Sabtu, 21 Mei 2011

Paradise of Love - Paradise 3

15 Februari 2009

Pagi ini tak seperti pagi biasanya, Minna harus berlari melewati tangga yang biasa dilalui para murid Gakuen untuk sampai ke sekolah, karna hari ini ia kesiangan. Tapi karna ia terlalu terburu-buru buku yang ia bawa jatuh dan ia harus mengambilnya dengan turun lagi. Saat ia hendak berlari, seorang menahannya dan menariknya ke hutan dekat sekolah.
“Siapa kalian?”
“Itu tidak penting, kami hanya ingin tanya padamu, apa benar kau punya hubungan special dengan Kyu Oppa?”
“Apa maksudmu? Kami hanya bersahabat.”
“Tidak mungkin! Jelas-jelas Kyu Oppa tak menyukaimu juga teman-temanmu, kenapa sekarang kalian jadi bersahabat?”
“Karna kalian menjauhi Kyu!”
“Kami tak menjauhinya, kami hanya memberinya pelajaran karna telah menyakiti Unni Hyerin. Dan sekarang kami tahu siapa selingkuhan Kyu!”
Dua orang diantara ketiganya menahan tangan Minna, dan satu lainnya mulai mendekati Minna. Ia pun mengepalkan tangannya dan meninju perut Minna, berulang kali hingga mulut Minna mengeluarkan darah.
“To…tolong, hentikan…,” rintih Minna.
“Ini yang terakhir, dan jangan kau katakan pada siapapun tentang hal ini. Satu lagi, jangan pernah menyakiti Hyerin lagi!”
Satu pukulan yang paling keras mendarat ke perut Minna, mulut Minna langsung mengeluarkan darah lebih banyak. Ketiga gadis itu langsung meninggalkan Minna yang sedang sekarat.
---
Yesung dan ketiga kawannya mulai cemas pada Minna, mereka merasa kemarin Minna baik-baik saja, tapi kenapa sekarang ia tak masuk? Yesung sudah menghubungi orang rumah Minna dan ia semakin khawatir ketika Umma Minna bilang Minna sudah berangkat sekolah.
“Kita harus mencarinya, pasti Minna sedang dalam masalah,” cemas Ryeowook.
“Iya, aku setuju. Sepulang sekolah nanti kita akan mencarinya,” ucap Sungmin.
Yesung terdiam, sepulang sekolah nanti ia ada urusan keluarga yang penting, ia bingung memlih antara mencari Minna atau ikut serta dalam urusan itu. Kyu menangkap kegelisahan Yesung dan menepuk pundak Yesung.
“Kau kenapa?”
“Uhm, a…aku ada urusan keluarga sepulang sekolah nanti,” ucap Yesung ragu.
“Jika urusanmu sangat penting, kau pergilah dulu, baru menyusul kami,” saran Sungmin.
“Ya, sebaiknya begitu jika kau tak ingin urusan keluargamu kacau,” setuju Ryeowook.
“Gomawo.”
---
Tubuh Minna melemah, suhu di hutan saat itu sangat rendah hingga jaket tebal Minna pun tak bisa menutupi dingin yang menusuk. Minna terus berdoa agar ada yang menolongnya, ia lupa membawa telepon seluler, maka dari itu ia tak bisa menghubungi Yesung, Sungmin, Ryeowook maupun Kyuhyun. Ia pun tak kuat berdiri, ia hanya bisa diam dan berusaha menghangatkan tubuhnya.
“Tolong aku…”
---
Bel pulang sekolah pun bordering, Sungmin, Ryeowook, dan Kyuhyun bergegas mencari Minna ke tempat-tempat yang sering Minna kunjungi. Sedang Yesung bergegas ke tempat pertemuan, hari ini adalah hari ziarah untuk kakek Yesung. Selama upacara, Yesung gelisah memikirkan Minna. Ia merasa Minna benar-benar dalam masalah.
“Umma, bolehkah aku pulang duluan?”
“Kenapa terburu-buru? Acara ini belum setengah berjalan.”
“Besok aku ada ulangan sejarah, dan harus menghapal banyak materi.”
“Baiklah, tapi kau jangan bohongi Umma, ya?”
“Iya, Umma.”
Yesung pun meninggalkan acara tersebut, ia nyalakan handphonenya dan 5 sms dari Sungmin diterimanya. Semua berisi tentang Minna, dan tak ada yang bisa menemukan Minna. Yesung memutar otaknya, jika Minna tak pergi ke tempat favoritenya, apa mungkin ia pergi ke tempat yang ia benci? Yesung hanya ingat tempat yang dibenci Minna adalah Hutan belakang sekolah.
“Apa mungkin Minna kesana?”
Entah kenapa, hati Yesung sangat ingin ke hutan. Ia yakin Minna ada di sana, akhirnya ia putuskan untuk pergi ke hutan sendirian.
---
Berbekal pencahayaan dari senter dan keyakinan di hatinya, ia mencari Minna di hutan yang sangat gelap. Tak terasa sudah 15 menit ia mencari dan tak ada hasil, ia hampir putus asa jika tidak mendengar sebuah suara.
“Tolong aku…”
Yesung yakin itu suara Minna, ia pun mencari Minna di sekitarnya, dan ditangkaplah sosok Minna. Tergeletak tak berdaya, Yesung langsung mendekati Minna.
“Kau kenapa, Minna?!”
Tapi Minna sudah tak kuat lagi untuk menjawab, ia sangat lemah. Yesung panik saat melihat darah kering di bawah bibir Minna. Air matanya menetes perlahan, tanpa pikir panjang ia langsung menggendong Minna dan mengantarkannya ke rumah sakit.
---
Umma Minna datang bersama Kyuhyun, Sungmin, dan Ryeowook. Ia langsung menanyakan keadaan Minna pada Yesung.
“Yesung, bagaimana keadaan Minna?”
Yesung masih diam, airmatanya kembali keluar. Ia tak bisa menjawab karna terlalu takut pada kenyataan yang akan terjadi.
“Yesung, jawablah, jangan kau buat Umma Minna makin khawatir!” bentak Kyuhyun.
“Aku belum tahu, dokter sedang memeriksanya. Sebaiknya sekarang kita berdoa untuk keselamatan Minna.”
Kelima orang itu pun duduk dan mulai berdoa. Dan 10 menit kemudian dokter yang memeriksa Minna pun keluar.
“Dokter bagaimana keadaan anak saya Minna?”
“Minna mengalami luka memar serius di perutnya, tapi kami bisa mengatasinya. Dan juga ia mengalami trauma hebat.”
“Trauma? Trauma akan apa?”
“Saya juga kurang tahu, tapi saat ini tak memungkinkan untuk berbicara dengannya.”
“Berapa lama, Dok?”
“Mungkin sekitar 2 bulan ia tak bisa berbicara walau kondisinya membaik.”
“Seburuk itukah?”
“Ia pasti mengalami kejadian yang luar biasa.”
Umma dan sahabat-sahabat Minna menemui Minna di kamar rawat, terlihat Minna masih tak sadarkan diri. Ia pasti sangat lelah.
“Bagaimana kau bisa menemukannya, Yesung?” Tanya Ryeowook.
“Karna Minna tak berada di tempat favoritenya, jadi aku pergi ke tempat yang ia benci yaitu hutan belakang sekolah, awalnya aku putus asa dan akan pulang. Tapi aku mendengar suara Minna minta tolong, lalu kutemukan Minna tergeletak di dekat pohon, dan saat aku mendekatinya ia sudah tak sadarkan diri,” jelas Yesung. Sungmin mengepalkan tangan kirinya karna kesal, kesal pada orang yang telah menyakiti Minna.
“Bibi ingin berbicara pada Dokter dulu, kalian jaga Minna.”
“Baik, Bi.”
Umma Minna pun pergi, lalu Sungmin menggenggam tangan Minna.
“Siapa yang sudah melakukan ini pada Minna?”
“Aku tak tahu, tapi aku janji aku akan mencari pelakunya.”
Sungmin mengecup punggung tangan Minna, mereka bertiga benar-benar takut kehilangan Minna. Kyu merasa ini ada hubungannya dengan Hyerin, apalagi sejak ia menjadi sahabat Minna. Orang-orang pasti menyangka Minna ada hubungan special dengannya dan membuat perhitungan pada Minna. Kyu takkan membiarkan kawannya tersakiti oleh siapapun, termasuk pada orang yang sekarang memegang hidupnya.
---
Malam itu juga Kyuhyun datang ke rumah Hyerin, rumah yang sangat besar dengan penjagaan ketat. Walaupun ia pernah ke rumah ini, Kyuhyun tetap harus menghadapi 2 penjaga rumah ini.
“Tuan muda Kyuhyun?”
“Ya, biarkan aku masuk.”
“Ada keperluan apa, Tuan?”
“Aku ingin bertemu Appa.”
“Tuan besar sedang tak ada di rumah, ia sedang ke luar kota Tuan.”
“Kalau begitu, aku ingin bertemu Hyerin.”
“Nona Hyerin bilang, jika Anda ingin bertemu dengannya jangan diizinkan.”
“Aku ini atasan kalian! Sekarang panggil gadis itu!”
“Maafkan kami, Tuan muda. Tapi ini perintah dari Nona Hyerin.”
“Aku akan menelpon Appa agar ia memecat kalian.”
“Tolong Tuan muda, jangan beritahukan pada Tuan besar.”
“Yasudah, aku harus masuk sekarang!”
“Tapi Nona Hyerin yang akan memecat kita, kami tahu Tuan muda lebih berperasaan daripada Nona Hyerin, jadi kami mohon jangan paksa kami.”
Kyuhyun ingin melawan lagi, tapi ia juga tak bisa memaksa 2 penjaga itu, mau bagaimanapun ia menyayangi semua pelayan di rumah ini, rumah yang dulu ia tinggali bersama Umma dan adik perempuannya.
‘Andaikan aku yang masih di sini, aku takkan membiarkan kalian seperti ini…,’ ucap Kyuhyun dalam hati. Kyuhyun pun berlalu dari kediaman Hyerin.
---
04 Februari 2009

“Oppa, maukah kau bermain denganku?”
“Bermain? Maksudmu?”
“Aku tahu keadaan keluargamu saat ini sungguh memprihatinkan, jadi aku ingin membantu keluargamu dengan suatu permainan.”
“Permainan apa? Cepat katakan!”
“Kau harus menjadi pacarku hingga Valentine nanti, dan berpisah dengan berita yang menguntungkanku.”
“Berpacaran denganmu?”
“Ya, itu salah satu cara untuk membangunkan keluargamu dari kesedihan, jika kau tak mau… aku akan bilang pada Appa jika keluargamu telah menyakitiku, dan Appa pasti percaya padaku.”
“Kenapa kau sangat jahat pada keluargaku?”
“Karna aku sudah muak pada keluargamu! Jelas-jelas Appa tak mau kalian ada lagi bersamanya! Tapi kalian selalu menuntut Appa!”
“Ini semua takkan terjadi jika Ummamu tak menggoda Appa!”
“Apa kau bilang?! Jadi kau tak mau menuruti perintahku? Oke, adikmu akan menjadi sasaran pertamaku.”
“Jangan! Jangan sentuh adikku sedikitpun! Kau boleh menyakitiku, tapi jangan keluargaku!”
“Jadi, setuju dengan perintahku?”
“Ba…baik.”
---
27 Februari 2009

Keadaan Minna belum membaik, ia masih diam dan seperti orang sakit jiwa. Ia sangat depresi bahkan ia ingin pindah dari Gakuen. Keempat kawannya masih mencari pelaku yang membuat Minna sampai seperti ini.
“Aish! Sampai sekarang kita belum bisa menemukan pelaku itu!” kesal Sungmin.
“Lebih baik sekarang kita fokus untuk menyembuhkan Minna,” saran Ryeowook.
“Tapi kita harus menemukannya juga!” ucap Sungmin agak membentak.
Calm down, Sungmin. Kita boleh berusaha, tapi tak boleh membuat Minna semakin terluka,” ucap Yesung.
Lalu Yesung mendekati Minna, wajah Minna sangat pucat seperti orang ketakutan.
“Minna, ceritakan semuanya pada kami. Jangan diam seperti ini, kau sungguh menyiksa kami.”
Minna masih diam tanpa melihat Yesung, perlahan airmata Minna mengalir, ia menunduk dan kedua tangannya mengepal, tubuhnya mulai bergetar.
“Ye… Yesung…,” lirih Minna.
“Minna!? Kau mau bicara? Bicaralah!”
“Ma…maafkan aku karna aku menyiksa ka…kalian… tapi aku ta…takut.”
“Takut pada siapa, Minna? Kau tak usah takut, kami ada di sini bersamamu,” ucap Sungmin.
“Hu…hutan, mereka menarikku ke hutan dan memukuliku.”
“Siapa?! Siapa yang memukulimu!?” Tanya Kyuhyun.
“A…aku tak tahu, mereka bilang aku ini selingkuhanmu…”
“Sudah kuduga, ini perbuatan Hyerin!” kesal Kyuhyun.
Kyu langsung keluar dari kamar rawat Minna untuk menuntut balas pada Hyerin. Sementara di kamar rawat, Minna masih ketakutan karna mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan.
“Tak perlu takut lagi, Minna. Kami di sini bersamamu, dan akan selalu bersamamu,” yakin Sungmin dan langsung memeluk Minna cukup erat. Ryeowook ikut memeluk Minna, tinggal Yesung yang masih diam. Ia marah, bukan karna cemburu. Tapi karna Hyerin yang telah menyakiti sahabatnya, ia langsung menyusul Kyuhyun.
“Yesung mau kemana?” Tanya Ryeowook.
“Mungkin mau menyusul Kyuhyun memberi pelajaran pada Hyerin.”
“Ja…jangan, tolong tahan mereka, Sungmin, Ryeowook.”
“Tak apa, Minna. Mereka bisa mengatasi Hyerin,” ucap Sungmin.
“Tolong, jangan biarkan mereka menemui Hyerin. Aku mohon.”
Sungmin dan Ryeowook saling pandang, baru kemudian mereka berlari menyusul Kyuhyun dan Yesung.
---
14 Februari 2009 – seusai acara Promnight

Tanpa diketahui siapapun, Minna mengajak Hyerin ke taman belakang sekolah untuk membicarakan Kyuhyun. Hyerin masih dengan keanggunannya duduk di bangku taman dan memandang remeh Minna.
“Sebenarnya apa yang kau inginkan dari Kyu?”
“Apa urusanmu?”
“Karna aku sahabatnya, dan aku takkan membiarkan sahabatku menjadi bulan-bulananmu!”
Hyerin berdiri dan mendekatkan wajahnya pada wajah Minna. Minna agak menjauh, tapi Hyerin langsung menarik tangan Minna hingga sejajar pundaknya.
“Kau sungguh sahabat yang baik, apa kau akan mengorbakan segalanya untuk orang yang kau sayangi?”
“Tentu, jika tak ada mereka, aku takkan seperti ini.”
“Ohya? Apa kau tak berfikir bahwa bisa saja karna mereka kau akan tersakiti.”
“Walau aku yang tersakiti, tapi mereka tetap segalanya untukku, aku akan menjaga mereka sampai kapanpun.”
“Kau tidak percaya jika kau akan tersakiti karna mereka?”
“Sudah kubilang, aku akan menjaga mereka.”
“Begitukah?“
“Kau belum jawab pertanyaanku!” Bentak Minna lalu menepis pegangan Hyerin.
“Kyu punya masalah yang hanya aku yang bisa mengatasinya, dan jika ia tidak menuruti semua kemauanku, masalahnya akan semakin sulit. Dan jika ia membiarkan temannya seperti kau menghalangi kekuasaanku di sekolah ini, hidupnya akan benar-benar hancur.”
“Kenapa kau sangat jahat pada Kyu?!”
“Karna aku membencinya juga keluarganya!”
Hyerin mendorong Minna hingga jatuh.
“Ingat perkataanku, aku akan menjaga Kyu dan teman-temanku, tak ada yang boleh menyakiti mereka!”
“Aku akan mengingatnya, dan melihat sampai sejauh mana kemampuanmu menjaga mereka.”



Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Bashing just positive. oke?

Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini