rumah lamaku. Kami langsung membeli tiket VIP konser SS3. Kini aku tak perlu takut berada di tempat ramai, karna Umma membelikanku sebuah alat yang bisa meminimalkan suara yang masuk ke telingaku saat di tempat ramai. Dan juga di Indonesia Appa mendapat pekerjaan yang cukup baik membuat kami berkecukupan tidak seperti dulu. Setelah membeli tiket, kami mengelilingi bagian luar studio yang akan menjadi tempat konser besar itu. Banyak ELF yang berkumpul di sini, karna nanti sore Super Junior akan mulai latihan di studio. Aku melihat teman-teman SMA berada di antara kerumunan penggemar.
“Shinhyu!” panggilku pada orang yang selama 1 tahun menjadi wakilku sebagai Presiden SMA.
“RInna? Benarkah itu kau?”
Aku mengangguk, Shonhyu memelukku dan mengacak-acak poniku, gadis ini jadi lebih tinggi dariku, padahal dulu ia gempal dan pendek.
“Kenalkan ini Dita temanku dari Indonesia, oh iya tentu ia kurang mengerti bahasa Korea kau bicaralah menggunakan bahasa Inggris.”
“Sip, Hi Unni, my name is Shinhyu, Kim Shinhyu. What’s your name?”
“Hi, namaku Andita Maharani (dalam bahasa Korea), salam kenal.”
“Hah? Katanya Dita tak bisa bahasa Korea, kau ini bagaimana sih Rinna?”
“Hahahaha, aku hanya ingin men-cek bahasa Inggrismu.”
“Dasar kau ini, o iya, kau juga penggemar SuJu, ya?”
“Aku hanya mengantar Dita, karna ia ELF sejati.”
“Kau juga, Rinna. Semua video dan music SuJu ada di laptopmu, bahkan kau selalu memberi kado special setiap ulang tahun member SuJu.”
“Hahaha, itu bukan karna aku suka mereka.”
“Lalu apa?”
“Karna aku ingin terus bersama mereka…”
“Hah? Kau lebih addict!” seru Shinhyu.
“Sudah ah, ngomong-ngomong apa benar SuJu akan datang untuk latihan?”
“Iyap, mungkin sebentar lagi, mereka akan rajin ke sini setiap sore jam 4.”
“Dan kau akan selalu ke sini?”
“Pastinya. Dita, kau temani aku ya setiap sore?”
“Sip! Bagaimana denganmu Rinna?”
“Aku tidak janji.”
Benar saja, tepat jam 16.05 sebuah mobil dengan label Super Junior memasuki lapangan parkir, ELF langsung menyerbu mobil itu begitu juga dengan Shinhyu dan Dita, sedangkan aku? Aku belum siap menemui mereka lagi.
Suasana lapangan parkir sangat ramai, aku rindu saat-saat seperti ini, jika mereka sudah di kerumuni ELF aku selalu melarikan diri dan jika sudah begitu Heecul sering kesal padaku, karna aku tidak menjaga SuJu. 6 bulan yang penuh kenangan, aku kenal mereka sejak mereka merajut kesuksesan mereka masing-masing. Benar-benar berat perjuangan mereka hingga jadi seperti ini. Super Junior pun dijaga oleh beberapa petugas keamanan untuk sampai ke pintu masuk studio, tanpa sadar mataku bertemu dengan mata Leeteuk, ia sontak kaget dan aku langsung lari menjauh. Aku bersembunyi di kerumunan ELF hingga Super Junior masuk ke studio. Aigoo, Leeteuk melihatku, bagaimana ini? Walau aku ingin sekali bertemu mereka, tapi belum saatnya. Aku yakin Eul Ra sudah memberi tahu masalahku pada SuJu, maka dari itu aku tak berani menjelaskan lebih rinci lagi.
^^
“Tadi aku melihat Rinna!”
“Ah, yang benar Teuki?” Tanya Heechul agak tak percaya.
“Benar! Dan kuyakin ia akan menonton SS3!”
Ryeowook terdiam, ia kembali teringat pada senyum Rinna. Kemudian ia melirik Sungmin yang sedang menunduk.
“Hyung, ada apa?”
“Rinna kembali, aku yakin ia telah kembali untuk menepati janjinya pada kita, janjinya untuk terus bersama dan menyayangi SuJu.”
“Janjinya tentang cinta, akan ia tepati setelah 5 tahun. Sungguh waktu yang lama,” gumam Shindong.
“Kita harus tampil semaksimal mungkin 14 Agustus nanti!” seru Leeteuk.
“Yeah! Super JuniOR!” seru semua member Super Junior.
Di balik ruangan tersebut Eul Ra tersenyum karna tahu Rinna telah kembali, ia yakin urusan Rinna telah selesai dan Rinna siap menjadi manager Super Junior lagi.
^^
Malam sehari sebelum konser besar SS3, Kyuhyun diam-diam mengunjungi rumah lama Rinna, mungkin saja Rinna masih tinggal di rumah lamanya. Ia ingin mengatakan sesuatu pada Rinna.
^^
‘tok-tok-tok’
Betapa terkejutnya aku melihat Kyuhyun dengan mantel tebal, syal yang menuutupi sebagian wajahnya dan topi yang menjaga rambutnya agar tak ternoda salju.
“Kyu?”
“Rinna, ini benar-benar kau?”
“I…iya,” lirihku.
Kyu memelukku agak lama, kurasakan air matanya menetes di pundakku, kenapa ia menangis?
“Kyu? Kenapa kau menangis?”
Kyuhyun melepas pelukannya lalu menggenggam tanganku.
“Aku dan teman-teman merindukanmu, kenapa kau menghilang di saat kami sedang gemilang?”
“Bukankah Eul Ra sudah menceritakannya?”
“Eul Ra hanya bilang semua urusanmu sudah selesai, tapi aku tak percaya.”
“Percayalah, karna Eul Ra berkata jujur, masuk dulu Kyu, kita mengobrol di dalam.”
Kyuhyun pun masuk ke rumah masih menggenggam tanganku, kami duduk di ruang tengah, untunglah Dita sudah tidur, jika tidak, ia akan sangat terkejut melihat Kyu di sini.
“Kau kenapa bisa kesini?”
“Apa benar besok kau akan menonton SS3?”
“Iya.”
“Leeteuk tahu kau akan datang, karna ia melihatmu saat hari pertama latihan di studio tempat kami akan tampil.”
“Aku memang kesana, awalnya hanya untuk membeli tiket, tapi temanku yang sangat menggilai Super Junior memintaku untuk menunggu hingga kalian tiba, aku juga melihat Leeteuk, ia terkejut melihatku tapi aku langsung melarikan diri.”
“Bagaimana dengan Appamu? Apa ia sudah di operasi?”
“Sudah.”
“Bagaimana dengan Chan Di?”
“Suatu hal yang mengejutkan, ia memakai identitasku untuk masuk ke Universitas Tokyo, tapi tak semata-mata untuk keberhasilannya, ia ingin memberikanku hadiah beasiswa itu. Dan sebenarnya ia kesal pada dirinya sendiri hingga tak mau bertemu denganku.”
“Lalu, apa kau akan menjadi manager kami lagi?”
“Tidak, aku harus kembali ke Indonesia setelah menonton konser kalian, cukuplah menjadi fans kalian.”
“Tapi kami ingin kau menjadi manager kami lagi, Rinna.”
“Mian, Kyu. Aku tak bisa.”
“Tapi kau harus janji besok setelah konser selesai, kau harus menemui kami. Ini nomorku, jika kau kesulitan mencari kami.”
“Baik.”
“Kau harus berjanji dulu.”
“Ya, aku janji.”
Kyu mengelus rambutku lalu pamit.
^^
Super Show pun dimulai! Dita dan aku duduk di kursi VIP. Kami bisa dengan jelas melihat panggung megah SS3 yang telah kami dambakan untuk melihatnya. Pertunjukan dibuka dengan megah, lagu Sorry Sorry dari album ke2 Super Junior menambah keramaian panggung SS3. Saat lagu Good Person, member SuJu menyebar sesuka hati. Eunhyuk dan Ryeowook menuju ke bagian tempat dudukku. Sontak mereka berdua terkejut melihatku, tapi aku menyuruh mereka tetap bernyanyi untuk ELF. Hingga lagu selesai, mereka masih melihatku, baru saat Yesung memanggil keduanya, mereka pun pergi. Pertunjukan hari ini hampir selesai, aku pun bangkit untuk menepati janjiku pada SuJu. Untuk tetap bersama dan menyayangi mereka, walau tak bisa selalu bersama.
“Kau mau kemana Rinna?”
“Aku ada urusan sebentar, Shinyu, aku titip Dita, ya.”
“Sip.”
Tiba di luar studio, aku langsung mencari kamar berlabel Super Junior. Seorang petugas keamanan menghadangku.
“Fans dilarang masuk,” ucapnya.
Kubuku topi dan syalku, ia petugas keamanan yang sama seperti 5 tahun yang lalu.
“Apa kau lupa padaku?”
“Noo…noona Rinna!?”
“Maaf, Pak. Tapi aku harus segera menemui Super Junior, bisa tunjukan dimana ruangan mereka?”
“Baik, ayo saya antar Noona.”
Petugas itu lalu mengantarkanku hingga tiba di depan ruang rias Super Junior. Ketika hendak memutar gagang pintu, tanganku ditahan seseorang.
“Eul Ra?”
“Kau datang.”
“Ya.”
“Kau siap menjadi manager SuJu lagi?”
“ Tidak, aku harus kembali ke Indonesia setelah konser ini berakhir.”
“Itukah keputusanmu?”
“Iya,” yakinku sambil mengangguk.
“Baiklah.”
Ku putar gagang pintu, Super Junior yang sedang beristirahat langsung diam. Mereka tak percaya jika yang sedang berdiri ini adalah aku.
“Ri…Rinna?” Tanya Leeteuk. Aku mengangguk.
Ryeowook berlari dan langsung memelukku, member lain ikut memelukku, aku sampai susah nafas. Tapi aku bahagia hingga airmataku meleleh.
“Rinna!! Kau kembali!!” seru Sungmin.
“Maafkan aku karna aku tiba-tiba saja menghilang.”
“Tak apa, yang penting sekarang kau kembali!” seru Eunhyuk.
“Dan sekarang kau siap menjadi manager kami lagi?” Tanya Shindong.
“Maaf lagi, aku tak bisa bersama kalian seperti dulu, sekarang aku tinggal di Indonesia, dan di Indonesia aku bisa berkumpul dengan keluargaku.”
“Jadi kau akan meninggalkan kami lagi?” Tanya Yesung.
“Tidak sepenuhnya, kita masih bisa berhubungan lewat internet.”
“Lalu ada 1 masalah lagi, kau belum menjawab pertanyaanku saat kita di Villa,” ucap Sungmin. Tentu aku masih ingat pertanyaan itu, karna 2 kali Sungmin bertanya hal tersebut.
“Maafkan aku, Sungmin. Aku tidak bisa mencintaimu lebih dari sahabat, begitu juga dengan semua member Super Junior.”
“Apa karna kau sudah punya orang lain di Indonesia?” Tanya Eunhyuk.
“Ya, di Indonesia aku sudah bertunangan dengan seseorang, maafkan aku.”
“Lalu Wookie? Cinta pertamamu?” Tanya Sungmin.
“Aku juga akan berusaha mencintai Wookie sama seperti kalian.”
Walau berat, akhirnya kata-kata itu keluar dari mulutku. Di dalam hatiku, aku masih mencintai Wookie, tapi aku sudah mengikat hatiku pada orang yang telah kupilih di Indonesia.
“Tak apa! Kami tetap bahagia karna melihatmu masih sehat dan bertambah dewasa,” ucap Donghae.
“Kalian harus tetap bersinar seperti ini, aku akan terus bersama kalian di sini,” ucapku seraya menunjuk bagian tubuh penyimpan hati.
Kyuhyun merangkulku, kami pun mulai bernyanyi bersama, lagu “Miracle”. Sama seperti saat kami liburan di Villa. Semua kenangan pun seperti tergambar lagi di benak kami. Mungkin ini pertemuan terakhir kami, karna aku tak tahu kapan kembali ke Korea. Tapi yang kutahu, kami telah menetapkan hati kami untuk terus bersama. Bersama cinta yang telah kami ikat dengan janji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Bashing just positive. oke?

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini